Memang sudah menjadi rahasia umum kalau self-esteem atau harga diri memainkan peran yang penting dalam motivasi seseorang mencapai kesuksesan dalam hidup. Nggak hanya tentang kesuksesan, self-esteem yang sehat juga membawa seseorang menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk pembawaan rasa nyaman terhadap diri sendiri dan orang lain. Iya, nggak sih? Tapi sebenarnya, apa sih pengertian self esteem itu sendiri?
Bahas yuk bersama Riliv!
Pengertian self-esteem
Pengertian self-esteem mencakup seberapa besar seseorang menghargai dan menyukai dirinya sendiri. Hal ini melibatkan berbagai elemen, seperti kepercayaan seseorang terhadap diri mereka sendiri, misalnya penilaian penampilan, rasa percaya diri, emosi, dan perilaku.
Terdapat beragam faktor yang mempengaruhi harga diri seseorang. Hal tersebut termasuk self-concept, usia, segala macam penyakit potensial, disabilitas atau keterbatasan fisik, dan jenis pekerjaan seseorang.
Mereka yang secara konsisten menerima penilaian dan afirmasi kritis—cenderung negatif—dari lingkungan sekitar, termasuk keluarga dan teman, kemungkinan akan memiliki self esteem yang rendah.
Setelah memahami pengertian self esteem, ini tanda bahwa kamu punya tingkat self-esteem yang rendah
Coba deh diingat-ingat, seberapa sering sih kamu menghentikan keinginanmu sendiri setiap kamu ingin menyampaikan pendapat atau pemikiranmu? Entah karena takut, malu, atau khawatir salah.
Seberapa sering juga kamu mengatakan “maaf” untuk hal-hal yang sebenarnya bukan menjadi tanggung jawab dan kesalahanmu?
Dear, inilah beberapa tanda bahwa kamu mungkin punya tingkat self-esteem yang rendah:
1. Kamu sulit berterus terang dan memprioritaskan kebutuhan, keinginan, dan perasaanmu sendiri
Dear, ketahuilah, ada banyak cara untuk membahagiakan orang-orang di sekitar kita—termasuk yang tersayang. Namun, kamu juga perlu memperhatikan dirimu sendiri. Nggak semua hal perlu kamu korbankan untuk menyenangkan orang lain.
Jujur dan berterus terang tentang apa yang kamu rasakan dan kamu inginkan sama sekali nggak salah. Memprioritaskan kebutuhanmu juga nggak akan menjadikan dirimu sebagai orang yang egois atau jahat!
2. Kamu berkali-kali meminta maaf atau merasa bersalah atas hal-hal sepele
Mungkin, ada kesalahpahaman terkait norma kesopanan dan batasan diri yang diterapkan oleh orang-orang di sekitar kita. Hal ini telah mengakar dan menjadi budaya. Di lingkungan kita, seakan-akan sangat normal meminta maaf atas sesuatu yang nggak salah.
Dear, kamu perlu memahami ini. Kamu nggak perlu merasa bersalah atas suatu tindakan yang bukan menjadi tanggung jawabmu. Apalagi kalau kamu nggak punya andil dalam membuat kesalahan tertentu!
Minta maaflah dengan tulus apabila kamu benar-benar melakuan kesalahan. Ini jauh lebih baik dibandingkan permintaan maaf yang terlalu sering diungkapkan secara basa-basi demi norma kesopanan.
3. Nggak punya arah dan tujuan hidup sendiri, kamu cuma seperti kapal yang berlayar mengikuti arah angin
Menyerahkan tanggungjawab pilihan terhadap orang lain memang mudah. Namun, jika ini terus menerus dilakukan, kamu akan kehilangan kesempatan untuk belajar dan berkembang menjadi mandiri!
Seseorang yang memiliki tingkat self-esteem yang rendah, punya kecenderungan untuk terlalu mudah mengikuti apa yang orang lain lakukan, katakan, pakai, hingga kemanapun mereka pergi.
Hal ini bisa terjadi karena mereka yang punya harga diri rendah nggak sanggup merasa cukup percaya diri untuk punya pilihan sendiri.
4. Merasa nggak pantas untuk “merasa mampu” atau “memiliki sesuatu yang lebih”
Photo by Gemma Chua-Tran on Unsplash
Self-esteem yang rendah membuat seseorang rentan terjebak dalam kehampaan hubungan—bahkan hubungan yang nggak sehat atau toxic relationship! Hal ini juga memiliki relevansi dengan mengapa seseorang secara sukarela menerima upah yang rendah atau pekerjaan yang tidak memuaskan, serta menerima standar yang rendah secara keseluruhan.
Setiap orang berhak untuk mendapatkan hal-hal yang baik—tak terkecuali dirimu. Saat orang lain mengatakan kamu nggak cukup pantas mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang seharusnya, kamu hanya perlu untuk mendengarkan hatimu sendiri.
Kamu pantas dan kamu mampu! Kamu sudah cukup baik!
5. Kesulitan membuat dan punya pilihan sendiri
Ketika seseorang memiliki tingkat percaya diri yang rendah, ia dengan mudah akan meragukan pilihannya sendiri. Hal ini juga membawa seseorang untuk cenderung lebih mudah terpengaruh dengan pendapat dan omongan orang lain.
Parahnya lagi, saat ia sekali saja berani membuat pilihannya sendiri, ia akan mengalami kesulitan untuk tetap setia terhadap pendiriannya dan cenderung mudah goyah.
