Meditasi merupakan sebuah praktik yang telah banyak dilakukan oleh orang-orang yang bertujuan untuk merelaksasi tubuh dan meningkatkan kesadaran. Meditasi memiliki berbagai manfaat, baik secara fisik maupun psikis. Namun, sering kali seseorang ragu untuk melakukan meditasi karena merasa tidak bisa fokus. Padahal, kemampuan melatih konsentrasi saat meditasi adalah kunci utama dari praktik meditasi itu sendiri, Dear.
Berikut ini kita akan membahas bersama tentang cara melatih konsentrasi saat meditasi agar praktik yang kita lakukan bisa memberikan hasil optimal. Apa saja langkah-langkahnya? Yuk, simak penjelasannya!
Langkah pertama untuk melatih konsentrasi saat meditasi: Pilih waktu terbaikmu untuk melakukan meditasi
Meditasi bisa dilakukan di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Bisa juga dilakukan di sore atau malam hari usai menyelesaikan seluruh aktivitas harian. Bahkan, bagi mereka yang sudah terbiasa, meditasi bisa dilakukan kapanpun ketika mereka merasa butuh.
Dengan banyaknya pilihan waktu tersebut, kita perlu untuk memilih satu waktu untuk meditasi yang terbaik bagi diri kita sendiri.
Pemilihan waktu bisa didasarkan pada kesibukan atau rutinitas harian kita. Dengan menyesuaikan waktu meditasi dengan jadwal harian, maka kita bisa mengurangi kemungkinan munculnya distraksi saat kita sedang bermeditasi.
Langkah kedua: Tetapkan satu titik fokus pikiran untuk melatih konsentrasi saat meditasi
Tetapkan satu titik fokus pada pikiran saat meditasi (Photo by Paul Skorupskas on Unsplash)
Langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan agar bisa berkonsentrasi adalah menetapkan satu titik fokus. Titik fokus ini akan memudahkan kita untuk lebih memusatkan perhatian, sehingga mampu mereduksi hal-hal lain yang menjadi gangguan atau distraksi saat meditasi.
Titik fokus ini bisa berupa berbagai macam hal, lho, Dear! Kita bisa menetapkan titik fokus pada hembusan napas kita sendiri. Suara hembusan napas dinilai menjadi titik fokus yang baik, karena pengaturan napas tersebut juga merupakan kunci dalam berbagai praktik meditasi.
Selain hembusan napas, kita juga bisa menetapkan titik fokus pada hal-hal di sekitar kita. Contohnya, seperti suara gemericik air yang mengalir ataupun suara-suara lain yang membuat kita lebih tenang. Pilih satu titik fokus yang membuatmu merasa lebih nyaman dan tenang, ya!
Langkah ketiga: Cari posisi ternyaman untuk melakukan meditasi
Setiap orang tentu memiliki preferensi masing-masing mengenai tempat yang mereka anggap nyaman. Jadi, meditasi tidak harus dilakukan dengan bersemedi di bawah pohon, ya, Dear!
Jika kita merasa nyaman dengan duduk di atas kursi, maka kita bisa melakukannya dengan mengatur posisi serileks mungkin. Begitupula jika kita lebih nyaman melakukannya di atas kasur atau bahkan di lantai.
Setelah menemukan tempat yang nyaman, kita perlu mengatur posisi tubuh dengan cara merelaksasi bahu dan otot-otot lain. Jangan lupa untuk mengatur posisi duduk senyaman mungkin.
Jika kita merasa tidak nyaman dengan posisi duduk bersila, maka kita bisa menggunakan posisi lain. Namun, usahakan posisi tersebut tidak berpotensi membuat kita tertidur saat meditasi, ya!
Usai mengatur posisi, kita bisa mengatur pernapasan. Pernapasan yang disarankan ialah pernapasan perut.
Langkah keempat: Pusatkan konsentrasi pada titik fokus meditasi
Fokuskan konsentrasi (Photo by 胡 卓亨 on Unsplash)
Jika kita telah berada di tempat dan posisi yang nyaman, maka saatnya untuk kembali memusatkan konsentrasi pada titik fokus yang kita tetapkan tadi.
Memusatkan konsentrasi bukan berarti kita harus terus memikirkan tentang titik fokus tersebut, ya! Bukan memikirkannya, tetapi mencoba untuk seirama dan menyadarinya.
Apabila kita berfokus pada napas, maka kita tidak hanya berfokus pada napas tersebut, melainkan juga merasakan setiap tarikan dan hembusannya.
