Kendala Rekrutmen – Rekrutmen memang terlihat mudah dari luar. Namun, sebagai HR tentu ada kendala rekrutmen yang kerap Anda hadapi.
COVID 19 yang masih melanda sebagian besar negara pun membuat cara kerja HR berubah. Tatap muka dengan kandidat sudah tiada jadi tidak ada first impression dalam kehidupan nyata yang biasanya terjadi.
Berikut ini kendala rekrutmen yang kerap dihadapi perekrut di 2021:
1. Menciptakan rasa keterhubungan dengan kandidat tanpa melihat mereka
Tidak adanya personal touch yang bisa didapat dari bertemu di dunia nyata menjadi kendala rekrutmen yang pertama.
Baik perekrut mau pun kandidat jadi sama-sama tidak bisa mendapatkan intuisi apakah masing-masing merasa cocok atau tidak.
Gap ini harus diatasi oleh perekrut sendiri. Perekrut bisa menawarkan video conference call saat interview online. Perekrut juga bisa membuka jalur komunikasi kapanpun kandidat memiliki pertanyaan.
2. Menciptakan rekrutmen yang inklusif, tantangan dan kendala rekrutmen
Black Lives Matter yang terjadi pada tahun 2020 menjadi pemicu keharusan bahwa setiap aspek kehidupan disarankan untuk inklusif.
Sebenarnya isu ini pun harus sudah menjadi prioritas dalam hal merekrut pegawai. Inklusivitas akan memiliki efek yang baik bagi lingkungan kerja yakni karyawan bisa saling menghormati tanpa membeda-bedakan.
3. Kandidat terbaik sering melirik banyak offering dalam satu waktu
Kendala rekrutmen yang ketiga adalah kondisi kandidat terbaik yang biasanya sedang melirik offering dari banyak tempat dalam satu waktu.
Stuart Liroff dari Academia.edu mengaku bahwa bertemu dengan kandidat yang hanya menjadikannya satu-satunya pilihan tempat bekerja menjadi jarang.
Kendala yang satu ini bisa diatasi dengan memberikan kesan baik perusahaan saat interview. Mempertemukan kandidat dengan beberapa anggota tim yang nantinya akan menjadi rekan bisa membuat kesempatan perusahaan menjadi pilihannya meningkat.
4. Kendala rekrutmen adalah sedikitnya talent dengan skill yang dibutuhkan perusahaan
Angela Liu dari GampuGain memiliki problem rekrutmen lain yaitu sedikitnya talent dengan skill yang sedang dibutuhkan oleh perusahaan.
Hal ini terjadi karena semakin berkembangnya bisnis dan pengetahuan sehingga satu posisi yang dahulu bisa diisi oleh lulusan jurusan tertentu, kini tidak lagi bisa karena tidak cocok.
Solusi untuk kendala rekrutmen ini adalah dengan melihat di daerah mana skill yang dibutuhkan tersebut berada. Selanjutnya, Anda bisa menawarkan program kerja remote khusus untuk posisi tersebut pada kandidat.
5. Melakukan tes skill secara akurat dan adil kadang tricky
Eric Scott dari HappyFunCorp mengaku Ia kesulitan dalam menerima informasi akurat bahwa kandidat benar-benar bisa menjalankan tugasnya nanti.
Solusi untuk kendala rekrutmen ini adalah dengan memberikan Skill Assessment. Perusahaan Shell melakukan lebih dari satu skill assessment bagi kandidat untuk benar-benar yakin bahwa satu kandidat cocok dengan kebutuhan mereka.
6. Kurangnya pengetahuan teknikal dari recruiter dalam menjawab pertanyaan kandidat
Kendala rekrutmen yang umum dan masih jadi masalah di tahun 2021 adalah pengetahuan teknis dari recruiter. Hal ini membuat para perekrut tidak bisa menjawab pertanyaan bersifat teknis dari kandidat.
Bila sudah seperti ini, kandidat pun mendapatkan kesan yang tidak baik. Untuk menghindari skenario ini, perekrut sebaiknya banyak mengobrol dengan orang yang ahli dalam posisi yang nantinya diisi oleh kandidat.
7. Banyaknya tugas HR selain rekrutmen menjadi kendala rekrutmen
Celia Stangarone dari Rise Smart mengeluh bahwa Ia bisa datang pagi ke kantor dan melihat ribuan email dari para kandidat. Rasanya sulit untuk mencari kandidat tepat sementara jam kerja terbatas.
Solusi yang bisa diterapkan untuk masalah rekrutmen ini adalah dengan menggunakan Applicant Tracking System (ATS). Sistem ini bisa memotong banyak waktu dalam menyortir kandidat mana yang cocok dan mana yang tidak.
Namun, selain itu, tugas HR lain seperti evaluasi kerja, perhitungan gaji, absensi karyawan, dll juga menguras energi dan waktu. Tentunya workload yang banyak ini juga bisa membuat HR stress. Staff HR bisa konseling mengenai stres karena pekerjaan yang banyak bila perusahaan menggunakan layanan Riliv for Company.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Referensi:
- Birkholm, Daniel. (2021). The 6 Biggest Obstacles Recruiters Will Face in 2021 – and how we can address them. talenthub.io
- Petrone, Paul. (2020). 7 of the Biggest Problems Recruiters Face (And How to Overcome Them). Linkedin.com
Ditulis oleh Uyo Yahya
Baca Juga:
3 Empati Kerja Buat Kantor Semakin Produktif, Apa Saja?