6. Nggak punya boundaries atau kurangnya batasan diri
Menjadi yes man nggak sekeren itu, lho, Dear. Seseorang yang nggak punya boundaries akan cenderung mudah dipengaruhi, diperlakukan semena-mena, dan mudah mengiyakan permintaan orang lain tanpa mempertimbangkan rasa nyaman dirinya sendiri.
Nilai seseorang nggak ditentukan dari apa yang dia pakai, atau apa yang dia makan, atau bagaimana kondisi sekitarnya—seperti pekerjaan, keuangan, keluarga.
Nilai seseorang terdefinisi dari bagaimana ia memiliki cara pandang terhadap dirinya sendiri. Untuk mampu merasa cukup dan mandiri. Sehingga nggak mudah untuk dikendalikan oleh permintaan dan keinginan orang lain.
Seseorang yang punya self-esteem yang sehat akan dengan mudah mengatakan tidak terhadap permintaan orang lain yang membuatnya merasa nggak nyaman.
Hal ini menjaga diri seseorang untuk nggak mudah lelah, terluka, dan rapuh karena ia terlalu banyak melayani kebutuhan dan keinginan orang lain, tanpa memperhatikan prioritas dan kebutuhannya sendiri.
7. Memiliki persepsi yang negatif terhadap diri sendiri
via jappybe.tumblr.com
Seseorang yang punya self-esteem rendah cenderung memiliki persepsi terhadap diri sendiri secara negatif. Ia akan berpikir bahwa apa yang ia lakukan didasarkan pada apa yang orang lain suka dan tidak suka.
Ia juga memiliki kekhawatiran yang berlebih terhadap pemikiran orang lain, seperti apakah orang lain akan menyukai atau menerimanya apabila ia bersikap apa adanya.
Tanda seseorang mulai memiliki self-esteem yang sehat
Setelah memahami pengertian self esteem, nggak hanya tentang self-esteem yang rendah, terdapat beberapa cara juga untuk mengetahui bagaimana tanda seseorang yang memiliki self-esteem yang sehat. Kamu mungkin memiliki harga diri yang positif jika kamu cenderung:
- Menghindari memikirkan pengalaman negatif masa lalu
- Mengekspresikan kebutuhan dirimu secara terus terang
- Merasa percaya diri
- Memiliki pandangan hidup yang positif
- Mengatakan “tidak” saat dirimu memang mau atau ingin
- Melihat kekuatan dan kelemahan diri secara keseluruhan dan menerimanya
Cara membangun self-esteem secara sederhana, yaitu dimulai dengan diri sendiri
Dengan menghargai diri sendiri, self-esteem akan terbangun. Kamu juga akan memiliki kesempatan untuk memiliki kepuasan yang jauh lebih tinggi dengan diri sendiri dan terhubung kembali dengan kebahagiaan secara positif dalam kehidupan sehari-hari.
1. Mencari bantuan profesional
Pergi ke terapis, konselor, atau profesional dapat membantumu dalam mengidentifikasi dan memahami dari mana asal harga diri rendah atau self-esteem-mu.
Apakah trauma masa kecil, lingkungan sekitar, hubungan nggak sehat bersama pasangan, atau kecenderungan diri untuk memiliki tingkat cemas dan stres dalam periode tertentu.
2. Prioritaskan kesehatanmu dengan makanan sehat dan bergizi
Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pasti kalimat ini sudah nggak asing, ya? Ketika kita merasa sehat secara fisik, dampaknya akan baik pada keberlangsungan harga diri kita, serta bagaimana kita merasa secara emosional.
3. Buat daftar prioritas atau tujuanmu sendiri
Cobalah untuk membiasakan diri untuk membangun tujuan dirimu setiap hari, minggu atau bulan. Belajarlah untuk tetap berpegang teguh padanya, sehingga kamu nggak akan mudah tergelincir oleh kebutuhan, permintaan, dan kemauan orang lain.
4. Buatlah jeda dan pikirkan sebelum mengiyakan permintaan orang lain
Tanyakan pada dirimu sendiri, “Apakah hal ini adalah sesuatu yang membuatmu merasa nyaman? Apakah kamu ingin melakukannya atau tidak?”
Tanyakan juga kepada diri sendiri: “Apakah aku mengatakan ‘ya’ supaya orang ini menyukaiku?”
5. Cintai dirimu sendiri dengan afirmasi positif!
Buatlah beberapa love’s notes yang kamu tempelkan pada sekitar rumah, kantor, mobil, atau ruang lain tempat dirimu banyak menghabiskan waktu.
Semisal, “I’m enough, pede yuk, aku bisa sukses, atau aku layak!” (Karena kamu memang!)
Nggak lama, afirmasi ini nggak akan lagi terasa asing bagimu dan kamu perlahan akan mulai merasakan dan mempercayainya.
6. Hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Batasilah penggunaan sosial media, jika itu membuatmu jadi terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain.
7. Ganti kata-kata seperti, “Maaf” dengan kata seru yang lebih sesuai dengan situasi
Ungkapkan kata maaf jika kamu benar-benar salah dan kamu menyesalinya, bukan karena kamu tidak bisa melakukan atau menerima permintaan orang lain. Hal ini membuktikan bahwa kamu punya kendali atas dirimu sendiri, dan orang lain tidak bertanggung jawab atasnya.
Begitu juga dirimu! Kamu tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain. Mereka bertanggung jawab atas diri mereka dan bukan tugasmu untuk selalu menyenangkan dan membuat mereka merasa puas terhadap hidup ini.
***
Referensi:
- https://www.verywellmind.com/what-is-self-esteem-2795868
- https://blog.zencare.co/boost-self-esteem/