Pengasuhan permisif – Saat berbicara soal pola asuh anak, kamu mungkin lebih sering mendengar pola asuh tegas dan keras. Anak dituntut dan dilarang melakukan ini dan itu. Percayakah kamu bahwa ada pola asuh lain yang merupakan kebalikan pengasuhan keras dan tegas?
Namanya pengasuhan permisif. Berbeda dengan pengasuhan otoriter, pengasuhan ini membebaskan anak untuk berbuat apa saja hampir tanpa aturan. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini jarang membuat aturan untuk anak-anaknya karena mereka yakin anak harus dibesarkan secara natural sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
Untuk mengenal pengasuhan permisif lebih jauh, ini dia 5 karakteristiknya
1. Anak tidak diberi banyak kontrol seperti aturan atau hukuman
Orang tua permisif tidak suka mengontrol anaknya. Mereka jarang menerapkan aturan atau hukuman di rumah.
2. Orang tua tidak banyak meminta dari anak
Berbeda dengan orang tua otoriter yang banyak menuntut kepada anak, orang tua permisif tidak memaksa anak memenuhi kehendak mereka. Anak tidak punya banyak tanggung jawab untuk orang tua.
3. Orang tua permisif lebih memandang dirinya sebagai teman anak, bukan orang tua
Orang tua permisif tidak suka dilihat sebagai seseorang yang memiliki otoritas. Mereka lebih suka dianggap teman oleh anak.
4. Orang tua permisif membebaskan anak mengatur dirinya sendiri
Mulai dari jam tidur, jam makan, hingga jam menonton televisi, orang tua permisif lebih suka membebaskan anaknya mengatur hal-hal tersebut seorang diri.
5. Terkadang, orang tua permisif akan menerima dan mendukung anaknya di segala situasi
Bahkan saat anak bersikap agresif, orang tua yang menerapkan pengasuhan permisif akan selalu menerima dan mendukung anaknya.
Apakah pengasuhan permisif merupakan tipe pengasuhan yang tepat? Ini dampaknya bagi anak
1. Anak yang diasuh dengan cara permisif cenderung kesulitan mengontrol diri sendiri
Karena orang tua terbiasa membebaskan anaknya tanpa aturan, anak-anak yang dibesarkan dengan pengasuhan permisif jadi kesulitan mengontrol diri sendiri. Sebab, mereka tidak benar-benar tahu mana yang salah dan mana yang benar.
2. Anak cenderung bersikap agresif
Kebebasan yang diberikan orang tua sering kali menimbulkan sikap agresif pada anak. Anak tidak tahu bahwa sikap agresif yang ia lakukan buruk karena anak tidak pernah dilarang untuk bersikap agresif. Pada akhirnya, sikap buruk ini jadi terus berlanjut.
3. Anak lebih memilih teman untuk memperoleh dukungan emosional
Meski orang tua permisif bertindak sebagai teman, anak tidak menganggap demikian. Karena anak tidak diberi panduan dan bantuan dalam hidup, mereka akan pergi ke teman-temannya saat membutuhkan bantuan dan dukungan emosional. Hal ini bisa jadi bahaya jika anak salah memilih teman.
4. Anak bersikap egois dan semaunya
Terbiasa hidup tanpa aturan, anak yang dibesarkan dengan pengasuhan permisif juga tidak mau mematuhi aturan di tempat lain. Mereka cenderung bersikap egois dan bertindak semaunya, bahkan saat berada di tengah-tengah masyarakat.
5. Anak mudah merasa stres dan depresi
Anehnya, meski tidak dibesarkan dengan banyak aturan yang menekan, anak dari orang tua permisif juga mudah mengalami stres dan depresi. Ini bisa terjadi karena mereka tidak pernah memiliki panduan tentang cara hidup yang benar. Akibatnya, mereka akan kesulitan mengatasi situasi sulit di luar rumah yang tentu saja tidak bisa diatasi dengan semaunya.
Setelah mengenali karakteristik dan dampak pengasuhan permisif bagi anak, kamu sudah tahu bahwa pengasuhan ini bukan pengasuhan yang tepat bagi anak. Memang sih anak-anak butuh kebebasan, tetapi sampai di mana kebebasan itu harus ditetapkan? Kenyataannya, kebebasan sepenuhnya juga tidak membawa manfaat baik bagi anak.
Parents, jika Anda membutuhkan saran terkait cara mengasuh anak, jangan ragu untuk melakukan konsultasi psikologi. Agar memudahkan secara waktu dan lokasi, Anda bisa menggunakan layanan daring via aplikasi konseling online Riliv.
Referensi:
- Bornstein, M.H. (2008). Parenting Styles and their Effects. Encyclopedia of Infant and Early Childhood Development, 496–509
- Trautner, Tracy. (2017). Permissive parenting style. https://www.canr.msu.edu/news/permissive_parenting_style
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga:
Waspadai 10 Kesalahan Mendidik Anak Ini, Jangan Pernah Dilakukan!