Kenapa tidak bisa berhenti overthinking – Mungkin kamu pernah mengalami kejadian seperti ini: Sudah berbaring di kasur dengan mata terpejam siap-siap untuk tidur, tiba-tiba ada hal kecil yang kamu pikirkan dan meluas jadi memikirkan hal lainnya sehingga kamu berakhir dengan overthinking dan sulit untuk tidur. Rasanya pasti menyebalkan, ya?
Selama masih hidup, kamu sebagai manusia normal memang nggak akan pernah berhenti berpikir. Tapi, kalau bisa sih jangan sampai jadi overthinking karena kebiasaan ini bisa membuatmu merasa kelelahan.
Kenapa tidak bisa berhenti overthinking?
Semua orang pasti nggak ingin terus-menerus mengalami overthinking. Sayangnya, hal tersebut nggak mudah untuk dihindari. Alasan tiap-tiap orang melakukan overthinking – baik sengaja ataupun nggak disengaja – pasti berbeda, tergantung pada pola pikir, perasaan, atau masalah yang dipikirkan.
Meskipun nggak bisa disamaratakan, tapi berikut ini adalah beberapa alasan utama kamu nggak bisa overthinking.
1. Takut terhadap situasi yang tak terkendali
Semakin menganggap sesuatu berada di luar kendali, kamu akan semakin mencoba memikirkan setiap hasil yang mungkin bisa dicoba atau didapatkan agar bisa membuatnya kembali dalam kendalimu.
Padahal, dengan semakin memikirkan berbagai kemungkinan (yang bisa saja nggak akan terjadi), kamu akan semakin stres, terbebani, dan akhirnya merasa kelelahan hanya dengan memikirkannya.
2. Ragu-ragu atau takut mengambil keputusan yang salah
Kedua hal ini bisa membuatmu seperti merasa nggak bisa berbuat apa-apa, tapi otak tetap memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa dan nggak bisa terjadi. Saat kamu berjuang untuk mengambil keputusan, ini bisa membuat kamu semakin merasa nggak memiliki kendali atas pikiran atau perasaan yang saat ini sedang dirasakan.
3. Khawatir gagal juga bisa jadi alasan kenapa tidak bisa berhenti overthinking
Sepertinya nggak ada satu pun orang luput dari rasa takut akan kegagalan, ya. Seoptimis apa pun seseorang, pasti dia akan merasa cemas saat memikirkan kegagalan.
Tapi, kekhawatiran yang berlebihan terhadap kegagalan sering kali dapat mengarah pada berbagai pikiran negatif sehingga ini akan membuatmu berujung pada pemikiran berlebihan. Jadi, jangan heran kenapa tidak bisa berhenti overthinking jika kamu selalu takut merasa gagal.
BACA JUGA: Apakah Overthinking Sehat? Ini Jawaban Ahli!
4. Catastrophizing atau selalu memikirkan kemungkinan terburuk
Bagi kamu yang belum familiar dengan istilah ini, catastrophizing adalah pola pikir yang membuat seseorang berpikir bahwa masalah atau situasi yang tengah dihadapi akan berakhir dengan bencana. Nggak ada satu pun hal baik atau positif yang ia pikirkan.
Dengan memiliki pola pikir seperti ini, sangat wajar jika kamu jadi orang yang overthinking. Seperti yang sudah disebutkan di atas, pikiran negatif akan berujung pada pemikiran berlebihan. Jadi, catastrophizing dan overthinking bisa dibilang seperti lingkaran setan.
Apa yang bisa dilakukan supaya bisa berhenti overthinking?
Salah satu hal yang paling sulit diatur di dunia ini adalah pikiran. Semakin kamu meminta otak untuk nggak memikirkan sesuatu, kadang hal itu yang justru malah semakin dipikirkan. Jadi, menyuruh otak untuk berhenti overthinking sama sekali bukan hal yang mudah untuk dilakukan.
Jika kamu nggak bisa membantu diri sendiri untuk berhenti memikirkan segala sesuatu secara berlebihan, maka mungkin sudah saat kamu mendapatkan bantuan dari orang yang lebih profesional. Misalnya, dengan melakukan konsultasi atau konseling.
Jika kamu masih enggan untuk bertemu langsung dengan psikolog atau terapis berpengalaman, kamu bisa menggunakan layanan konsultasi psikologi online atau konseling online, seperti yang dimiliki Riliv.
Lewat layanan ini, kamu bisa memilih apakah ingin berkonsultasi lewat chat atau telepon dengan orang-orang profesional yang sudah disediakan oleh Riliv. Selain kerahasiaan keluhanmu tetap terjamin, kamu juga nggak perlu lagi datang langsung untuk mengetahui kenapa kamu selama ini tidak bisa berhenti overthinking.
Referensi:
- welldoing.org. Why Can’t I Stop Overthinking?
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga: