Perbedaan manajer dan pemimpin – Jika Anda berpikir manajer adalah seorang pemimpin, ini belum tentu benar. Mengapa?
Alasan utamanya karena sifat-sifat seorang manajer dan pemimpin bisa sangat berbeda. Meskipun keduanya mampu untuk memimpin sebuah tim atau kelompok kerja, tetapi cara yang dilakukan kemungkinan akan sangat berbeda.
Di artikel ini Riliv for Company akan mencoba menjelaskan perbedaan manajer dan pemimpin, yang bukan tidak mungkin perbedaan tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja para karyawan di perusahaan.
1. Manajer menciptakan tujuan dan pemimpin menciptakan visi
Manajer biasanya lebih fokus pada penetapan, pengukuran, dan pencapaian tujuan. Mereka akan mengendalikan situasi untuk mencapai atau melampaui tujuan yang sudah ditetapkan.
Sementara pemimpin biasa melukiskan gambaran tentang sesuatu yang mereka anggap mungkin dilakukan dan menginspirasi serta melibatkan orang lain dalam mewujudkan visi tersebut. Pemimpin tahu bahwa tim dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan bersama-sama daripada individu yang bekerja secara mandiri.
2. Perbedaan manajer dan pemimpin ada dalam hal menyempurnakan atau membuat perubahan
Seorang manajer lebih suka tetap berpegang terhadap sistem yang selama ini berhasil dilakukan, tetapi tetap berusaha untuk menyempurnakannya agar menjadi lebih baik.
Hal itu berbeda dengan pemimpin yang menyukai perubahan. Bahkan meski sistem yang dilakukannya berhasil, tetapi ia yakin ada jalan yang lebih baik. Pemimpin percaya bahwa perubahan adalah hal baik.
3. Manajer bertugas mengendalikan risiko, sedangkan pemimpin senang mengambil risiko
Umumnya, seorang manajer memiliki mindset bekerja untuk meminimalkan risiko. Saat melakukan pekerjaannya, manajer berusaha untuk menghindari atau mengendalikan masalah daripada merangkulnya.
Beda manajer dengan pemimpin, pemimpin justru bersedia untuk mencoba hal-hal baru bahkan jika ada kemungkinan bahwa risikonya gagal total. Hal itu karena pemimpin yakin kegagalan sering kali merupakan langkah menuju kesuksesan.
4. Manajer memiliki tujuan jangka pendek dan pemimpin lebih menyukai tujuan jangka panjang
Manajer biasanya bekerja dengan tujuan jangka pendek yaitu untuk menyelesaikan pekerjaan saat ini agar mendapatkan pengakuan dari atasan. Penghargaan yang ingin dicapainya juga tidak muluk-muluk.
Lain dengan pemimpin yang memiliki intensionalitas. Mereka melakukan apa yang ingin dilakukan dan tetap termotivasi untuk mencapai hasil yang besar, meskipun seringkali itu adalah tujuan jangka panjang. Pemimpin juga tetap termotivasi meski tidak pernah menerima penghargaan.
BACA JUGA: 7 Manfaat Team Building, Bisa Latih Kepemimpinan Karyawan
5. Perbedaan manajer dan pemimpin terletak pada kepuasan mereka akan kemampuan yang dimiliki
Seorang manajer pasti memiliki kemampuan yang mumpuni dan dianggap bisa mengatur orang-orang dalam timnya. Mereka umumnya sudah puas dengan kemampuan yang dimiliki dan hanya sekedar menyempurnakan keterampilan yang ada sambil melakukan cara-cara yang terbukti berhasil untuk pekerjaannya.
Sementara pemimpin memiliki keyakinan bahwa jika mereka tidak mempelajari sesuatu yang baru setiap hari, mereka akan tertinggal. Pemimpin memiliki sifat ingin tahu dan berusaha untuk tetap relevan dalam dunia kerja yang terus berubah. Mereka senang bergaul dengan orang yang akan memperluas pemikirannya.
6. Metode manajer adalah mengajari anak buahnya, sedangkan pemimpin mempercayai anak buahnya
Saat mengatur anak buahnya, metode yang biasa dimiliki manajer saat memberikan tugas adalah memberikan panduan dengan detail tentang cara menyelesaikannya. Bahkan, mereka tidak segan meminta anak buah untuk melakukan pekerjaan dengan caranya.
Beda manajer dengan pemimpin, pemimpin justru memiliki keyakinan bahwa anak buah atau orang-orang yang bekerja untuknya memiliki cara tersendiri untuk melakukan pekerjaannya. Mereka menahan godaan untuk memberi tahu anak buahnya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
7. Manajer ditakuti karyawan, tetapi pemimpin lebih mungkin disegani dan dikagumi karyawan
Manajer dengan skill yang baik, pasti akan memiliki staf yang mampu untuk mengikuti arahannya. Namun, staf tersebut mungkin merasa takut dengan manajer karena tidak melakukan sesuai dengan arahannya dan selalu berusaha menyenangkan atasannya tersebut.
Sementara pemimpin lebih mungkin untuk disegani dan dikagumi karena karyawannya merasa kemampuan mereka dipercayai oleh pemimpinnya. Karyawan juga merasa lebih dihargai oleh pemimpin dan merasa kemampuan mereka semakin berkembang.
Jika Anda sebagai HR ingin memiliki manajer yang juga berjiwa pemimpin, mungkin diperlukan pelatihan untuk melakukannya. Untuk melakukannya, Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Referensi:
- forbes.com. 9 Differences Between Being A Leader And A Manager
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga:
Time Management Skill Ini Bisa Memaksimalkan Karirmu!
Melihat Gejala Stress Kerja Kronis Dalam Tim? Atasi Dengan Ini!