⚠️ Pembahasan dalam postingan ini berkaitan dengan hal sensitif yang dapat membangkitkan trauma atau emosi negatif dari pembacanya.
Self Harm – Pertanyaan di atas tentu seringkali dilontarkan oleh teman-teman yang masih belum memahami tujuan dan mengapa seseorang bisa melakukannya?.
Ya, tentu tidak nyaman jika ada orang yang berusaha menyakiti diri sendiri dan menceritakannya kepadamu. Kenyataannya, kamu justru jadi kebingungan dalam menanggapi dan membuat kamu cemas memikirkan apa yang seharusnya dilakukan.
Apakah dia membutuhkan perhatian atau ingin melakukan sesuatu? Kira-kira kenapa dia harus melakukannya ya? Kepuasan apa yang mereka dapatkan saat menyakiti diri sendiri? se
Penyebab Perilaku Menyakiti Diri Sendiri
Kamu perlu mengetahui apa alasan seseorang melakukan self harm atau self mutilation. Istilah ini mengacu pada tindakan menyakiti sendiri dengan tujuan tertentu.
Meskipun istilah ini seringkali digambarkan dengan penyayatan benda tajam ke tubuh, tetapi itu tidak selamanya benar.
Perilaku apapun yang mampu menyakiti diri sendiri, seperti membakar cepat kulit, menarik rambut, atau bahkan menarik kulit di luka agar tidak sembuh juga termasuk kedalamnya.
Pemindahan Rasa Sakit di Kepala untuk ke Fisik
Menyakiti diri sendiri biasanya dilakukan untuk mengatasi rasa sakit emosional seperti marah dan frustrasi yang begitu kuat.
Tentunya, kamu memahami bila perasaan psikologis tidak dapat diwujudkan menjadi sakit fisik. Ada rasa sesak di dada atau kebingungan di kepala.
Pelaku akan berusaha untuk ‘memanifestasikan’ perasaan tidak nyaman ini ke dalam tubuh agar lebih dapat diterima.
Dengan begini, mereka bisa merasa lebih ‘lega’ karena semua rasa sakit di kepala berpindah ke permukaan tubuh.
BUKAN Keinginan Bunuh Diri

Ini adalah salah satu kesalahpahaman yang sangat besar di masyarakat.
Self mutilation bukanlah tindakan percobaan bunuh diri, ya!
Beberapa ilmuwan menyebut self harm sebagai nonsuicidal self-injury, sebuah perilaku menyakiti diri sendiri tapi bukan untuk mengakhiri hidup.
Pelaku berusaha mencari cara untuk memindahkan rasa sakit emosional ke dalam aksi menyakiti diri sendiri yang tidak lethal (mematikan).
Salah Satu Indikasi Gejala Depresi
Self harm sendiri merupakan salah satu indikasi gejala depresi, loh.
Tindakan ini biasanya dilakukan dikarenakan pelaku tidak memiliki cara penyelesaian masalah yang tepat terhadap masalah hidup.
Apalagi jika emosi yang tidak menyenangkan bercampur menjadi satu, seperti marah, malu, tidak berdaya.
Apa yang Berusaha Dicapai dengan Perilaku Menyakiti Diri Sendiri?
Menurut National Alliance on Mental Illness, self harm dilakukan seseorang untuk sebagai upaya untuk mencapai hal di bawah ini:
- Mengurangi stres atau kecemasan di kepala
- Melegakan ‘kepala’
- Berusaha meraih kembali kontrol diri di tengah peristiwa yang tidak menyenangkan
- Berusaha merasakan sesuatu karena adanya perasaan kosong di jiwa
- Mengkomunikasikan ketidaknyamanan kepada dunia
- Merasa bersalah karena suatu hal dan pantas dihukum
Lihat, tidak ada perhatian yang dicari saat melakukan self harm, bukan? Karena memang bukan itu tujuannya.
Dengan mengenali tujuan perlakuan ini, maka kamu bisa memahami apa yang sedang dipendam oleh teman atau kerabat terdekat kamu.
Bagaimana Self Harm Mencari Perhatian Kalau Mereka Menutupinya?

Berbeda dengan pemahaman umum, para pelaku justru berusaha untuk menutupi bekas luka di tangannya, loh.
Mereka berusaha mengenakan lengan panjang untuk menghindari pertanyaan dari orang di sekitarnya.
Sehingga ketika mereka bercerita ke kamu, itu artinya kamu sangat dipercaya untuk mendengarkan perjuangan mereka melawan masalah psikologis mereka.
Apa yang Bisa Kamu Lakukan Jika Mengetahui Seseorang Bercerita Tentang Self Harm?
Kamu bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
Identifikasi Risiko dari Perilaku Tersebut
Saat kamu mendengar kabar bahwa mereka menyakiti diri sendiri, tahan untuk tidak menghakimi.
Kamu mengetahui bahwa mereka pasti memiliki masalah, sehingga langkah pertama adalah berusaha untuk mengidentifikasi risiko.
Apakah mereka sendirian di rumah? Apakah mereka terdiskoneksi? Apakah mereka mengonsumsi obat atau pun minuman keras?
Tawarkan Apa Bantuan yang Bisa Membuat Mereka lebih Baik?
Setelah mengidentifikasi, coba apresiasi setelah mereka bercerita dan tanyakan apa yang bisa membantu mereka.
Mereka mungkin tidak ingin menjadi beban, namun cobalah untuk berbicara dengan nada atau pun kalimat yang menunjukkan kamu ingin berpartisipasi membantu membuat dunianya lebih baik.
Ajak Untuk Bersosialisasi dan Terkoneksi dengan Dunia

Kebanyakan, pelaku biasanya akan terdiskoneksi atau pun merasa sendirian.
Inilah saatnya untuk mengajak mereka keluar atau pun menghadapi dunia yang lebih beragam.
Kamu tidak perlu memaksakan mereka untuk menemui teman baru. Namun beraktivitas bersama di bawah sinar matahari bisa membuat mereka merasa lebih baik.
Arahkan Untuk Konseling Psikologi, Baik Online Maupun Offline
Tentunya, masalah psikologis tidak akan bisa selesai dengan sendirinya jika masih menyakiti diri sendiri.
Beban yang berat tidak perlu untuk dipikul sendirian. Kamu bisa mendorong dan menemani mereka saat berkonsultasi dengan psikolog baik secara online maupun offline.
Konsultasi dengan psikolog online bisa membuat mereka lebih aman bahkan kamu juga bisa mendampinginya, lo.
Kamu sebagai sahabat dan kerabat juga bisa berdiskusi dengan psikolog terkait langkah apa yang bisa dilakukan olehmu untuk membantu mereka merasa lebih baik.
Daripada melabeli mereka sebagai mencari perhatian, mari lebih sadar dan juga mengasihi siapapun yang pernah melakukan self harm. Yuk saling berbagi dukungan dan juga mendukung untuk segera menemukan solusi bersama psikolog!
Sumber:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/self-injury/symptoms-causes/syc-20350950
- https://www.nami.org/About-Mental-Illness/Common-with-Mental-Illness/Self-harm