Mencintai Diri Sendiri – Topik mencintai diri sendiri atau self love menjadi satu topik yang menarik akhir-akhir ini. Hal ini mengundang pertanyaan apa yang terjadi dengan bahasan ini di generasi sebelumnya. Apa mereka begitu legowo untuk memfokuskan diri pada motto ambigu “mementingkan keperluan orang lain di atas kepentingan diri sendiri”?
Ternyata hal tersebut tidak mengherankan. Terlebih lagi keadaan ini didukung oleh masyarakat feodal di Jawa. Anak pintar di masyarakat feodal akan diminta untuk lebih menurunkan performanya agar yang lain tidak merasa minder. Lebih baik setara daripada terlihat congak.
Hal ini pun didukung oleh Susan Cain dalam bukunya Quiet, penting bagi orang Asia menjaga keharmonisan komunitas daripada terlihat menonjol sendirian. Maka self love pun menjadi topik yang begitu awam bagi masyarakat kita.
Mengapa kita ‘menahan’ untuk mencintai diri sendiri?
Untuk melindungi diri dari kegagalan, kadang pikiran bisa menjadi begitu protektif dan menghalangi kita untuk menerima siapa diri kita. Saat mencintai diri sendiri diterapkan, maka fokus diri kita sendiri tanpa melihat kepentingan orang lain.
Selanjutnya, saat kita menunjukan rasa bangga terhadap diri sendiri pun akan dibayang-bayangi dengan sifat negatif seperti narsis. Padahal self love dan narsis jelas berbeda.
Self love berarti menerima siapa diri kita dan merasa cukup dengan apa adanya diri kita. Sementara orang narsis akan menganggap bahwa dirinya pantas menjadi topik utama pembicaraan dan setiap detik adalah waktu yang berharga untuk menjelaskan siapa diri dan apa pencapaiannya.
Manfaat self love
Saat berbicara tentang mencintai diri sendiri, tujuannya bukanlah untuk selalu merasa positif setiap waktu. Bila seperti itu, maka rasanya tidak mungkin karena sungguh tidak normal bila selalu merasa baik-baik saja. Lebih bahaya lagi karena bisa melebar ke toxic positivity.
Self love yang benar adalah menerima bahwa pikiran dan perasaan kita berubah dan mengalir seiring dengan perubahan sekitar. Adanya rasa nyaman dan tidak nyaman pun menjadi hal yang normal.
Saat mencintai dirimu sendiri, kritik dalam dari dalam diri akan berkurang dan kita pun tidak begitu stress. Rasa percaya diri dan harga diri pun akan meningkat. Lebih lanjut, hal tersebut menjadi dasar untuk melihat apa kebutuhan diri kita, menegaskan batasan-batasan diri, dan mengarahkan hidup ke arah yang bisa membuat diri kita bangga.
Tips mudah mencintai diri sendiri
Berikut ini 5 tips sederhana untuk mulai mencintai diri sendiri:
1. Mengapresiasi diri saat berhasil berpegang teguh pada nilai-nilai diri. Lakukanlah tak peduli seberapa tak berartinya menurut pikiranmu dan ingatlah bahwa ini adalah sebuah proses.
2. Terimalah semua pujian yang diungkapkan orang lain. Selain berterima kasih, ungkapkan juga betapa pujian mereka berarti bagimu.
3. Hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Lebih baik kamu fokus menjadi versi lebih baik dari dirimu dari pada lebih baik dari orang lain.
4. Ingat bahwa pikiran dan perasaanmu tidak menentukan siapa dirimu. Kamu sungguh tak bisa mengendalikan pikiran dan perasaanmu namun kamu bisa mengendalikan reaksimu. Ada pikiran dan perasaan buruk tapi kamu masih bisa memilih yang mana untuk kamu pikirkan.
5. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang memotivasi, bukan mereka yang menjatuhkan. Saat ada teman yang omongannya membuatmu bertanya tentang value dirimu sendiri, jangan gampang termakan. Kontrol perasaan dan pikiranmu dan berbuatlah yang terbaik. Menjauh dan dekati mereka yang bisa membuatmu bersemangat.
Jadi, sekarang sudah paham kan kalau mencintai diri sendiri adalah kewajiban bukan pilihan? Sekarang juga mulai tanamkan bahwa kamu cukup, kamu tidaklah kurang satu apa pun sekalipun kamu pernah melakukan konseling psikologi online untuk lebih mengenal diri. Cintailah dirimu karena kamulah yang akan selalu bersama dirimu. Semoga artikel ini bisa membantumu lebih mencintai dirimu sendiri, ya!
Riliv bekerja sama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
Maldenberg, P Michelle. (2021). Why Practicing Self-Love Isn’t Optional But Necessary. psychologytoday.com
Ditulis oleh Uyo Yahya
Baca Juga:
Arti Be Yourself: Be You At Your Best!