Begitupula ketika kita berfokus pada objek lain, seperti gemericik air mengalir. Bukan hanya memikirkan keberadaan air, tetapi juga turut merasakan tetesan air yang jatuh dan menimbulkan suara menenangkan tersebut.
Melatih konsentrasi memang tidak mudah, Dear. Jika masih merasa kesulitan untuk turut merasakan dan menyadari secara penuh tentang keberadaan diri kita ataupun titik fokus meditasi, kita bisa menggunakan panduan meditasi sederhana.
Panduan ini bisa kita dapatkan melalui aplikasi Riliv. Ada berbagai pilihan meditasi sederhana yang dilengkapi audio yang akan membantu kita selama menjalani praktik meditasi tersebut.
Langkah kelima: Tenangkan suara-suara yang bersumber dari dalam dirimu
Kita tentu memiliki suara-suara yang berasal dari dalam diri (inner voice). Suara-suara tersebut biasanya terasa berputar berulang kali di dalam pikiran. Hal itu bisa berpotensi menjadi distraksi bagi konsentrasi kita, Dear. Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah menenangkannya.
Ketika suara-suara tersebut muncul, kita harus berusaha sebisa mungkin untuk mengembalikan konsentrasi pada titik fokus yang sudah kita tetapkan. Kita perlu mengingat bahwa fokus utama kita adalah ketenangan pikiran saat meditasi.
Langkah keenam: Jangan takut gagal!
Ketika sedang melakukan meditasi, biasanya kita akan merasa takut pada kemungkinan bahwa meditasi tersebut gagal.
Berusahalah sebisa mungkin untuk menghilangkan rasa takut itu, Dear! Ketakutan itu hanya bersumber dari diri kita sendiri. Maka, kita perlu untuk segera mengembalikan kesadaran pada kegiatan yang sedang kita lakukan, yaitu meditasi.
Langkah ketujuh untuk melatih konsentrasi saat meditasi: Lakukan dalam durasi waktu yang singkat
Lakukan meditasi dengan durasi singkat agar lebih berkonsentrasi (Photo by Aron Visuals on Unsplash)
Meditasi tidak harus dilakukan dalam durasi yang panjang, lho! Terutama apabila kita baru mencoba untuk melakukan meditasi, tentu kita akan merasa kesulitan untuk berkonsentrasi dalam durasi yang panjang.
Oleh karena itu, kita bisa bermeditasi dalam waktu yang singkat. Cukup 3-5 menit pada tiap sesinya.
Durasi yang lebih singkat akan memudahkan kita untuk memusatkan perhatian dan mempertahankannya sepanjang sesi meditasi. Seiring dengan meningkatnya kemampuan kita untuk fokus, maka kita bisa meningkatkan durasi tersebut sesuai kebutuhan kita.
Melatih fokus memang menjadi kegiatan yang sulit bagi sebagian orang. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa dilakukan.
Apabila kita termasuk kelompok orang yang sulit fokus, maka kita hanya perlu untuk lebih rutin berlatih. Dengan rutin berlatih, kita tidak hanya akan meningkatkan kemampuan konsentrasi, tetapi juga bisa mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Akan tetapi, perlu diingat selalu bahwa praktik meditasi merupakan pertolongan awal, ya, Dear! Jika ternyata kita mengalami masalah atau tekanan yang lebih berat, jangan ragu untuk mengonsultasikannya lebih lanjut dengan psikolog! Hal tersebut penting untuk kita lakukan demi memberikan yang terbaik bagi kesehatan mental juga.
Selain itu, jika kita sedang menjalani terapi atau berada di bawah pengawasan profesional, kita perlu untuk mengomunikasikan terlebih dahulu dengan profesional yang menangani kita, ya!
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah kemungkinan adanya efek lanjutan yang tidak diinginkan. Di samping itu, komunikasi tersebut juga akan membantu kita untuk menemukan rekomendasi jenis meditasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi kita.
Pilihan apapun yang kita ambil, kita perlu memastikan bahwa itu adalah pilihan terbaik bagi diri kita, ya, Dear! Khususnya bagi kesehatan mental kita. Oleh karena itu, jangan malu atau ragu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak yang lebih ahli, ya!
Referensi:
- Boyes, A. (2013). 5 Meditation Tips for Beginners. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-practice/201303/5-meditation-tips-beginners
- Scott, E. (2020). How to Start a Focused Meditation Practice. Verywellmind. Disadur dari https://www.verywellmind.com/practice-focused-meditation-3144785