Apa yang kamu rasakan saat uang bulananmu mulai menipis padahal tanggal di kalender masih menunjukkan angka 15? Gawat! Ini biasanya jadi pertanda kamu yang anak kos akan mulai melirik rak mie instan di minimarket dan berpikir 2 kali untuk menghabiskan weekend di luar.
Oke, permasalahan makan sudah selesai, tapi gimana ya dengan kebutuhan lain? Ah, akhirnya kamu mulai mengungkit-ungkit kelemahanmu yang terlalu kalap membeli barang ini dan itu. Pada sebagian orang, kondisi ini bisa memicu stres.
Stres tidak selalu timbul dari keadaan yang besar, lho Dear. Hal-hal sederhana seperti keadaan di atas tidak jarang membuatmu stres untuk sesaat. Nah tahu nggak kalau stres itu banyak macamnya? Stres yang kamu rasakan saat tidak lulus tes dan saat ditolak oleh sang gebetan bisa jadi berbeda, Dear. Yuk kita pelajari macam-macam stres!
Stres Akut
Jenis stres ini umumnya paling banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Stres ini berlangsung dalam periode yang singkat dan dipicu oleh kondisi spesifik. Contohnya seperti, ketika kamu hampir mengalami kecelakaan lalu lintas, harus menampilkan drama di atas panggung balai kota untuk kali pertama, dan dikejar deadline.
Stres jenis ini sering menimbulkan respon tubuh yang kuat, seperti jantung berdetak dengan sangat cepat, shock, dan pupil mata yang melebar/menyempit. Jika situasi telah berlalu, maka stres ini pun akan mereda dan bahkan hilang.
Stres akut dianggap sebagai jenis stres yang masih bisa ditangani secara mandiri dengan mencari dukungan sosial atau bercerita kepada orang yang kamu percayai untuk membuat perasaanmu lega.
Stres Akut Episodik
Kalau dilihat dari namanya, sebenarnya stres ini adalah stres akut yang dialami secara berkala/rutin. Pada orang-orang dengan temperamen yang mudah terpancing emosinya, stres ini dimaknai sebagai bagian gaya hidup, sehingga kadang mereka tidak merasa sumber stres mereka adalah masalah yang perlu diselesaikan.
Pada orang yang pesimis, permasalahan hidup sering diartikan secara negatif, sehingga ia rentan stres dan gagal fokus pada solusinya. Stres akut episodik juga terjadi ketika masalah-masalah hidup, baik masalahnya sama atau berbeda, terjadi secara berulang sehingga membuat individu selalu merasa stres. Contohnya dalam kehidupan rumah tangga dapat dialami oleh orang tua yang belum matang keadaan finansialnya.
Stres Kronis
Stres kronis disebabkan oleh stres akut yang tidak terselesaikan dan menetap dalam waktu yang lama. Stres kronis bisa muncul karena persoalan ‘sepele’, seperti sering mendapat cemooh dari teman semasa sekolah yang akhirnya membuat orang tersebut bergumul dengan isu bullying.
Perlakuan yang didapat sehari-hari ini bahkan dapat membuat ia menjadi mudah berpikir kalau ia akan tetap diejek di kemudian hari.
Di antara ketiga macam-macam stres ini, stres kronis adalah yang paling mudah membuat seseorang jatuh sakit dan sedih, hingga depresi. Pada kebanyakan kasus, stres kronis membutuhkan bantuan psikolog untuk berkonsultasi.
Disadur dari:
- https://www.healthline.com/health/whats-your-stress-type#managing-stress
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/open-gently/201812/the-three-types-stress
Ditulis oleh Elvira Linda Sihotang.