Stres didefinisikan sebagai keadaan ketegangan mental atau emosional, yang disebabkan oleh keadaan yang merugikan. Stres dan depresi sangatlah umum dialami oleh banyak orang.
Bahkan, sebuah studi menemukan bahwa 33% orang dewasa dilaporkan mengalami tingkat yang tinggi dari stres yang dirasakan (PubMed Central).
Kondisi ini dikaitkan dengan daftar panjang gejala fisik dan mental. Untuk itu, kamu harus mengetahui tanda-tanda umum dari stres dan depresi, diantaranya:
1. Sakit kepala bisa jadi tanda kamu mengalami stres dan depresi
Stres adalah pemicu umum untuk sakit kepala. Banyak penelitian telah menemukan bahwa stres dapat menyebabkan sakit kepala, suatu kondisi yang ditandai dengan rasa sakit di daerah kepala atau leher.
Selain itu, penelitian lain telah menemukan bahwa peningkatan level stres berhubungan dengan peningkatan frekuensi sakit kepala.
Sebuah studi pada 267 orang dengan sakit kepala kronis menemukan bahwa stres mendominasi perkembangan sakit kepala kronis pada sekitar 45% kasus (PubMed Central).
Sebuah studi yang lebih besar menunjukkan bahwa peningkatan intensitas stres dikaitkan dengan peningkatan jumlah sakit kepala per hari yang dialami per bulan.
Studi lain mensurvei 150 anggota militer di klinik sakit kepala, menemukan bahwa 67% melaporkan sakit kepala mereka dipicu oleh stres, menjadikannya pemicu sakit kepala paling umum kedua.
Pemicu sakit kepala umum lainnya termasuk kurang tidur, konsumsi alkohol dan dehidrasi.
2. Berkurangnya energi dan munculnya insomnia
Stres dikaitkan dengan kelelahan dan gangguan dalam tidur, yang dapat mengakibatkan penurunan tingkat energi. Kelelahan kronis dan penurunan tingkat energi juga bisa disebabkan oleh stres yang berkepanjangan.
Sebagai contoh, sebuah studi pada 2.483 orang menemukan bahwa kelelahan sangat terkait dengan peningkatan tingkat stres (PubMed Central).
Stres juga dapat mengganggu tidur dan menyebabkan insomnia, yang dapat menyebabkan energi rendah.
Satu studi kecil menemukan bahwa tingkat stres terkait pekerjaan yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan rasa kantuk dan gelisah pada waktu tidur (PubMed Central).
Studi lain pada 2.316 responden menunjukkan bahwa mereka mengalami jumlah stres yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko insomnia.
Faktor-faktor lain yang mungkin berperan dalam penurunan tingkat energi termasuk dehidrasi, gula darah rendah, dan pola makan yang buruk.
3. Perubahan nafsu makan
Perubahan nafsu makan sering terjadi selama masa stres. Studi menunjukkan mungkin ada hubungan antara perubahan nafsu makan dan tingkat stres. Bagi sebagian orang, tingkat stres yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan penambahan berat badan.
Ketika dirimu merasa stres, kamu mungkin akan mendapati diri tidak memiliki nafsu makan sama sekali atau dengan terburu-buru menyerbu kulkas di tengah malam untuk sekadar memakan cemilan.
Sebuah studi mahasiswa menemukan bahwa 81% melaporkan bahwa mereka mengalami perubahan nafsu makan ketika mereka stres. Dari jumlah tersebut, 62% mengalami peningkatan nafsu makan, sementara 38% mengalami penurunan.
Dalam sebuah penelitian terhadap 129 orang, paparan stres dikaitkan dengan perilaku seperti makan namun tanpa rasa lapar, atau hanya sekadar nyemil saja.
Perubahan nafsu makan ini juga dapat menyebabkan fluktuasi berat badan selama periode-periode penuh tekanan. Sebagai contoh, sebuah penelitian terhadap 1.355 orang menemukan bahwa stres dikaitkan dengan pertambahan berat badan pada orang dewasa yang kelebihan berat badan (PubMed Central).
Sementara studi ini menunjukkan hubungan antara stres dan perubahan nafsu makan atau berat badan, studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah ada faktor lain yang terlibat.
Kemungkinan penyebab lain dari perubahan nafsu makan termasuk penggunaan obat-obatan tertentu, perubahan hormon dan kondisi psikologis.
4. Mudah terkena penyakit
Jika kamu merasa seperti terus-menerus terkena penyakit pilek, flu, atau batuk, stres mungkin bisa menjadi pemicunya.
Stres dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuhmu dan dapat menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, lho Dear!
Dalam sebuah penelitian, 61 orang dewasa yang lebih tua disuntik dengan vaksin flu. Mereka dengan stres kronis ditemukan memiliki respon imun yang melemah terhadap vaksin, menunjukkan bahwa stres mungkin terkait dengan penurunan kekebalan (PubMed Central).
Dalam studi lain, 235 orang dewasa dikategorikan ke dalam kelompok stres tinggi atau rendah. Selama periode enam bulan, mereka yang berada dalam kelompok stres tinggi mengalami 70% lebih banyak infeksi pernafasan dan memiliki hampir 61% lebih banyak hari gejala daripada kelompok stres rendah (PubMed Central).
Diperlukan lebih banyak penelitian tentang manusia untuk memahami hubungan kompleks antara stres dan kekebalan.
