Masalah Karyawan Berbahaya – Sudah menjadi hal yang wajar jika karyawan telat pulang karena ada kerjaan dadakan. Mengharuskan lembur, karyawan rela pulang hingga larut malam demi memenuhi kewajiban pekerjaan.
Yang dipersoalkan adalah, apa iya Anda tidak menegaskan aturan jam kerja kantor. Ketahuilah, bekerja melebihi batas normal dapat menurunkan kinerja karyawan dihari selanjutnya.
Mengapa bisa begitu? Anda harus mengetahui bahwa waktu efektif untuk bekerja yaitu mulai dari pagi sampai sore hari. Saat malam tiba, karyawan sudah merasa lelah, itu waktu mereka beristirahat.
Jika dipaksakan menerima jam lembur tanpa memerhatikan kesehatan mentalnya, akan timbul masalah karyawan berbahaya yang dapat terjadi.
Umumnya seperti masalah kesehatan mental, hal itu sangat krusial lantaran produktivitas jadi terkendala dan bisa menyebabkan sakit.
Anda pasti tidak ingin karyawan kesayangan perusahaan mengalami masalah seperti itu bukan? Sebagai HR yang baik, silahkan kenali gangguan kesehatan mental yang telah Riliv for Company siapkan buat anda.
Jenis-jenis Gangguan Kesehatan Mental Karyawan
1. Burnout
Stres berat atau lebih dikenal dengan burnout paling sering terjadi pada karyawan. Penyebabnya karena tugas yang tak kunjung selesai dan mendekati waktu deadline.
Sehingga karyawan mengerjakan tugas secara terburu-buru, akhirnya kerjaan jadi berantakan. Mungkin bisa selesai tepat waktu, tapi bagaimana hasilnya? Apakah sudah benar?
Karyawan cenderung fokus mengejar waktu, bukan ketepatan menyelesaikan tugas. Wajar saja kalau mengalami stres, konsentrasi menurun akibat panik saat bekerja.
2. Depresi
Awalnya memang biasa, namun akan berubah jadi masalah karyawan berbahaya jika terus dibiarkan. Pernahkah anda bercanda ringan dengan rekan kerja lalu ia mudah tersinggung? Padahal topik pembahasan anda tidak menyangkut kehidupan pribadi rekan kerja.
Kenali tanda-tanda depresi seperti gelisah, sering mengeluh, raut wajah muram, mudah panik, dan rentan tersinggung. Apalagi ketika diajak berbicara, rekan kerja anda lebih banyak diam. Jangankan aktif, semangat pun mulai menurun sebelum memulai pekerjaan.
Depresi bisa mengakibatkan kematian, tak tahan menanggung beban hidup seorang diri, karyawan mudah terpancing melakukan bunuh diri sebab depresi yang menimpanya. Terlebih, hiruk pikuk lingkungan kerja menuntut karyawan harus serba bisa walaupun penempatan posisi kurang sesuai.
3. Gangguan Bipolar
Suasana hati selalu berubah-ubah? Itu berarti karyawan mengalami gangguan bipolar. Bagi anda mungkin terdengar sangat asing. Masalah kesehatan mental ini merupakan lanjutan setelah masa depresi.
Seyogianya, gangguan bipolar adalah kondisi dimana suasana hati karyawan tidak menentu. Bermula dari timbul semangat habis mendapat pekerjaan, lalu disaat yang bersamaan terjadi penurunan diri jadi lebih pendiam dan pasif.
Kinerja karyawan akan terhambat akibat tidak dapat menunjukan potensi dirinya. Anda sebagai HR pasti ingin menyingkirkan gangguan yang menyusahkan karyawan dalam bekerja. Maka dari itu, buatlah lingkungan kerja terasa menyenangkan dan nyaman ditempati.
4. Gangguan Kecemasan
Selain karyawan, anda juga pernah terkena masalah kesehatan mental yang satu ini. Gangguan kecemasan, hampir sebagian besar atau katakanlah seluruh karyawan pernah mengidap selama bekerja.
Pemicu utamanya yaitu sering overthinking, memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi atau masalah tak kunjung selesai. Menyebabkan karyawan sulit untuk fokus, cepat lelah, dan gelisah.
Trauma ditegur langsung oleh pimpinan divisi menjadi ‘akar’ pada kecemasan karyawan. Karena takut terulang kembali, setiap tugas yang dikerjakan haruslah hati-hati.
5. Insomnia
Pernah bertemu karyawan yang terus lesu dan mengantuk? Baru diadakan rapat, memulai pekerjaan, atau sedang jam istirahat, karyawan tersebut adanya cuma kantuk melulu. Rupanya, bukan sekadar pola makan saja, memiliki gangguan tidur menyebabkan karyawan mudah lost power.
Alhasil saat di kantor, karyawan mudah terkena stres, depresi, bahkan bipolar. Untuk mencegah hal tersebut, anda bisa mencoba program yang dapat menjadi solusi atas masalah kesehatan mental karyawan.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasu psikolog online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menemukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapat semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kotak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi dan peningkatan produktivitas karyawan.
Referensi:
- glints.com. Sering Tak Sadar, 4 Masalah Mental Ini Kerap Dialami Pekerja Kantoran
Ditulis oleh Fatah Akbar
Baca Juga
Ciri-ciri Depresi: Kenali tapi Jangan Self-Diagnose!
Employee Assistance Program: Solusi Masalah Karyawan
Bipolar Disorder pada Wanita dan Pria Cenderung Berbeda, Benarkah?