Menghilangkan kejenuhan bekerja – Jika pekerjaan Anda sehari-hari berkaitan dengan orang, misalnya Anda sebagai HR maka jenuh dengan pekerjaan itu wajar. Namun jika jenuhnya bertahan berbulan-bulan, maka Anda harus berhenti dulu lalu melakukan refleksi. Jika jenuh yang Anda rasakan berlangsung berhari-hari, maka Anda bisa melakukan beberapa cara untuk menghilangkan kejenuhan bekerja.
1. Menghilangkan kejenuhan bekerja dengan bertemu alam
Ingat kebiasaan yang trending untuk berkebun pada masa WFH tahun 2020 lalu? Cara ini masih menjadi salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan bekerja karena Anda bertemu dengan alam berupa tumbuhan dan tanaman yang Anda tanam di rumah.
Bertemu dengan alam atau hal-hal yang hijau seperti pohon, tumbuhan yang ada di dekat Anda dapat mengurangi ketegangan yang Anda rasakan. Anda bisa merasakan nyaman dan tenang ketika berada di tengah alam atau tanaman. Anda bisa melakukan meditasi sekitar 5-10 menit didekat tumbuhan Anda. Coba lakukan, apa yang dirasakan?
2. Melakukan hobi baru seperti memasak
Saat hasil evaluasi karyawan membuat Anda jenuh, maka coba hobi baru seperti memasak. Saat memasak, Anda akan melupakan deadline atau laporan yang dikerjakan. Untuk sesaat, Anda bisa menghilangkan kejenuhan bekerja. Fokuskan pikiran pada masakan yang ingin Anda makan. Kegiatan ini bisa membantu Anda selama 1-2 jam untuk rileks dan sejenak beranjak dari rutinitas pekerjaan sehari-hari.
BACA JUGA: 7 Cara Ubah Stress Kerja Karyawan Menjadi Positif
3. Sebelum jenuh melanda, kelola kalender
Jenuh muncul ketika Anda melakukan berbagai hal dalam waktu yang berturut-turut. Hal ini bisa membuat pikiran penuh, tidak ada ide kreatif, dan ingin keluar dari pekerjaan. Sebelum hal ini terjadi, kelola kalender Anda terlebih dahulu.
Susun jadwal selama seminggu dari Senin hingga Jumat untuk dapat membantu Anda lebih tertata dan melakukan pekerjaan dengan efektif. Tidak hanya bekerja, Anda juga membutuhkan waktu untuk bisa berlibur terutama ketika weekend. Berikan waktu pada diri Anda untuk bisa rehat. Kelola kalender yang tepat dapat membantu Anda untuk bisa mengira-ngira energi yang harus dikeluarkan dalam waktu beberapa bulan.
4. Konseling rutin untuk menghilangkan kejenuhan bekerja
Kejenuhan yang dialami membuat pikiran kita sangat penuh. Untuk mengosongkan pikiran dari kejenuhan itu, Anda bisa melakukan konseling rutin setiap minggu. Tidak perlu banyak, Anda bisa menjadwalkan hanya 1x seminggu saja.
Konseling ini bisa membantu menghilangkan kejenuhan bekerja dengan bercerita. Anda bisa menumpahkan segala keluh kesah dengan konselor dan mencari penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapi.
Jika ada cara yang menurut Anda sangat sesuai dengan diri Anda, maka sangat bisa untuk langsung dicoba. Salah satu cara seperti konseling sudah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja secara online. Anda bisa menggunakan employee assistance program yang disediakan oleh Riliv for Company.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Referensi
- Boston. (2018). Fed up at work? Don’t throw in the towel until you’ve read this. Retrieved from SMH.
Ditulis oleh Sarah Saragih.
Baca Juga: