Diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
Perkembangan Diri – Memanajemen diri sendiri tidak semudah ketika kita membantu menyelesaikan urusan orang lain. Tanpa kita sadari, kita lupa bahwa beberapa kebiasaan buruk ini bisa membuat perkembangan diri terhambat. Seperti apa saja, sih? Terus, bagaimana cara kita menyikapinya? Sini, deh, Riliv kasih tahu lewat artikel ini!
Apa yang Dimaksud Perkembangan Diri?
Setiap berkunjung ke toko buku, kamu pasti sering melihat buku-buku bertema perkembangan diri. Entah itu menyangkut komunikasi, bersosialisasi, kepercayaan diri, dan lain-lain. Menurut Cambridge Dictionary, perkembangan diri (self-development) adalah suatu proses di mana seseorang bertumbuh atau berubah menjadi versi dirinya yang baru, berbekal usaha yang dia kerahkan.
Dalam artikelnya di Psychology Today, Gaby Pfeifer, Ph.D. mengatakan bahwa sebaiknya, perkembangan diri dijalani sebagai bagian dari kehidupan, sehingga kita akan senantiasa termotivasi dan tidak merasa terbebani dengan apa yang harus kita perbuat.
Mengembangkan diri itu dilakukan secara berproses. Menurut Tchiki Davis dari Berkeley Wellbeing Institute, beberapa aspek yang dapat digolongkan ke dalam perkembangan diri adalah sebagai berikut:
- Keinginan belajar hal-hal baru. Setiap orang yang punya keinginan mengembangkan dirinya pasti akan senang mempelajari hal-hal yang berguna untuk kehidupannya. Mereka juga nggak akan ragu dan menjawab tantangan dengan penuh semangat.
- Lebih mindful. Orang-orang yang mindful pastinya akan fokus pada keadaan di masa kini, tidak mencemaskan keadaan di masa lalu maupun masa depannya. Kamu bisa melatih mindfulness dengan meditasi dan praktik journaling.
- Menjaga kesehatan. Tentunya, kamu nggak mau sakit menghambat aktivitasmu, bukan? Maka dari itu, menjaga kesehatan penting agar kamu bisa mengembangkan diri dengan lebih baik.
- Mengelola emosi sendiri. Setiap kali kamu merasa marah atau sedih, emosi negatif itu pasti akan mempengaruhi suasana hati kamu. Nah, itulah mengapa baik bagi kita untuk bisa mengelola emosi.
- Mengembangkan pola pikir positif. Berpikir positif setiap waktu memang tidaklah mudah dilakukan, namun setiap kali pikiran positif datang, kamu akan merasa lebih percaya diri. Kamu juga akan mampu mengatasi segala macam hambatan yang terjadi dengan pikiran yang positif.
- Punya growth mindset. Selain berpikir positif, growth mindset adalah pemicu seseorang untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Orang dengan growth mindset akan mendorong seseorang untuk menggali potensinya, memaksimalkan apa yang ada dalam dirinya. Mencari ide-ide baru yang kreatif dan berbeda, mengasah ketekunan, serta berinovasi juga merupakan bagian dari growth mindset.
Lalu, bagaimana jika kita sendiri masih sulit mengajak diri berkembang? Ada kemungkinan kita harus menghilangkan 5 kebiasaan buruk ini!
Contoh Kebiasaan Buruk yang Bisa Menghambat Perkembangan Diri
Tidak Memanajemen Waktu dengan Baik
Beberapa dari kita banyak yang mengeluh bahwa kita tidak punya cukup waktu. Padahal, masing-masing dari kita diberi waktu 24 jam setiap harinya, jadi kita semua memiliki jumlah waktu yang sama. Masalahnya adalah bukan kita kekurangan waktu, tetapi kita memilih untuk menggunakannya dengan cara yang tidak efisien. Salah satu solusi untuk masalah yang harus diselesaikan dalam waktu singkat adalah dengan menjadi lebih terorganisir.
Saat kamu membuat jadwal atau membuat patokan rutin, memprioritaskan tugas, menjangkau bantuan, mengalokasikan sumber daya, dan menyusun rencana dalam menyelesaikan suatu masalah, ini akan sangat membantumu untuk lebih memanfaatkan waktumu.
Alih-alih negatif, kamu telah memanfaatkan waktu yang kamu punya dengan bermanfaat dan menjadi positif.
Tidak Memanajemen Uang
Beberapa dari kalian mungkin meyakini perlu untuk menjadi stabil secara finansial atau bahwa banyak juga yang berfikir sepertinya tidak pernah memiliki cukup uang untuk membayar tagihan. Artinya, kamu belum bisa memanajemen uang dengan baik.
