Merupakan hal yang sangat sulit dan menyayat hati ketika melihat orang yang dicintai berjuang dengan penyakit mental, terlebih kalau itu adalah anggota keluarga kita. Ini bisa menjadi tantangan bagi seluruh anggota keluarga — orang tua, anak, saudara kandung, teman, dan kerabat.
Sayangnya, tidak banyak yang tahu bagaimana cara terbaik membantu dan mendukung mereka.
Kesediaan seluruh anggota keluarga untuk menerima dan membantu mencari bantuan, jauh lebih bermanfaat, ketimbang menyalahkan dan menghakiminya. Karena penyangkalan hanya akan memperburuk situasi.
Hal yang paling mereka butuhkan saat ini untuk kembali pulih adalah dukungan keluarga. Sama seperti masalah kesehatan lainnya, seseorang dengan penyakit mental membutuhkan cinta dan dukungan yang ekstra.
Kamu mungkin tidak dapat melihat penyakitnya, tapi bukan berarti kamu tidak bisa membantunya.
1. Tahap awal menolong orang lain dengan gangguan mental adalah dengan mengenali tanda-tandanya
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash
Menarik diri dari interaksi sosial, banyak masalah di sekolah, pekerjaan, dan lingkungan sekitar, atau perubahan pola tidur dan nafsu makan secara dramatis adalah tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan seseorang mengalami gangguan mental.
Meskipun begitu, bukan berarti semua orang yang menunjukkan tanda-tanda ini pasti mengalami gangguan mental ya, Dear! Perlu diagnosa lebih lanjut untuk memastikannya.
Jadi, kalau kamu melihat keluarga atau temanmu yang mengalami masalah tersebut, tidak ada salahnya menindaklanjutinya dengan evaluasi dari profesional yang bisa membantu mengatasi masalah dan mencegah timbulnya gejala yang lebih serius.
2. Kalau sulit untuk mengatakannya, coba diskusikan topik kesehatan mental dengannya
Mungkin kamu akan gugup dan bingung harus berkata apa. Tapi menunggu dan berharap mereka yang akan mendatangimu untuk meminta bantuan mungkin akan lebih membuang waktumua.
Kamu tidak harus menjadi ahli atau memiliki jawaban. Ekspresikan kepedulian dan kesediaanmu untuk mendengarkan dan hadir untuk mereka. Dan jangan takut untuk membicarakannya.
Yakinkan mereka bahwa kamu peduli tentang kondisi mereka. Coba sarankan untuk berbicara dengan jasa penyedia perawatan kesehatan atau jasa konseling psikologi.
Ingatkan mereka bahwa mencari bantuan adalah tanda kekuatan. Karena tidak semua orang bisa ikhlas menerimanya, Dear!
3. Mendorong mereka untuk mendapatkan bantuan adalah langkah yang tepat dalam menolong orang lain dengan gangguan mental
Photo by Gus Moretta on Unsplash
Terlepas dari kekhawatiranmu sendiri, jangan biarkan itu menghalangimu mendorong mereka untuk mencari bantuan. Mulailah dengan berbicara dengannya. Ekspresikan kekhawatiranmu tanpa menyalahkan dan menghakimi.
Jika kamu masih ragu-ragu untuk menemui spesialis kesehatan mental seperti psikolog, sarankan mereka mengunjungi dokter umum.
Jika kamu merasa mereka terancam melukai dirinya sendiri, atau melukai orang lain, jangan ragu untuk menghubungi 911. Mintalah petugas yang terlatih dalam intervensi krisis.
Banyak kok komunitas yang memiliki petugas yang terlatih untuk meredakan krisis kesehatan mental dengan cara terbaik, salah satunya Riliv.
4. Menerapkan gaya hidup sehat di rumah akan sangat menolong orang dengan gangguan mental
Anggota keluarga lain juga bisa membantu menciptakan suasana yang kondusif di rumah, dengan tidak banyak ribut ataupun memandang mereka dengan sebelah mata.
5. Memberikan dukungan emosional karena itu sangat dibutuhkan
Mereka tidak dapat disalahkan atas penyakit mereka. Yang bisa kamu lakukan adalah memberikan dorongan emosional bagi mereka dengan bersikap suportif, pengertian, dan bersabar sebanyak mungkin.
Yang perlu kamu tahu, merawat anggota keluarga atau teman dengan gangguan mental juga bisa membuatmu stres. Ingatlah bahwa kamu juga membutuhkan dukungan emosional.
6. Carilah dukungan untuk dirimu sendiri juga ya!
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash
Selagi fokus membantu orang lain dengan gangguan mental, penting juga untuk menjaga dirimu sendiri, baik secara fisik maupun emosional.
Kamu mungkin membutuhkan orang lain, yang bukan keluargamu, untuk secara bebas mendiskusikan frustrasi dan perasaan apapun yang membuatmu kesal tanpa harus takut mengatakannya.
Kalau kamu sudah bekerja, coba tanyakan pada perusahaanmu apakah mereka memiliki akses ke EAP. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan fasilitas konseling yang terjangkau, bahkan gratis!
7. Aturlah ekspektasimu, pastikan itu realistis
Penting untuk memiliki harapan yang realistis. Kamu harus menyadari bahwa proses pemulihan ini tidak mudah dan pasti membutuhkan waktu.
Di perjalanan, kamu mungkin melihat kemajuan padanya. Atau juga malah kemunduran.
Tapi jangan berhenti. Tetap berikan dukunganmu untuk keluarga atau temanmu yang saat ini sedang berjuang. Bahkan jika kamu merasa dukungan dan tindakanmu tidak membuat perbedaan.
Tapi tetaplah, kamu adalah orang yang berarti bagi mereka.
Mereka mungkin terluka dan tidak bisa mengenali apa yang kamu lakukan, atau mereka hanya tidak bisa mengungkapkan betapa terima kasihnya mereka padamu. Tetapi mengetahui bahwa kamu ada untuk mereka bisa menjadi hal penting untuk membantu pemulihan.
- https://www.mentalhealth.org.uk/publications/supporting-someone-mental-health-problem
- https://www.apa.org/helpcenter/improving-care
- https://www.heretohelp.bc.ca/infosheet/supporting-a-friend-or-family-member-with-a-mental-illness
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/crazy-life/201209/how-help-loved-one-mental-illness
- https://www.psychiatry.org/patients-families/helping-a-loved-one-cope-with-a-mental-illness
Written by Ayu Yuni Afifah.