Sikap Toleransi di Sekolah – Sekolah adalah keluarga kedua bagi anak-anak. Di sekolah, anak akan berinteraksi dengan masyarakat untuk yang pertama kalinya. Kali ini, tanpa bantuan dari keluarga.
Saat masuk sekolah, anak akan menemukan beragam jenis orang. Hal ini tidak akan dijumpai di dalam keluarga yang lebih homogen. Nah, perbedaan tersebut sering kali membuat anak kebingungan. Bagaimana cara berinteraksi dengan orang yang berbeda darinya?
Untuk mengajarkan anak berinteraksi di sekolah, kamu bisa mengajarkan sikap toleransi. Jika diajarkan sejak dini, sikap toleransi bisa membawa anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang menghargai dan menyayangi orang lain.
Inilah 5 sikap toleransi di sekolah yang harus dibiasakan. Guru dan orang tua, simak baik-baik ulasan Riliv ini, yuk!
1. Tidak melakukan dan mendukung perundungan adalah sikap toleransi di sekolah
Rasanya kita sering sekali melihat perundungan alias bullying yang terjadi di sekolah. Perundungan masih jadi masalah terbesar sekolah, baik di tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Perundungan jelas merupakan sikap intoleran. Sebab orang yang senang melakukan atau mendukung perundungan tidak menghargai dan menyayangi orang lain.
2. Berteman dengan semua orang tanpa membedakan
Di sekolah, anak akan menemukan teman dan guru yang berbeda suku, ras, agama, sifat, dan jenis kelamin. Perbedaan tersebut membuat anak menyadari bahwa dunia tidak hanya dihuni satu jenis manusia saja.
Ajarkanlah anak untuk berteman dengan siapa saja terlepas dari perbedaan. Hal ini sangat penting mengingat Indonesia adalah negara yang sangat beragam. Jika anak sudah terbiasa berteman tanpa membedakan, ia akan punya banyak teman di masa depan.
3. Menghargai pendapat teman meski berbeda
Berbagai perbedaan identitas teman membuat anak akan menemukan perbedaan pendapat pula.
Tanamkan pemikiran ke anak bahwa setiap orang boleh memiliki pendapat yang berbeda. Meski tidak setuju, anak harus tetap menghargai pendapatnya. Tidak perlu menertawakan pendapat lain atau berselisih menentukan pendapat mana yang paling benar.
4. Membantu teman yang belum memahami pelajaran
Tidak semua anak memiliki kemampuan memahami pelajaran yang sama. Ada yang bisa paham dengan cepat, ada pula yang membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
Ajak anak untuk merangkul temannya yang belum memahami materi pelajaran. Membantu teman yang mengalami kesulitan merupakan contoh sikap toleransi di sekolah, sebab itu tandanya anak peduli pada orang lain.
5. Saling berbagi juga merupakan sikap toleransi di sekolah
Saling berbagi di sekolah menandakan kepedulian anak. Sebisa mungkin, saat anak membawa makanan ke sekolah, ajarkanlah dia untuk membaginya dengan teman yang lain.
Tidak hanya berbagi makanan, saling berbagi juga bisa berupa meminjamkan barang kepada teman yang membutuhkan. Saat ada teman yang tidak membawa pensil, inisiatif anak untuk meminjamkan pensil adalah bentuk toleransi.
Itulah 5 sikap toleransi di sekolah yang sebaiknya anak lakukan. Harapannya, orang tua dan guru dapat mengajarkan hal-hal tersebut agar anak dapat tumbuh menjadi individu yang toleran. Jika anak toleran, maka tak perlu lagi ada masalah intoleransi di masa depan.
Bagaimana jika anak sulit diajari? Nah, kamu bisa melakukan konsultasi psikologi di aplikasi Riliv agar psikolog online dapat memberi saran untukmu.
Riliv bekerja sama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
- Alhadiq, Muhamad & Wahyudin, Dinn. (2020). Teacher’s Perception of Tolerance Among Elementary School Students. International Conference on Educational Psychology and Pedagogy , 86-90.
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga:
Dear Parents, Inilah 5 Bentuk Toleransi di Keluarga