• Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Mental Health
  • Story
  • Event
  • Featured

Kamu Juga Berhak Bahagia: 3 Cara Menghilangkan Sifat People Pleaser

by Avifa Khairunisa
22 Sep 2020
in Komunikasi, Personality, Social Life
sifat people pleaser

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

586
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dear, apakah kamu sering mengiyakan apapun ajakan orang lain? Ajakan yang sebenarnya tidak ingin kamu lakukan dan berujung menyusahkan dirimu sendiri. Apakah kamu memilih berkata “maaf” walaupun kamu sadar itu bukanlah salahmu? Jika iya, kamu mungkin memiliki sifat people pleaser!

Menurut Dr. Susan Newman, seorang people pleaser akan melakukan segala cara untuk membahagiakan orang di sekitarnya, termasuk merusak kebahagiaannya sendiri. Jangan salah, people pleaser itu berbeda dengan sifat helpful, lho!

Jika kamu menolong orang sesuai dengan kemampuanmu dan melakukannya dengan senang hati, maka tidak ada salahnya untuk menolong.

Related Post

ilustrasi wanita sebagai penjelasan psikologi kenapa sosial media membuat kita insecure

Penjelasan Psikologi Kenapa Sosial Media Membuat Insecure!

August 2, 2023
pertama kali ke Indonesia, sukses bikin fans jadi FOMO Coldplay

FOMO Coldplay? Yuk, Cari Tahu Siapa dan Cara Mengatasinya

May 24, 2023

Namun, jika kamu terpaksa dan di luar kemampuanmu namun tidak bisa berkata “tidak,” sebaiknya kamu belajar untuk menghilangkan sifat tersebut. Sifat ini hanya akan merugikan dirimu dan memicu toxic relationship dengan teman-teman dan orang di sekitarmu.

Walaupun bukan termasuk mental illness, namun isu ini dapat dialami siapa saja termasuk penderita mental illness.

Oleh karena itu, berikut adalah 3 cara yang Riliv sajikan yang dapat kamu lakukan untuk melatih dirimu menghilangkan sifat people plaser. Yuk, disimak dan jadilah pahlawan untuk dirimu sendiri!

1. Tentukan prioritasmu

Cara pertama untuk menghilangkan sifat people pleaser adalah dengan mengubah persepsimu. Tidak salah kok, untuk menolak tawaran dan permintaan orang lain. Tidak salah juga untuk mengungkapkan apa keinginanmu.

Karena, kalau mereka berhak mengutarakannya, kenapa kamu tidak? Mulailah memprioritaskan kebutuhanmu di atas kebutuhan orang lain. Dengan begitu, kamu akan terus teringat prinsip ini dan dapat berpikir lebih rasional ketika berhadapan dengan orang lain.

Dengan menyadari prioritasmu, kamu menjadi lebih tegas sehingga kamu tidak akan mudah diremehkan dan dimanfaatkan orang lain. Don’t feel guilty, because we live for ourselves!

2. Beri dirimu waktu dengan berkata, “Aku pikir-pikir dulu ya!”

sifat people pleaser Photo by Jopwell from Pexels

Daripada langsung berkata “iya” secara spontan dan berujung penyesalan, kamu dapat menunda jawaban dan memberi waktu untuk dirimu mempertimbangkan tawaran orang lain.

Dengan mengatakan “aku pikir-pikir dulu, ya!” memberi ruang bagimu untuk berpikir sendiri tanpa terpengaruhi orang lain, dan memberi kesempatan untukmu menolak jika memang di luar kemauan dan kemampuanmu.

Pikirkan baik-baik, “Worth it nggak sih aku ngelakuin ini?” “Apa aku masih banyak kerjaan lain juga, nggak dia doang?” “Kayaknya dia juga bisa deh, ngelakuin ini. Kenapa harus aku ya?”

Dengan begitu, kamu dapat mencegah dimanfaatkan orang lain dan menjauhi diri dari toxic people. So, jangan lupa untuk memikirkan dirimu juga, ya!

3. Mengurangi sifat people pleaser dengan belajar menolak tanpa menyinggung orang lain, bisa kok!

Penyebab umum sifat people pleaser adalah tidak tahu bagaimana cara menolak dengan yakin dan percaya diri. Kamu mungkin kesulitan berkata ‘tidak’ karena tidak ingin terlihat tidak sopan.

Nah, berikut adalah beberapa contoh cara menolak dengan baik dan halus tanpa harus merasa bersalah:

  • “Aku juga lagi banyak kerjaan nih, nggak bisa selesai kalau minggu ini.”
  • “Terima kasih ya, tawarannya. Maaf, tapi aku lagi nggak bisa kalau sekarang.”
  • “Aku sekarang lagi sibuk nih, tapi nanti kasih tahu aja gimana hasilnya ya.”
  • “Tidak, terima kasih. Tapi itu ide yang bagus, kok!”
  • “Sebenarnya, aku nggak bisa makan sushi, gimana kalau ke restoran yang kemarin?”

Nah, dengan begitu, kamu dapat menolak permintaan orang lain tanpa menghilangkan apresiasi untuk mereka. Jadi, jangan pernah lupa untuk memikirkan dirimu ya, karena kamu juga berhak bahagia!

Sumber:

  1. https://www.talkspace.com/blog/people-pleasing-negatively-affect-mental-health/?
  2. https://tinybuddha.com/blog/5-practices-helped-me-stop-being-a-people-pleaser/
  3. https://www.scienceofpeople.com/people-pleaser/

Ditulis oleh Avifa Khairunnisa.

Tags: belajar berkata"tidak"berani berkata tidakberkata iyamengurangi people pleasermengurangi sifat people pleaserpeople pleaserpeople pleaser di kantorsifatsifat people pleasersikap
Share234Tweet147Send
Avifa Khairunisa

Avifa Khairunisa

Related Stories

ilustrasi wanita sebagai penjelasan psikologi kenapa sosial media membuat kita insecure

Penjelasan Psikologi Kenapa Sosial Media Membuat Insecure!

by Radyastuti Soebroto
August 2, 2023
0

Insecure Akibat Sosial Media - Buat yang sering insecure sendiri...

pertama kali ke Indonesia, sukses bikin fans jadi FOMO Coldplay

FOMO Coldplay? Yuk, Cari Tahu Siapa dan Cara Mengatasinya

by Radyastuti Soebroto
May 24, 2023
0

Tiket Coldplay - "Kalau FOMO, nggak usah ikut nge-war tiket...

kepribadian big five

Mengenal Kepribadian Big Five Menurut Psikologi

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
April 15, 2023
0

Kepribadian Big Five - Setelah sebelumnya kita membahas tentang teori...

thr cair bikin kalap

THR Cair, Simak Caranya Biar Gak Kalap Foya-foya

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
April 12, 2023
0

THR - Kalau sudah bicara soal Lebaran, pastinya nggak sabar...

Load More

PT. RIliv Psikologi Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured

PT. RIliv Psikologi Indonesia