Sampai umur 20-an masih kesulitan menabung? Apakah kamu mengalaminya?
Dear, faktanya banyak anak muda usia 20-an yang masih kesulitan menabung. Banyak yang beralasan bahwa gaji mereka terlalu sedikit. Dengan gaji pas-pasan, rasanya sulit untuk memenuhi kebutuhan, apalagi menabung.
Padahal, menabung tidak bergantung pada besarnya gaji yang didapat. Berapapun penghasilan yang dimiliki, anak muda harus belajar menabung untuk mempersiapkan masa depan.
Ada pula yang sudah belajar menabung dan berusaha melakukannya. Namun, godaan untuk terus menghabiskan uang membuat usaha untuk menyimpan uang kembali gagal.
Bagaimana sih tips menabung yang bisa dilakukan generasi Z dan milenial berusia 20-an? Bagaimana caranya supaya tidak terus gagal menabung?
Dalam artikel ini, kamu akan mendapatkan penjelasannya. Simak terus, ya!
Tanamkan konsep bahwa penghasilan harus lebih besar daripada pengeluaran
Tentu kamu masih ingat pepatah yang berbunyi besar pasak daripada tiang, bukan? Pepatah ini perlu menjadi pedoman kamu dalam mengatur keuangan; jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada penghasilan yang didapat.
Konsep ini adalah dasar yang harus kamu ingat, ya Dear. Dengan penghasilan yang lebih besar daripada pengeluaran, kamu masih memiliki uang lebih. Nah, uang lebih ini bisa disimpan dan ditabung untuk kebutuhan pada masa yang akan datang.
Sesuaikan gaya hidup dengan penghasilan yang kamu dapat. Jangan memaksakan membeli sesuatu yang belum bisa kamu beli.
Membuat skala prioritas membantumu lebih bijak dalam melakukan pengeluaran
Hal selanjutnya yang bisa dilakukan oleh generasi muda agar bisa menabung adalah dengan membuat skala prioritas. Bagaimana cara melakukannya?
Kamu perlu mencatat apa saja pos pengeluaran yang kamu lakukan setiap hari, minggu, dan bulan. Misalnya pengeluaran untuk makan, membeli pulsa, transportasi, membayar cicilan, dan sebagainya.
Catat juga uang yang kamu habiskan untuk setiap pengeluaran tersebut. Jika jumlah pengeluaran tidak menentu, kamu bisa mencatat rata-ratanya saja.
Selanjutnya, kamu bisa mengelompokkan pos pengeluaran tersebut berdasarkan prioritas kebutuhan. Misalnya, kamu bisa mengelompokkannya ke dalam kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Kamu perlu memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan primer. Ini bisa termasuk pengeluaran untuk kebutuhan makan, transportasi ke kantor, dan internet.
Cari tambahan penghasilan jika masih kurang
Photo by Christin Hume on Unsplash
Kamu telah belajar menyusun skala prioritas pengeluaran. Sekarang, kamu tahu kebutuhan mana yang perlu kamu penuhi terlebih dahulu.
Namun, bagaimana jika ternyata penghasilan yang didapat belum bisa memenuhi kebutuhan primer? Solusinya adalah dengan mencari tambahan penghasilan.
Tambahan penghasilan ini bisa kamu dapat dengan mencari kerja sampingan atau mungkin bisnis sampingan.
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan. Kamu bisa memulainya dengan mencari pekerjaan freelance yang tidak terikat waktu. Membuka usaha sampingan yang bisa dimulai dari rumah juga bukan ide yang buruk, lho!
Bacalah artikel ini untuk mendapatkan ide lebih lengkap.
Sisihkan, bukan sisakan
Sebagian orang sulit menabung karena cenderung menyisakan uang di akhir bulan. Setelah mendapat gaji, uang dipakai untuk memenuhi kebutuhan lain dan baru menabung di akhir bulan.
Sayangnya, ketika sampai di akhir bulan, biasanya uang sudah tidak bersisa. Kita cenderung menghabiskan uang yang kita miliki. Bahkan, belum sampai tanggal gajian, uang yang dimiliki sudah habis.
Pernah mengalami hal ini?
Kamu perlu menyisihkan uang untuk ditabung pada awal bulan alih-alih menyisakannya di akhir bulan. Dengan begitu, kamu tidak akan lupa atau malah kehabisan uang untuk ditabung.
Langsung sisihkan uang minimal 10% dari penghasilan setiap kamu mendapat gaji. Atau, jika kamu memiliki uang lebih, kamu bisa menabung lebih banyak.
Pisahkan rekening menabung dengan rekening untuk memenuhi kebutuhan
Photo by Avery Evans on Unsplash
Tips ini perlu kamu ingat, ya Dear. Pisahkan rekening tabungan dengan rekening untuk memenuhi kebutuhanmu. Hal ini bertujuan agar uang tabungan kamu tidak tercampur dengan uang untuk kebutuhan konsumtif.
Jika uang tabungan dipisah dengan uang lain, kamu tidak akan tergoda untuk membelanjakan uangmu. Selain itu, pemisahan ini juga berguna untuk menghindari penggunaan uang tabungan secara tidak sengaja. Kamu juga bisa melihat progres jumlah tabunganmu dengan lebih mudah.
Investasi untuk membantu mengembangkan uangmu
Menyisihkan uang untuk ditabung memang hal yang baik. Namun, tahukah kamu jika nilai uangmu menurun karena adanya inflasi setiap tahun?
Rata-rata inflasi di Indonesia mencapai 8% per tahun. Karena itulah, kamu perlu menyimpan uang dalam instrumen yang bisa memberikan keuntungan lebih besar daripada tingkat inflasi. Dengan cara itu, nilai uangmu tidak akan menurun atau tergerus inflasi.
Lalu, apa instrumen yang tepat untuk menyimpan uang? Jawabannya adalah investasi. Dengan melakukan investasi, uang yang kamu simpan bisa berkembang karena adanya bunga investasi.
P2P Lending menjadi salah satu jenis investasi yang bisa kamu coba. Investasi ini tergolong investasi jangka pendek. Artinya, kamu bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Di samping itu, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang cukup tinggi.
Modal Rakyat adalah salah satu P2P Lending di Indonesia yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dengan berinvestasi di P2P Lending ini, kamu bisa mendapatkan keuntungan mulai dari 15 hingga 25 persen per tahun, loh. Keuntungan ini bisa kamu dapatkan dalam jangka waktu 14 hingga 90 hari.
Mungkin P2P Lending masih terdengar asing di telingamu. Namun, kamu harus tahu bahwa dengan berinvestasi di P2P Lending kamu juga turut membantu perkembangan UMKM di Indonesia, Dear. Ini karena uang yang kamu investasikan akan disalurkan sebagai modal usaha mereka.
Jika kamu tertarik untuk menyimpan uang dan mendapatkan keuntungan, bacalah artikel Tips Investasi di P2P Lending Modal Rakyat untuk Pemula ini.
Nah, itulah 6 langkah anti-gagal yang bisa kamu coba untuk menabung. Yuk, mulai menabung sejak umur 20-an. Masa-masa ini justru menjadi saat yang tepat untuk memperbanyak aset karena kamu belum menikah dan belum memiliki tanggungan.
Tunggu apa lagi? Selamat mencoba, ya Dear!