Sebuah data pada tahun 2017 menunjukkan bahwa 792 juta manusia di dunia mengalami masalah kesehatan mental. Di antara 792 juta manusia tesebut, mungkin saja orang terdekat—orang tua, saudara, kekasih, atau sahabat—kita sedang berjuang mengatasi masalah kesehatan mental yang mereka miliki. Lalu, bagaimana mendampingi orang terdekat ketika mereka memiliki kesehatan mental?
Akan menjadi hal yang mengkhawatirkan dan membingungkan saat menyaksikan orang terdekat kita mengalami masalah kesehatan mental. Selain itu, mendukung dan mendampingi seseorang dengan masalah kesehatan mental juga memunculkan tantangan yang unik.
Mereka bisa saja mengalami perubahan perilaku dan mood yang signifikan. Berkomunikasi, yang tadinya adalah hal yang mudah, menjadi hal yang paling sulit bagi mereka.
Mereka mengalami perubahan mood yang sangat cepat, merasa tidak ada yang dapat membantu dan mengerti, atau bahkan menjauhi lingkungkan terdekatnya.
Just because you can’t see the illness, it doesn’t mean you can’t help them to get through it.
Sama halnya dengan masalah kesehatan fisik, seseorang dengan masalah kesehatan mental juga membutuhkan dukungan dan cinta kasih dari lingkungan terdekatnya.
Sebuah riset menunjukkan bahwa kehadiran dan dukungan keluarga maupun teman dekat adalah faktor yang penting bagi individu ketika mengalami kesulitan hidup.
Para psikolog juga kerap menekankan pentingnya dukungan keluarga maupun teman terdekat pada individu yang mengalami masalah kesehatan mental.
Bagaimana cara memberi dukungan yang tepat dan mendampingi orang terdekat yang mengalami masalah kesehatan mental?
1. Let them know that you hear and accept them
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Beritahu mereka bahwa kamu mendengar dan menerima apapun yang mereka rasakan. Izinkan mereka untuk menyatakan apa yang mereka rasakan tanpa menyela dan menghakimi mereka.
Berusahalah untuk mendengar secara seksama dan menunda nasihat atau saran yang ingin kamu berikan ketika mereka membicarakan apa yang menggangu mereka. Hal ini dapat membuat mereka merasa dipahami, diperhatikan, didengarkan, dan dihargai.
2. Give them social support that they need it
Berikan dukungan sosial yang sesuai untuk mereka, baik dukungan emosional, informasional, maupun instrumental. Kamu bisa melakukannya dengan menganalisa dan mencari tahu apa yang mereka butuhkan.
Misalnya, ketika mereka menangis atau marah kamu bisa memeluk atau mengusap pundak mereka.
Bantu mereka dengan memberi nasihat atau informasi yang mereka butuhkan untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang mereka miliki. Ketika mereka tidak mampu mengurus dirinya sendiri, kamu bisa membawakan comfort food agar mereka merasa lebih tenang.
3. Keep in touch with them
Photo by Artem Podrez from Pexels
It’s okay to ask them how they do. Individu yang mengalami masalah kesehatan mental cenderung menarik diri dari lingkungan terdekatnya. Mereka lebih memilih untuk diam dan tidak menceritakan apa yang mereka rasakan.
Berusahalah untuk menanyakan kabar mereka terlebih dahulu. Kamu bisa melakukannya dengan menanyakan, “Kamu lagi sibuk nggak? Aku boleh ketemu dan makan sushi sama kamu nggak? Kangen nih!”.
Ajakan makan yang kamu anggap simpel tersebut bisa saja merupakan hal yang begitu penting bagi mereka.
4. Encourage them to see a professional
Apabila kamu menyadari perilaku yang membahayakan dan mengganggu keseharian mereka, ajak dan bantu mereka untuk menemui tenaga kesehatan mental profesional.
Kamu bisa menawarkan diri untuk menemani dan mengantar mereka apabila mereka merasa ragu dan takut untuk menemui psikolog.
Di situasi pandemi saat ini, konseling online melalui aplikasi Riliv juga bisa menjadi pilihan yang tepat. Kamu bisa menyarankan dan meyakinkan mereka untuk mencoba konseling online, loh!
Praktikkan empat hal di atas ketika kamu hendak memberi dukungan untuk orang yang mengalami masalah kesehatan mental.
Mungkin akan sulit dan penuh tantangan untuk mendukung dan mendampingi orang terdekat, namun itu bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan.
Kamu tetap bisa kok membantu dan mendukung mereka dengan hadir di sisi mereka. Coba untuk menerima tanpa menilai. Seringkali, tidak banyak memberi nasihat adalah hal yang mereka butuhkan.
Referensi:
- https://ourworldindata.org/mental-health
- https://www.apa.org/topics/manage-stress-social-support