Namun, stres hanyalah salah satu bagian dari teka-teki ketika menyangkut kesehatan kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang melemah juga bisa disebabkan oleh pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan gangguan defisiensi imun tertentu seperti leukemia dan multiple myeloma.
5. Rentan timbul jerawat, tanda kamu stres dan depresi!
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa tingkat stres yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan keparahan timbulnya jerawat. Jerawat adalah salah satu cara yang paling terlihat bahwa stres menjadi biang keladinya.
Ketika beberapa orang merasa stres, mereka cenderung lebih sering menyentuh wajah mereka. Ini dapat menyebarkan bakteri dan berkontribusi pada pengembangan jerawat.
Beberapa studi juga telah mengkonfirmasi bahwa jerawat mungkin terkait dengan tingkat stres yang lebih tinggi.
Satu studi mengukur keparahan jerawat pada 22 orang sebelum dan selama ujian. Peningkatan tingkat stres akibat ujian dikaitkan dengan tingkat keparahan jerawat yang lebih besar (PubMed Central).
Studi lain pada 94 remaja menemukan bahwa tingkat stres yang lebih tinggi dikaitkan dengan jerawat yang lebih buruk, terutama pada anak laki-laki (PubMed Central).
Studi-studi ini menunjukkan hubungan, tetapi jangan memperhitungkan faktor-faktor lain yang mungkin terlibat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat hubungan antara jerawat dan stres.
Selain stres, potensi penyebab jerawat lainnya termasuk pergeseran hormon, bakteri, produksi minyak berlebih, dan pori-pori tersumbat.
Cara mudah mengatasi stres dan depresi;
1. Berolahraga
Olahraga adalah salah satu hal terpenting yang dapat kamu lakukan untuk melawan stres.
Ini mungkin tampak kontradiktif, tetapi memberikan tekanan fisik pada tubuhmu melalui olahraga dapat menghilangkan stres mental.
Manfaat paling kuat ketika kamu berolahraga secara teratur adalah kamu cenderung tidak mudah mengalami kecemasan daripada mereka yang tidak berolahraga.
Olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan stres dan kecemasan dengan melepaskan endorfin dan menurunkan kortisol dalam jangka panjang dan meningkatkan kualitas tidur dan citra diri.
Cobalah untuk menemukan latihan rutin atau aktivitas yang kamu sukai, seperti berjalan, jogging, panjat tebing, atau yoga, Dear.
Melakukan kegiatan, seperti berjalan atau jogging, yang melibatkan gerakan berulang dari tubuh bisa sangat menghilangkan stres.
2. Mengurangi asupan kafein
Kafein adalah stimulan yang ditemukan dalam kopi, teh, cokelat, dan minuman berenergi. Dosis tinggi dapat meningkatkan kecemasan.
Orang memiliki ambang batas yang berbeda untuk berapa banyak kafein yang bisa mereka toleransi.
Jika kamu mulai merasa bahwa kafein mulai dapat membuatmu gelisah atau cemas, pertimbangkan untuk mengurangi mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Secara umum, mengkonsumsi lima cangkir atau lebih sedikit kafein per hari dianggap jumlah yang sedang.
3. Mendengarkan musik yang menenangkan
Mendengarkan musik yang kamu sukai dapat menjadi cara yang baik untuk menghilangkan stres. Karena dengan mendengarkan musik dapat memiliki efek yang sangat rileks bagi tubuh kita.
Musik instrumental yang berjalan lambat sangat baik untuk kamu dengarkan karena dapat memicu respons relaksasi dengan membantu menurunkan tekanan darah dan detak jantung serta hormon stres.
Beberapa jenis musik, seperti musik klasik, musik-musik lawas, dan jazz klasik dapat sangat menenangkan. Tetapi, dengan hanya mendengarkan musik yang kamu nikmati dan sukai pun juga dapat menjadi cara yang efektif.
Suara alam juga bisa sangat menenangkan. Inilah sebabnya mereka sering dimasukkan ke dalam musik relaksasi dan meditasi. Musik-musik seperti ini banyak tersedia di Youtube, atau kamu bisa mencoba mendownload aplikasi Riliv yang tersedia di Google Play Store.
4. Berlatih mindfulness
Mindfulness menggambarkan praktik-praktik yang menopang hidupmu pada saat ini. Ini dapat membantu melawan efek yang merangsang kecemasan dari pemikiran negatif.
Ada beberapa metode untuk meningkatkan kesadaran, termasuk terapi kognitif berbasis kesadaran, pengurangan stres berbasis kesadaran, yoga dan meditasi.
Sebuah studi baru-baru ini pada mahasiswa menyatakan bahwa perhatian dapat membantu meningkatkan harga diri, yang pada gilirannya mengurangi gejala kecemasan dan depresi.
Kamu bisa berlatih mindfulness dan mendengarkan musik yang menenangkan melalui aplikasi Riliv. Dengan menggunakan Riliv, selain kamu dapat mencoba konseling dengan psikolog, juga terdapat fitur meditasi yang akan membantumu mengatasi masalah jiwa dan mentalmu, termasuk masalah stres dan depresi.
Yuk coba, Dear!
Disadur dari:
- https://www.healthline.com/nutrition/16-ways-relieve-stress-anxiety#section16
- https://www.healthline.com/nutrition/symptoms-of-stress#section8
Ditulis oleh Albin Sayyid Agnar, rebahan enthusiast.