Selami Makna Pancasila – Sepertinya konflik di negara ini tak kunjung usai ya? Satu konflik selesai, konflik lain ternyata sudah antre. Sama seperti peristiwa tanggal 22 Mei kemarin yang dimulai dari berita hoax hingga timbulnya kerusuhan. Sudah sepantasnya kita selami makna persatuan untuk menjaga ketenangan dan ketentraman di lingkungan kita.
Nah, kesehatan mental sangat berperan dalam hal ini. Mental yang sehat akan menjaga emosi tetap stabil dan berpikir jernih dalam menanggapi berbagai permasalahan.
Yuk, kita simak makna persatuan di bawah ini agar emosi tidak mudah tersulut!
Tetap tenang di tengah hiruk pikuk hidup penuh konflik…
Idealisme terkadang memang menjadi kompor permusuhan. Beda pimpinan, terus musuhan. Beda paham, baku hantam. Beda pendapat, disikat. Permasalahan ini seharusnya tidak akan terjadi bila masyarakat dapat mengendalikan diri dan emosi.
Tidak hanya tentang kelompok-kelompok yang besar, coba cek dahulu diri kita sendiri.
Sudahkah kita tidak emosi ketika mendengar isu-isu publik?
Sudahkah kita memberi dukungan positif untuk menyelesaikan sebuah permusuhan?
Waah… terkesan cukup berat ya? Awali dengan menjadi pribadi yang ramah, positif dan tanpa emosian dahulu. Bisa nih dicoba meditasi online dan menenangkan diri bersama aplikasi meditasi Riliv. Memang tidak semua masalah dapat teratasi, tetapi dengan kepala dingin, setidaknya tidak akan timbul kerugian-kerugian yang tidak seharusnya terjadi.
Selami makna persatuan dan memandang pemimpin lebih baik
“Pemimpin adalah cerminan dari rakyatnya”
“Lah dia kan dipilih sama orang lain, aku tidak memilihnya”.
“Ah ternyata banyak yang mengobral janji palsu, aku kan tidak pernah mengobral janji palsu”.
Yakin tak pernah ingkar janji, php alias pemberi harapan palsu?
Banyak yang tidak setuju dengan pepatah di atas. Namun mau tidak mau kita juga harus menghargai pemimpin kita. Dengan dukungan postif, rencana baik, tujuan dan keadilan akan mudah tercapai.
Tidak terbatas oleh presiden, DPR, DPRD, kepala keluarga, atau bahkan hingga ketua kelompok belajar, semua pemimpin wajib dihargai.
Dapat kita bayangkan. Misal kita adalah seorang ayah. Keluarga yang mendukung peran ayah, seperti sang istri yang menyiapkan minum, sang anak yang hadir saat lelah pulang kerja akan memelihara keharmonisan dan kebahagiaan keluarga.
Yuk, pahami dan selami makna persatuan dengan nilai-nilai Pancasila!
Jika bicara soal persatuan dalam Pancasila, pasti terbayang sila nomer 3 doang nih. Padahal sila-sila yang lain juga sangat mendukung persatuan bangsa ini.
Contohnya sila pertama yang menunjukkan bahwa toleransi perlu dijunjung tinggi. Hilangkan tindak intimidasi, hargai keyakinan setiap orang.
Sila kedua memberi arti atas perlindungan kemanusiaan. Rasa humanisme mampu mendorong bentuk simpati dan empati berupa rasa saling mengasihi satu sama lain. Sedangkan sila ketiga cukup jelas sebagai jiwa atau idealisme persatuan yang perlu kita terapkan.
Apalagi sila keempat dan kelima yang menunjukan concern para pencetus bangsa kepada proses menghargai perbedaan pendapat demi kesejahteraan bangsa.
Nah sangat berarti kan jika direnungi? Pancasila bisa jadi benih mindfulness yang perlu ditumbuhkan dalam kehidupan bersosial, berbangsa dan bernegara nih.
Pancasila tidak hanya diterapkan di pelajaran sekolah dan pemerintahan saja. Kehidupan sehari-hari juga bisa jadi aktualisasi idealisme Pancasila, namun terkadang tidak kita sadari.
Referensi :
- https://www.romadecade.org/sejarah-pancasila/#!
- https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/sejarah-lahirnya-pancasila
- https://thegorbalsla.com/pengertian-pancasila/
Ditulis oleh Miftakhul Syaifuddin. “Bangsa yang besar tidak hanya menghargai jasa pahlawannya, tetapi juga menghargai jasa pemimpinya”.
Baca juga:
4 Hal Penting dalam Form Konseling Karyawan