Liminal Space – Proses transisi seringkali menjadi sesuatu yang mengerikan bagi semua orang. Ketika kamu sudah mengetahui banyak hal, dan kemudian dihadapkan kepada hal-hal yang baru atau mungkin kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Perasaan cemas karena ‘mengambang’ atau ‘ngawang’ ini seringkali dikaitkan dengan posisimu saat ini yakni “Liminal Space”.
Istilah ini datang dari istilah Latin “limens” yakni “batas”.
Bagaimana hal ini berkaitan dengan psikologi dan juga kehidupanmu?
Definisi Liminal Space, Ketika Kamu Berada di Zona Baru yang “Tidak Jelas”
Batas yang dimaksud adalah transisi di antara dua titik penting. Paling mudah, kamu bisa membayangkan fase “remaja” sebagai Liminal Space di antara masa “kanak-kanak” dan masa “dewasa”.
Hal ini dikarenakan sebagai remaja, kamu bukanlah anak-anak maupun dewasa.
Saat kamu sudah mencapai usia tertentu, umumnya saat mendapat KTP, kamu bisa disebut sebagai orang dewasa. Pada masa ini, kamu sudah tidak lagi berada di Liminal Space.
Contoh lainnya adalah masa-masa pandemi Coronavirus-19 yang terjadi tahun 2020. Tidak ada yang tahu kehidupan pasca pandemi, sehingga saat melaluinya kamu akan merasa tidak pasti, tidak nyaman, dan juga tidak mengetahui apa yang menunggumu di depan sana.
Masa-masa inilah yang bisa disebut sebagai Liminal Space.
Contoh Liminal Space di Berbagai Bidang
Liminal Space tidak hanya berlaku pada dimensi waktu saja, ya. Ada beberapa contoh batas transisi ini di bidang fisik dan psikologis.
Fisik
Aspek ini mungkin akan lebih mudah dipahami untukmu. Kamu pasti tidak asing dengan pantai yang membatasi dataran dengan laut.
Selain itu jika kamu mengamati lantai, ada jarak kosong di antara 2 persegi lantai bukan? Jarak inilah yang disebut sebagai ruang transisi.
Psikologis
Untuk aspek psikologis, salah satu contoh yang sudah disebutkan adalah remaja. Pada usia remaja, kamu tidak benar-benar memiliki sifat kanak-kanak karena sudah dihadapkan dengan tantangan yang lebih luas.
Namun sebagai remaja, kamu juga masih belum mendapatkan hak atau kewajiban sebagai seorang dewasa.
Bagaimana dengan contoh lain dalam bidang psikologis?
Krisis seperti perceraian atau pun putus hubungan bisa menjadi Liminal Space yang tidak mengenakkan.
Proses dari status “Orang yang sudah berpasangan” kembali menjadi “Orang lajang” cukup sulit dan menyakitkan karena kamu tidak akan tahu apa yang menunggu di depan sana.
Bukan hanya terikat sebagai status, namun secara psikologis kamu masih sering membayangkan mantan pasangan atau pun tidak ingin memulai hidup dengan orang lain.
Proses ini seringkali dibantu oleh psikolog untuk menemukan kembali identitas serta cara untuk menghadapi transisi tersebut.
Berada di Transisi Memang Benar-benar Aneh dan Tidak Nyaman
Secara psikologis, masa transisi seringkali menyebabkan ketidaknyamanan.
Mulai dari kebingungan identitas hingga batasan-batasan yang muncul karena ketidakpastian.
Seringkali di tahap ini, seseorang berusaha untuk “mengambil alih” identitas tertentu, seperti buru-buru mencari pasangan lagi untuk mengembalikan status mereka atau segera mencari pekerjaan baru agar tidak menjadi pengangguran.
Hal ini dikarenakan otak manusia membutuhkan struktur, kepastian, dan juga stabilitas.
Bagaimana Bisa Meningkatkan Toleransi?
Bukan berarti hal ini bisa selamanya tidak nyaman, ya! Seiring berjalannya waktu, Liminal Space akan berubah menjadi tujuan atau sekadar proses yang dilalui saja.
Nah selama proses itu, kamu bisa mencoba beberapa hal berikut:
Mindfulness
Salah satu aspek yang sering muncul di masa transisi adalah catastrophizing atau membesar-besarkan masalah yang belum pasti. Hal ini memang sulit untuk dikendalikan bagi beberapa orang.
Cobalah untuk berhenti sesaat dan menarik nafas: apa yang dirasakan oleh tubuhmu? Amati nafasmu dan juga coba ingatkan tubuhmu bahwa kamu aman sekarang.
Kamu bisa mencoba beberapa meditasi mindfulness yang pas untuk menghadapi masa-masa ini di aplikasi Riliv.
Coba Untuk Menemukan Cara Menerima Hal Tersebut
Bukan rahasia lagi bila berada di masa transisi sangat menantang dan sulit.
Tetapi penerimaan merupakan salah satu kunci yang bisa membuatnya lebih mudah.
Kamu tidak bisa mengontrol lingkunganmu, tetapi kamu bisa mengontorl pikiranmu.
Hal ini yang bisa kamu latih bersama psikolog profesional.
Kreativitas Bisa Muncul dan Membantumu Melewati Hal Ini
Jika kamu amati, banyak tokoh utama di cerita pasti akan bisa menghadapi berbagai ketidakpastian yang mengarahkan mereka ke akhir cerita, bukan?
Kreativitas akan muncul saat masa-masa ini karena membuka banyak kesempatan yang bisa dieksplorasi di masa mendatang.
***
Sumber
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-creativity-cure/201306/creativity-and-the-liminal-space
- https://psychcentral.com/blog/healing-together/2017/03/the-space-between-what-was-and-whats-next-the-liminal-space#1
- https://www.psychmechanics.com/liminal-space/
- https://www.verywellmind.com/the-impact-of-liminal-space-on-your-mental-health-5204371