Jika ini adalah masalah yang sedang kamu hadapi, inilah cara untuk menghadapinya:
Analisis mendalam tentang di mana tepatnya kamu membelanjakan uangmu adalah langkah pertama untuk mengubah masalah keuanganmu menjadi sesuatu yang lebih mudah dikelola. Kamu memang tidak bisa mencetak uang, tapi kamu tentu bisa berhenti membuang-buangnya dengan membatasi membeli secangkir latte mahal ketika minuman rumahan lebih murah.
Menggunakan kreativitas untuk menambahkan aksesoris (ikat pinggang baru, syal, perhiasan) ke lemari pakaian yang ada akan menyelesaikan masalah keuanganmu dengan tidak membeli barang yang baru. Menurunkan kepuasan diri secara langsung dan berkonsentrasi untuk hidup di masa sekarang, menyadari sepenuhnya, dan terlibat dalam penentuan hidup tidak hanya akan menghilangkan tanggung jawab dengan keyakinan bahwa uang itu langka, itu juga akan memperkaya kehidupan sehari-hari.
Kurang Bersosialisasi
Terkadang, ini karena kita berusaha keras untuk tidak bertemu orang baru, dan percaya bahwa kita tidak punya apa-apa untuk ditawarkan, bahwa kita tidak cukup baik, tidak mudah berkomunikasi, tidak berpendidikan, tidak berpakaian bagus, berasal dari latar belakang yang beragam, dan sejumlah alasan lain yang kita takutkan pada diri sendiri.
Apakah ini terdengar seperti masalah yang sedang kamu hadapi? Satu-satunya jalan dan cara yang tepat untuk keluar dari masalah ini adalah dengan keluarlah dan mulai berinteraksi dengan orang lain. Kamu bisa mencoba beberapa kalimat pembuka percakapan kasual untuk membantumu menyelesaikan masalah ini. Jika perlu, latihlah keterampilanmu berbicara. Cara lainnya, temukan hobi atau hal baru yang membantumu menikmati momen ketika kamu akan bertemu orang lain yang memiliki minat yang sama. Pasti akan ada obrolan ringan yang terjalin seiring berjalannya waktu, kamu juga bisa menjalin persahabatan, meskipun itu hanya saat terlibat dalam hobi atau momen liburan. Ini bisa jadi awal sesuatu yang bisa kamu bangun.
Punya Fixed Mindset
Kebalikan dari growth mindset, fixed mindset muncul ketika kamu merasa enggan melakukan sesuatu yang berbeda dan keluar dari zona nyaman. Jika kamu menemukan dirimu dalam pola pikir ini dari waktu ke waktu, ini bisa menjadi masalah yang memburuk.
Jika kamu tidak pernah mencoba sesuatu yang baru, hidup akan menjadi tidak memuaskan, bahkan membosankan. Kamu tidak pernah meluangkan waktu untuk mengeksplorasi, bereksperimen dengan pendekatan yang berbeda, mencoba resep baru, menghasilkan teman baru, memilih tujuan liburan yang tak terduga, menantang dirimu untuk bersaing.
Menaruh Harapan Tinggi pada Diri Sendiri
Pernahkah kamu merasa rendah diri karena tidak berhasil melakukan sesuatu? Atau mungkin kamu merasa tidak percaya diri dengan kemampuanmu karena merasa teman kamu lebih kompeten? Kebiasaan seperti ini bisa membuat kamu terjebak dalam mindset bahwa kamu nggak bisa melakukan apa-apa dan nggak kompeten, padahal kamu sendiri yang terlalu menaruh harapan tinggi pada diri sendiri.
Cara orang mengembangkan dirinya itu berbeda-beda, begitu pula kemampuan mereka. Jadi, jangan pernah membandingkan dirimu dengan orang lain, ya! Ingin jadi pribadi yang lebih baik itu harus realistis. Apabila kamu merasa terlalu berat dalam menjalani pekerjaan, misalnya, jujurlah pada dirimu sendiri. Memaksakan diri itu nggak baik buat kesehatan mentalmu.
Nah, itu dia uraian mengenai apa saja yang menghambat dirimu untuk berkembang. Jika kamu masih membutuhkan saran profesional, yuk, konsultasikan masalahmu bareng psikolog dan konselor Riliv!
Referensi:
- Davis, T. (n.d.). Self Development: The 9 Skills You Need to Improve Your Life. Retrieved from Berkeley Well-being Institute: https://www.berkeleywellbeing.com/self-development-the-9-skills-you-need-to-improve-your-life.html
- Pfeifer, G. (2016). How Personal Is Personal Development?. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/mind-growth/201608/how-personal-is-personal-development
- Yeager, D. (n.d.). Speaking of Psychology: Can a growth mindset help students achieve their potential? with David Yeager, PhD. Retrieved from American Psychological Association: https://www.apa.org/news/podcasts/speaking-of-psychology/growth-mindset