• Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Mental Health
  • Story
  • Event
  • Featured

Obsessive-Compulsive Disorder: Apa, Tanda dan Cara Menanganinya

by Riliv Story Admin
13 Feb 2023
in Personality
obsessive-compulsive disorder
585
SHARES
3.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog


Obsessive-compulsive disorder – Banyak yang berasumsi bahwa obsessive-compulsive disorder atau OCD adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan sangat menyukai keteraturan atau sangat menyukai kebersihan.

Namun kenyataannya, obsessive-compulsive disorder tidak hanya mencakup hal-hal tersebut.

Related Post

kepribadian big five

Mengenal Kepribadian Big Five Menurut Psikologi

April 15, 2023
tes kepribadian online

Tes Kepribadian Online Banyak Diminati, Ini Alasannya

April 11, 2023

Seperti namanya, obsessive-compulsive disorder adalah gangguan mental yang digolongkan ke dalam anxiety disorder oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Gangguan ini menyebabkan seseorang memiliki pikiran obsesif, perilaku kompulsif (paksaan), atau keduanya. Obsesi merupakan pikiran atau rasa takut yang susah dikendalikan dan menimbulkan stres. Sementara kompulsi merupakan pengulangan suatu tindakan tertentu untuk mengurangi stres.

Sederhananya, orang yang didiagnosis OCD akan terganggu oleh rasa takut yang menyebabkan mereka melakukan rutinitas tertentu untuk meringankan ketakutan tersebut.

Belum diketahui penyebab pasti dari OCD

Dilansir dari John Hopkins Medicine, beberapa teori mengatakan bahwa OCD disebabkan oleh faktor biologis, baik keturunan maupun perubahan pada tubuh. Di sisi lain, ada juga teori yang mengatakan penyebab OCD adalah faktor eksternal, seperti tekanan dari lingkungan sekitar. Di samping itu, beberapa masalah seperti gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan makan juga bisa terjadi bersamaan dengan OCD. Namun, mendeteksi OCD ternyata nggak terlalu sulit. Gejala-gejalanya bisa muncul pada masa kanak-kanak, yang berlanjut hingga individu beranjak dewasa. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan berbagai hal yang bisa menjadi indikasi seseorang mengalami OCD, baik dari diri kita maupun orang terdekat kita.

Gejala-gejala obsessive compulsive disorder yang harus diwaspadai

1. Tergila-gila dengan keteraturan

Beberapa orang yang mengalami OCD akan senantiasa memperhatikan keteraturan di sekitarnya. Segala sesuatu harus disusun dengan rapi, senada, simetris, dan sejajar. Di sisi lain, timbul rasa stres ketika objek berantakan, sehingga orang tersebut akan merapikannya kembali.

2. Mencuci tangan berulang kali

Tanda-tanda lainnya yang kerap terlihat dari seseorang dengan OCD adalah memiliki kosakata “harus” dalam kamus kehidupannya. Alhasil, selain memiliki keinginan untuk rapi, ada pula kebiasaan mencuci tangan berulang kali, entah karena takut lupa atau takut terkontaminasi kotoran, bakteri, dan kuman penyakit. Ia tidak pernah merasa bersih setiap kali menyentuh barang-barang tertentu.

3. Takut terhadap kotoran

Layaknya yang disebutkan tadi, orang dengan OCD akan takut berinteraksi dengan hal-hal yang cenderung asing dan akan berpotensi mengotorinya, misalnya takut memegang gagang pintu, berjabat tangan, menggunakan prasarana umum.

4. Perfeksionisme berlebihan

Perfeksionis berarti tidak pernah merasa puas dengan apa yang dikerjakan. Misalnya, ketika menulis, orang dengan OCD akan berusaha serapi mungkin, sehingga akan terus menerus menghapus dan mengulangi tulisannya sampai tampak sempurna. Perfeksionis normalnya memiliki pikiran yang beralasan jelas, sementara penderita OCD adalah sebaliknya.

5. Kebiasaan mengecek ulang

Seseorang yang mengidap OCD akan merasa cemas bahwa ia sudah melakukan hal yang benar atau belum, sehingga setiap pekerjaan harus dipastikannya mampu dilakukan dengan benar, seperti mematikan kompor atau mengunci pintu rumah berkali-kali.

6. Takut menyakiti diri sendiri atau orang lain

Contohnya, mereka akan berpikir bahwa orang terdekat dapat terluka jika tidak memakai baju dengan aturan yang sama, atau berusaha sangat keras menghilangkan kekhawatiran jika hal buruk terjadi.

7. Takut membuat kesalahan

Jika mereka sedang melakukan sesuatu yang menurut mereka harus sempurna, mereka biasanya akan butuh konfirmasi dari orang lain bahwa yang dilakukan itu benar.

