Artikel ini ditulis oleh Hipwee. Disunting oleh Adismara Putri Pradiri, S.Psi., kandidat psikolog klinis Universitas Airlangga.
Tanda Overthinking – Overthinking adalah sikap seseorang yang selalu memikirkan hal-hal yang jauh ke depan, hal-hal yang belum ada, dan hal-hal yang sudah berlalu. Penjelasan sederhananya sih, orang yang kebanyakan mikir.
Memang sih, kita harus berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu atau mengambil keputusan. Tapi, kalau berpikir terlalu panjang, tentu saja akan merugikan diri sendiri. Kamu akan kesulitan melangkah dan terus-terusan gelisah karena merasa melakukan hal yang salah.
Kekhawatiran dan proses evaluasi diri sendiri memang perlu, sampai di batas-batas tertentu. Namun, bila pertanyaan-pertanyaan di bawah ini seringkali merasuk dalam benakmu, kemungkinan besar kamu memang sering overthinking. Chill saja, semuanya nggak akan seburuk yang kamu bayangkan kok.
Kapan Sebuah Pikiran Menjadi Overthinking
Berpikir itu sangat wajar, kok! Apalagi kamu sebagai manusia diberikan kelebihan untuk berpikir dan memprediksi sesuatu untuk melindungi diri.
Namun semakin lama kamu berpikir terkait sesuatu, maka kamu akan semakin menghabiskan energi dan tidak memiliki waktu untuk melakukan hal produktif.
Mulai dari berpikir apa yang harusnya berubah, apa yang harusnya dilakukan, meragukan pilihanmu, bahkan memikirkan skenario terburuk dari tindakanmu.
Pikiran-pikiran tersebut bahkan bisa berkembang menjadi pikiran obsesif, yakni berpikir terkait satu topik atau situasi secara berlebihan dalam jangka waktu yang sama.
Tidak jarang kamu bahkan kesulitan fokus di hal-hal lain.
Penyebab Munculnya Overthinking
Tidak Fokus Pada Solusi
Jika kamu menganggap bahwa overthinking berusaha untuk menuntaskan sebuah solusi, kamu salah besar!
Overthinking tidak fokus pada solusi sama sekali. Kamu akan tenggelam dalam masalah tersebut secara berhari-hari, bahkan berharap hal tersebut tidak terjadi dan merasa kesulitan untuk menghadapinya.
Sedangkan problem solving akan fokus pada bagaimana cara seseorang menghadapi masalah tersebut. Pikiran tersebut mengarah pada aksi-aksi produktif yang nyata dan dapat dilakukan.
Mengalami Pikiran Berulang
Para overthinkers cenderung mengalami ruminasi atau memutar pikiran lagi dan lagi terus menerus. Bahkan tidak jarang, kamu berandai-andai terkait percakapan yang bisa berakhir buruk dan merusak kehidupanmu.
Hal ini bisa menjadi risiko gangguan mental yang lebih kuat dan akhirnya terjebak dalam ruminasi tanpa bisa bergerak produktif.
Kalau begini, kamu bisa segera konsultasi online dengan psikolog untuk memutus ruminasi yang kamu alami.
Konseling Online Hadapi Ruminasi
Terus Menerus Memikirkan Pilihan yang Sudah Kamu Buat
Overthinking juga bisa muncul jika kamu ragu pada pilihan yang kamu lakukan. Kamu akan berpikir, “Harusnya aku tadi seperti ini!”
Padahal, tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, sehebat-hebatnya seseorang!
Refleksi diri itu penting, tapi jika kamu berharap bahwa semua hal harus berubah, maka hal tersebut akan memakan energimu!
Tanda Overthinking
1. Sering mengkhawatirkan banyak hal bisa jadi tanda overthinking
Â
2. Lalu, kamu mulai membandingkan dirimu dengan orang-orang lain
3. Kamu menganggap ekspektasi orang lain adalah kewajiban yang harus dipenuhi
Â
4. Gelisah sampai berhari-hari ketika merasa salah omong ke orang lain? Tanda overthinking tuh!
Â
5. Ketika berada di depan orang banyak, kamu selalu merasa insecure dengan penampilanmu
Â
6. Kamu selalu merasa ada yang salah dan kurang pada dirimu
Â
7. Menyesali apa pun yang pernah kamu lakukan juga jadi tanda overthinking
Â
8. Kamu selalu merasa apa yang orang tampilkan itu adalah topeng
Â
9. Tanda overthinking juga bisa saat kamu menyadari bila ada temanmu yang bersikap tak seperti biasanya
Â
Rekomendasi Cara Mengatasi Pikiran Berlebihan
Berpikir kritis dan nggak mudah percaya memang diperlukan untuk mengecek ulang rencana yang sedang kita susun. Pun merenungkan apa yang sudah dilakukan berguna untuk mengevaluasi diri agar bisa lebih baik di depan nanti.
Namun, overthinking akan membuatmu hanya bisa melihat yang jelek-jeleknya saja. Overthinking juga bisa membuatmu bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sebenarnya nggak perlu.
Kegelisahan yang ditimbulkan bisa membuatmu kurang fokus dan serba salah terus ketika hendak melakukan sesuatu. Pikiran yang parno dan penuh kekhawatiran itu juga bisa memperberat stres dan tekanan yang kamu rasa sehingga membahayakan dirimu sendiri.
Ingat, kesehatan fisikmu juga bergantung pada kesehatan mentalmu lho. Jadi, yuk belajar “santai aja.”
Jika overthinking-mu dan kecemasan-kecemasan itu sudah mulai mengganggu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahlinya ya.
Kamu bisa ke psikolog atau melakukan konseling online agar kamu bisa segera menemukan pola overthinking dan memutus rantainya.
***
Referensi:
- Amy Morin. How to Stop Overthinking. https://www.verywellmind.com/how-to-know-when-youre-overthinking-5077069
- Katie McCallum. When Overthinking Becomes a Problem & What You Can Do About It. https://www.houstonmethodist.org/blog/articles/2021/apr/when-overthinking-becomes-a-problem-and-what-you-can-do-about-it/
Baca juga:
Mengenal Pengasuhan Permisif: Haruskah Anak Diberi Kebebasan?