Menikah karena saling mencintai tentu menjadi alasan penting sebuah pernikahan, tapi dapat berisiko jika yang memegang peran adalah gadis muda. Berikut ini bahaya nikah muda pada keadaan psikologis si gadis yang perlu kamu ketahui. Yuk kita simak, Dear!
Menilik pernikahan pria 41 tahun dengan gadis 13 tahun di Sidrap, Sulawesi Selatan yang sedang viral di sosial media karena alasan saling cinta, ini bisa mengganggu keadaan psikologis gadis muda yang masih duduk di bangku 1 smp tersebut.
Menikah bukan hanya sekadar mengenai cinta! Banyak yang perlu dipertimbangkan, terutama usia kedua pasangan dan bagaimana masa depan mereka nanti.
Ini bahaya nikah muda pada gadis yang belum siap memikul tanggung jawab dan komitmen pernikahan, mereka kehilangan masa kecilnya!
Pernikahan adalah langkah menuju kemandirian dengan tanggung jawab, komitmen, dan pengambilan keputusan yang serius, gadis muda yang menikah dini bisa gagal mengatasi hal-hal ini.
Anak perempuan yang menikah dini belum memiliki tingkat kedewasaan dan rasa tanggung jawab yang cukup besar untuk menanggung beban-beban pernikahan.
Pernikahan dini pada anak perempuan bisa membuat mereka tertekan karena kehilangan masa kecilnya, bagaimana menurutmu, Dear?
Hati-hati pernikahan dini yang dilakukan karena tradisi, bisa berisiko mengalami gangguan kejiwaan pada anak perempuan!
Nyatanya praktik dan tradisi pernikahan dini masih ada hingga sekarang, ini bisa mengganggu keadaan psikologis gadis yang dibatasi haknya.
Praktik-praktik tradisional bisa menghancurkan kebebasan dan hak gadis-gadis yang menikah dini, ini bisa meningkatkan risiko gangguan jiwa seumur hidup, terutama pada gadis yang menikah sebelum usia 18 tahun.
Apakah kamu memiliki kenalan anak perempuan yang menikah terlalu dini, Dear? Segera bantu mereka mengakses bantuan profesional secepatnya!
Pernikahan dini menimbulkan hilangnya tingkat kepercayaan diri pada gadis muda yang kurang memiliki latar belakang pendidikan
Trauma psikologis bisa terjadi pada gadis muda yang tersiksa secara emosional dan keadaan sosial yang mengakibatkan kehilangan kepercayaan diri pada mereka.
Depresi mudah terjadi saat kepercayaan diri hilang dari anak perempuan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan, terutama saat mereka menyaksikan gadis-gadis lain yang memiliki latar belakang pendidikan dan karier yang lebih baik.
Dear, dukung siapapun yang kehilangan kepercayaan dirinya, ya? Jangan sampai mereka mengalami depresi yang berkepanjangan.
Konflik pernikahan dini akan menimbulkan dampak negatif pada kedua pasangan, ini bahaya nikah muda bagi kesehatan mental pasangan perempuan
Konflik pernikahan dini meninggalkan dampak negatif pada hubungan interpersonal dari kedua pasangan yang mengarah pada perkelahian, situasi tegang, dan depresi pada pasangan perempuan muda khususnya.
Kesehatan perempuan bisa menjadi lebih buruk dan jika ini berlangsung cukup lama, mungkin mereka akan mengisolasi diri dari interaksi sosial.
Ini akan berkendala pada keterampilan komunikasi mereka mengenai masalah kesehatan mental, yuk bantu mengedukasi dengan memberi suport sosial pada anak perempuan yang menikah dini!
Pernikahan muda bisa terjadi karena cinta, tapi tetap pertimbangkan umur dan kesulitan pernikahan
Mungkin kamu ingin menikah saat masih remaja dengan orang yang kamu cintai meski terpaut umur. Ada baiknya kamu mempertimbangkan umur dan kesulitan pernikahan yang akan kamu hadapi di masa depan.
Anak perempuan di bawah 18 tahun berada pada tahap formatif perkembangan sosial dan psikologis yang membentuk identitas dan perspektif mereka.
Mengapa perempuan menjadi sorotan penting? Karena mereka adalah calon ibu yang akan mengandung mengasuh anak. Beban tanggung jawab ini perlu diutamakan daripada tanggung jawab seorang suami atau ayah walaupun keduanya juga penting.
Mungkin mereka tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengan orang baru dan menghadapi konfrontasi dengan keluarga suaminya. Jadi pertimbangkan umur dan tantangan pernikahan sebelum menikah, ya!
—
Apakah kamu memiliki masalah dengan pernikahanmu? Konsultasikan kesulitanmu dengan Riliv, aplikasi psikolog berlisensi yang bisa kamu akses dimana saja dan kapan saja.
Disadur dari:
- https://www.hrw.org/news/2013/05/13/trials-child-marriage
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/meet-catch-and-keep/201606/these-are-the-best-and-worst-ages-get-married
- “A Life Not Chosen: Early Marriage and Mental Health” Jurnal oleh International Center for Research on Women
- “Early Marriages leads to low self-esteem of young girls” Jurnal oleh Sadaf Ahmed, dkk.
- “Psychological Impact Evaluation of Early Marriage” Jurnal oleh Sadaf Ahmed, dkk
Written by Bella Karina Arviyanti, for having what she has and she is immensely happy.