Terkadang perceraian dan perpisahan adalah hal terbaik untuk semua orang. Kebanyakan orang dewasa dapat menghadapinya, tetapi jika ada anak-anak yang terlibat, hal-hal bisa menjadi rumit. Anak-anak paling banyak dipengaruhi oleh perceraian, lebih dari percekcokan orang dewasa dan keluarga yang bertikai. Bahkan jika perpisahan kamu cukup bersahabat, anakmu akan merasakan sesuatu. Terutama jika anakmu masih kecil yang mungkin tidak segera terpengaruh. Ini efek orang tua broken home untuk anak!
1. Depresi akan menghampirinya!
Depresi penuh adalah gangguan kesehatan mental yang serius dan salah satu yang dapat menyebabkan berbagai hal lainnya. Depresi memiliki efek negatif pada perkembangan anak. Ini bisa memengaruhi cara anak kamu bersosialisasi, berinteraksi dengan orang lain, berteman.
2. Dia akan menjadi anti-sosial
Beberapa anak kebanyakan menjadi semakin tidak taat dan bahkan bisa menjadi kasar terhadap orang tua mereka atau orang lain di sekitar mereka. Ini bisa menjadi cara sederhana untuk menampilkan emosi, tetapi jika itu berkembang, dapat menyebabkan sesuatu yang dokter menyebutnya sebagai gangguan oposisi. ketidaktaatan berulang dan terus-menerus terhadap tokoh otoritas, yaitu orang tua, guru. Hal ini tentu saja dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari anak kamu, dan dapat berkembang menjadi masalah seumur hidup.
3. Efek terburuk: Pemikiran bunuh diri!
Dan ini yang paling ekstrem! Ini jarang terjadi, tetapi sangat mungkin terjadi. Pikiran untuk bunuh diri muncul karena depresi – anak-anak yang merasakan segala sesuatu dalam hidup akan menurun, sebuah situasi yang tidak dapat mereka bayangkan menjadi lebih baik. Perasaan ini adalah gangguan kejiwaan yang serius, yang harus diatasi. Ini umumnya terkait dengan anak-anak remaja yang mengalami rangsangan emosional seperti itu, tetapi anak-anak yang lebih kecil diketahui memiliki perasaan seperti itu juga.
Nah itu tadi efek buruknya orang tua broken home terhadap anak. Anak-anak mungkin tidak memiliki banyak kekhawatiran dalam hidup mereka, tetapi mereka memiliki imajinasi yang jelas, dan kadang-kadang imajinasi mereka dapat menimbulkan kerusuhan ketika mereka bermaksud pergi dengan peri. Imajinasi yang hidup ini berarti bahwa anak-anak memiliki banyak ketakutan. Apakah mereka takut pada kegelapan atau monster di bawah tempat tidur, dan orang tua yang berpisah dapat memperburuk ketakutan ini.
Bagaimana Dear? Sudahkah kalian sebagai orang tua paham? Jika kalian masih bingung, Riliv menyediakan layanan konseling dan meditasi loh! Segera ke Riliv ya! Kami memiliki psikolog yang ahli dalam semua bidang ya.
Disadur dari :
- https://www.babygaga.com/15-negative-ways-kids-from-broken-homes-get-affected/
Written By Dessyafa Aulia Wardana