Siapa sih dari kita yang nggak pernah mengalami masalah hidup? Setiap orang pasti mempunyai medan ujiannya masing-masing. Hanya saja, tidak sedikit yang menyerah dalam menghadapinya. Tidak perlu pusing terlalu memikirkan masalah. Memang ada hikmah menikmati masalah hidup?
Ujian hidup memang fitrah manusia. Tidak ada manusia yang tidak mengecap ujian. Cobaan hidup itu nggak hanya berupa kesulitan saja, tapi juga kesenangan yang kita peroleh. Untuk itu, butuh formula untuk menghadapinya, yakni kesabaran.
Sabar itu tidak ada batasnya. Yang membatasi sabar hanya keegoisan kita sendiri. Dengan bersikap sabar, kita akan lebih mudah dalam menjalani cobaan yang ada.
Ini nih 5 hikmah menikmati masalah hidup ala Riliv yang akan kamu dapat kalau kamu nggak menyerah:
1. Hikmah menikmati masalah, melatih diri untuk tidak mengeluh menjalani ujian
Terkadang, jika ujian yang kamu hadapi sudah sedemikian hebat, kamu akan mudah menggerutu atau melontarkan keluhan. Padahal, keluhan tidak menyelesaikan masalah, malah bikin hati makin nggak tenang.
Coba lihat orang-orang di sekitar kamu yang bertubuh tidak sempurna, mereka bisa dengan ceria dan semangat menghadapi hidup. Padahal, untuk berjalan saja mereka harus berjuang memapah tubuh dengan tangan lantaran tak punya kaki.
Tentu ujian yang kamu hadapi saat ini belum ada apa-apanya dibandingkan nasib mereka. Untuk itu, sudah seharusnya kamu lebih banyak bersabar dan bersyukur. Percayalah, tak ada badai yang tak berlalu.
2. Bersabar dalam menghadapi masalah membuatmu mentalmu semakin kuat
Dengan terbiasa bersabar menghadapi ujian, lambat laun kamu memiliki mental yang kuat. Tidak semua orang sanggup menghadapi hidup yang sulit, hanya yang bermental baja dan berhati teguh yang bisa tangguh menghadapinya.
Sebagai contoh, jika kamu pernah mengalami kegagalan mengikuti tes beasiswa untuk kesekian kalinya, kamu malah tidak gampang stres dan terluka. Justru dengan sekian kegagalan yang terjadi, kamu akan terpacu untuk lebih baik lagi berusaha mengikuti ujian berikutnya.
Ini menandakan bahwa mental baja telah tumbuh dalam dirimu. Jadi, kamu menjadi pribadi yang nggak akan mudah menyerah dan senantiasa bersabar menjalani masalah yang ada.
3. Hikmah menikmati masalah, kamu menjadi mudah mengontrol emosi
Emosi terkadang mudah tersulut jika sudah dihadang ujian hidup. Kamu bisa mudah marah, sehingga emosi jadi tidak terkontrol. Maka dari itu, kamu perlu bersikap sabar agar mampu mengatur emosi di segala momen.
Jika kamu tertimpa kesulitan, maka bersabarlah dengan senantiasa bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan. Dengan mengambil sikap seperti itu, maka kamu akan mudah berdamai dengan ujian hidup.
4. Bersabar membuat kamu lebih banyak waktu untuk introspeksi diri
Dengan bersabar menghadapi ujian, kamu akan lebih sering introspeksi diri. Hal ini penting, agar kamu semakin dewasa dalam menghadapi masalah hidup. Dengan begitu, kamu tidak akan menyalahkan pihak lain akan musibah yang menimpamu.
Kadang, kamu sering lupa bahwa introspeksi itu penting sekali dalam hidup. Dan dengan bersabar, kamu akan punya waktu lebih untuk memikirkan ulang hal-hal apa saja yang sudah kamu perbuat dan bagaimana memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi.
5. Dengan bersabar, akses pertolongan dari Tuhan terbuka lebar
Ini poin penting mengapa kamu perlu bersabar menghadapi ujian. Tiap ujian itu memiliki solusi, asal kamu sabar menjalaninya. Tidak ada yang instan dalam kehidupan ini. Setiap orang perlu menjalani proses hidupnya, dan Tuhan memberikan cobaan sesuai kemampuan masing-masing.
Jadi, kadar ujian tiap-tiap orang berbeda dan tidak sama. Untuk itu, yakinlah bahwa pertolongan Tuhan akan datang dengan bersikap sabar saat ujian menerpa.
Kini, sudah saatnya berhenti mengeluhkan masalah hidupmu. Syukuri apa yang kamu dapat mulai sekarang, karena Tuhan pasti punya rencana indah yang tak terduga untukmu.
Disadur dari :
- https://www.prodigygame.com/blog/advantages-disadvantages-problem-based-learning/
- https://jackiebledsoe.com/facing-a-problem-5-reasons-to-be-the-solution/
Written By Anisya Pramesti D.I, not special but limited edition.