Olahraga Saat WFH – Mindset ini bukanlah sesuatu yang jarang: beberapa karyawan selama pandemi COVID-19 lebih fokus dalam pelaksanaan work from home dibanding isu COVID-19 itu sendiri. Pentingnya olahraga saat WFH sama sekali tidak terlintas, apalagi jadi prioritas bagi para karyawan.
Tentu saja kejadian ini sangat wajar, sebab bagi karyawan yang sudah berada dalam usia kerja, tidak mudah untuk menyesuaikan diri terhadap pola kerja yang baru, jam kerja yang berbeda, dan hilangnya batas antara ruang pribadi dan ruang kerja.
Ada banyak penyesuaian dan keputusan yang harus Anda lakukan. Sangat wajar bila pada impulsnya, olahraga bukanlah hal utama yang melintas di pikiran karyawan Anda.
Namun, bukan berarti hal ini benar untuk dipertahankan. Sebab, dengan time management yang tepat, para pekerja bisa melakukan keduanya selama pandemi.
Namun, seringkali semua pertimbangan yang harus karyawan Anda ambil selama pandemi dapat dengan mudah membuat karyawan merasa overwhelmed dan lupa hal yang paling penting, yaitu menjaga kesehatan dan memperkuat imun selama pandemi COVID-19.
Itulah pentingnya peran dari olahraga saat WFH yang akan dibahas oleh Riliv.
Apa pentingnya olahraga saat WFH?
Masih banyak yang harus dipelajari dan dikaji oleh peneliti di seluruh dunia mengenai ciri, dampak, dan penyebaran virus COVID-19.
Namun, imun yang kuat dan gaya hidup yang sehat merupakan salah satu cara melindungi diri yang sampai saat ini bisa dilakukan oleh siapa saja, ketika kita membicarakan tentang pencegahan COVID-19. Hal inilah yang dapat dicapai oleh karyawan dengan rutin berolahraga di tengah pandemi.
Dengan gaya bekerja yang baru dan tekanan stres yang Anda alami, tentu imun akan lebih rentan terserang penyakit. Maka, olahraga yang cukup dapat melindungi tubuh dari penyakit, mulai dari pilek hingga kemungkinan terjangkit COVID-19 (yang tentunya disertai dengan menjaga kebersihan dan selalu memakai masker).
Tentunya di tengah semua penyesuaian gaya bekerja yang dialami, Anda tidak ingin rutinitasnya terusik dengan bersin-bersin dan meriang yang menganggu.
Selain itu, kondisi sedentary (terlalu lama duduk/rebahan dan tidak aktif) dan kegiatan fisik yang lebih rendah dari rutinitas normal, juga memiliki efek negatif terhadap kesehatan.
Jadi, dengan perubahan gaya hidup yang telah dibawa oleh physical distancing pun, sudah bisa menjadi pemicu seseorang untuk memulai komitmen dan berolahraga rutin dari sekarang.
WHO merekomendasikan 150 menit olahraga berintensitas rendah, dan 75 menit olahraga berintensitas tinggi dalam seminggu. Anda juga bisa mengajak karyawan untuk mengombinasikan kedua gaya berolahraga tersebut, sesuai dengan kebutuhan dan jadwal kerja mereka. Ayo mulai ajak karyawan untuk tidak lupa bergerak saat WFH!
Olahraga berpengaruh pada karir?
Efek utama yang akan dirasakan (dan memang diidam-idamkan) semua karyawan yang berkomitmen untuk berolahraga di tengah kesibukan adalah produktivitas karyawan.
Meski banyak yang tidak menyadari ini, namun kebiasaan berolahraga membawa dampak yang sangat besar terhadap produktivitas kerja seseorang. Namun, bagaimana kebiasaan berolahraga bisa mengubah produktivitas karyawan Anda?
Membuat komitmen rutin berolahraga bisa menjadi alat untuk menyusun prioritas, memadatkan efisiensi waktu dalam sehari, dan menempatkan jadwal pada waktu yang tepat.
Dengan membuat komitmen berolahraga di tengah segala kesibukan selama bekerja di rumah, karyawan Anda telah mengasah time management skill-nya.
Secara langsung, olahraga yang rutin telah terbukti bisa menunjang dan memicu produktivitas kerja karyawan.