8. Sering berpikiran negatif

Seorang dengan OCD akan cenderung memiliki pemikiran yang mengganggu atau negatif. Terkadang, muncul pula pemikiran yang berlawanan (hostile), sehingga muncul pemikiran tidak masuk akal.

9. Mengulang kata, angka, aktivitas atau frasa dalam pola tertentu

Seorang dengan OCD akan mengulang kata, angka, aktivitas atau frasa dalam pola tertentu, baik secara lantang maupun untuk diri sendiri, terkadang didorong oleh suatu kepercayaan bahwa mereka “harus” melakukan itu. Itulah mengapa OCD juga seringkali dikaitkan dengan munculnya delusi. Misalnya, mereka akan menghitung jumlah anak tangga sampai 7, maka akan diberi keberuntungan.

10. Membeli barang tanpa henti

Pernahkah kalian melihat seseorang yang selalu berkeinginan mengumpulkan barang bekas yang ditemukan? Mereka melakukan itu karena merasa barang tersebut akan berguna di masa depan, walau banyak barang yang sudah tidak digunakan di rumah.

11. Sulit menerima hal-hal tidak pasti

Ketika menjalin hubungan dengan orang lain, bahkan dalam hubungan asmara, orang dengan OCD akan sulit menerima hal-hal tidak pasti sehingga kerap memikirkan kesalahpahaman kecil yang dapat merusak hubungan.

Bagaimana menangani OCD?

Meskipun tidak terlihat berbahaya, orang dengan OCD bisa jadi merugikan orang lain karena sikapnya yang begitu peduli dengan keteraturan, kebersihan, dan super perfeksionis. Mereka akan cenderung kurang disukai oleh rekan kerjanya, atau mendapatkan reputasi yang buruk di masyarakat. Selain itu, ada pula statistik yang mencatat penderita OCD akan 10 kali lebih rentan mengalami keinginan bunuh diri dibandingkan orang pada umumnya.

Nah, maka dari itu, apabila kamu atau temanmu mengalami gejala OCD, jangan malu untuk mengunjungi psikolog untuk berkonsultasi, ya! Beberapa pengobatan bisa membantu penderita OCD mengurangi gejalanya, namun tetap saja psikolog harus berperan untuk mendiagnosis dengan benar gangguan mental yang kamu alami. Nggak usah khawatir, kamu bisa mengakses layanan konsultasi psikologi online secara mudah dengan Riliv! Yuk, mulai peka dengan kondisi diri dan orang-orang di sekitar kita!

Hubungi Psikolog Segera Di Sini

Referensi:

  • Fields, L. (2022). Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). Retrieved from WebMd: https://www.webmd.com/mental-health/obsessive-compulsive-disorder
  • Made of Millions. (n.d.). Suicide, Suicidal Ideation and OCD. Retrieved from Made of Millions: https://www.madeofmillions.com/ocd/suicide-and-ocd
  • Mayo Clinic. (n.d.). Obsessive-compulsive disorder (OCD). Retrieved from Mayo Clinic: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obsessive-compulsive-disorder/symptoms-causes/syc-20354432
Tags: apa itu ocdapa yang harus dilakukan pada ocdapakah aku occiri ocdciri orang ocdketeraturan ocdmengatasi ocdmengobati ocdocdocd adalahocd menurut psikologi
Share234Tweet146Send
Riliv Story Admin

Riliv Story Admin

Riliv Story Admin adalah tim editor dari Riliv yang mengkurasi dan mengelola seluruh konten di Riliv Story. Kami senang menjelajahi ide-ide baru dan berkolaborasi, mari bekerjasama untuk membangun kesehatan mental yang lebih baik. Contact us @riliv

Related Stories

kepribadian big five

Mengenal Kepribadian Big Five Menurut Psikologi

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
April 15, 2023
0

Kepribadian Big Five - Setelah sebelumnya kita membahas tentang teori...

tes kepribadian online

Tes Kepribadian Online Banyak Diminati, Ini Alasannya

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
April 11, 2023
0

Tes Kepribadian Online - Kalian pernah nggak sih iseng-iseng mengetes...

instagram

Instagram dan Perannya dalam Pembentukan Kepribadian

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
March 6, 2023
0

Instagram - Zaman sekarang, influencer bertebaran di mana-mana. Udah nggak...

bersikap bodo amat

Pentingnya Bersikap Bodo Amat: Skill yang Sering Dilupakan Orang

by Adismara Putri Pradiri, S.Psi.
March 10, 2023
0

Bersikap Bodo Amat - Kamu mungkin sudah tidak asing dengan...

Load More

PT. RIliv Psikologi Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured

PT. RIliv Psikologi Indonesia