Dalam beberapa penelitian, telah ditemukan efek yang sangat signifikan dari gaya bekerja, ritme bekerja, serta semangat bekerja yang meningkat dari partisipan-partisipan yang menerapkan komitmen berolahraga di tengah kesibukan karir mereka.
Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukan oleh J.C. Coulson, J. McKenna, dan M. Field kepada tiga lingkungan pekerjaan (dua perusahaan swasta dan satu organisasi pelayanan publik) menjadi dua bagian: sebagian diperintahkan untuk berolahraga rutin, dan sebagian lagi membatasi gerak mereka.
Karyawan yang dibiasakan berolahraga rutin dengan intensitas rendah (tidak melakukan latihan cardio atau latihan otot berat) memiliki performa kerja yang lebih tinggi dibanding golongan yang membatasi gerak dan aktivitas mereka (sedentary).
Penelitian tersebut pun mengeluarkan hasil positif lain dari kebiasaan berolahraga oleh karyawan, yaitu mood.
Dengan instrumen angket mood-tracking, hasil yang didapatkan adalah golongan karyawan yang berolahraga rutin dengan intensitas rendah, memiliki perkembangan mood yang lebih baik dibanding golongan yang membatasi aktivitas dan gerak mereka.
Hal yang ikut naik bersama dengan mood karyawan adalah: workplace resilience (ketahanan mental di lingkungan kerja) dan toleransi.
“Saya tertarik untuk olahraga saat WFH, tapi gerakan apa yang tidak terlalu melelahkan untuk orang sibuk seperti saya?”
Sama seperti imbauan WHO dan hasil dari penelitian yang telah dibahas sebelumnya, olahraga yang disarankan untuk hasil-hasil di atas adalah low intensity workout atau olahraga dengan intensitas rendah.
Berbanding terbalik dengan high intensity workout yang bisa membakar kalori besar dalam 10-30 menit, low intensity workout hanya dapat membakar kalori dengan jumlah yang sama dalam waktu 1-2 jam.
Namun, fokus utamanya bisa dimulai sebagai pijakan awal saat ini adalah imunitas dan produktivitas. Anda dapat secara perlahan mengubah gaya berolahraga sesuai keinginan karyawan Anda, saat sudah terbiasa berkomitmen dengan jam olahraga mereka sendiri.
Beberapa gerakan yang bisa dicoba adalah:
Knee to Elbow
Gerakan ini dilakukan dengan cara menaikkan kaki dan mempertemukan lutut kiri dengan siku kanan, dan bisa dilakukan sebaliknya.
Hasil yang maksimal bisa didapatkan bila melakukan gerakan ini secara utuh dan tidak asal bergerak saja. ‘Tarik’lah tubuh saat melakukan olahraga ini.
Plank
Gerakan plank dilakukan dengan menumpu tubuh kepada bagian atas tangan (dari kepalan tangan hingga siku) dan kepada jemari kaki.
Kunci dari plank yang sukses adalah bahu yang lurus dan otot perut yang kencang. Lakukanlah dalam beberapa hitungan. Plank juga dipercaya dapat memperkuat otot lengan dan membakar lemak perut bila dilakukan dengan benar.
Squat
Gerakan squat sering digunakan oleh wanita untuk mengecilkan paha dan mengencangkan bokong.
Namun, squat juga sering digunakan sebagai olahraga untuk memperkuat kaki dan menjadi latihan ketahanan tubuh. Buka kaki dengan posisi kuda-kuda, dan mulai pompa tubuh bagian atas yang tetap tegak, naik dan turun.
***
Lindungi karyawan dari bahaya virus COVID-19 dan tingkatkan produktivitas kerja karyawan dengan olahraga saat WFH.
Namun, sama pentingnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental karyawan Anda pun sama pentingnya.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Sumber:
- https://www.euro.who.int/en/health-topics/health-emergencies/coronavirus-covid-19/technical-guidance/stay-physically-active-during-self-quarantine
- https://www.bbfp.com.au/latest-articles/how-exercise-improves-productivity-and-your-brain-function#:~:text=Exercise%20and%20Work%20Performance&text=Exercise%20truly%20feeds%20the%20brain,to%20take%20exercise%20at%20work.
Ditulis oleh: Rachel Emmanuella
Atasi Stres WFH Pada Karyawan Dengan 9 Cara Ini!