Stressor adalah – Pernakah kamu mendengar arti dari kata stressor? Beberapa istilah psikologi terkadang memang dapat membuat kening berkerut-kerut, karena tidak paham artinya apa. Kamu bisa memahami lebih lanjut makna dari stressor di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Stressor
Walaupun terdengar serupa, stressor dan stress memiliki pengertian yang berbeda. Hal inilah yang sering menjadi salah kaprah. Ayo, siapa yang mengira stressor dan stress itu sama?
Stress adalah tegangan yang kita rasakan, baik secara fisik maupun psikologis saat menghadapi situasi tertentu. Sedangkan stressor adalah berbagai hal yang membuat kita stress. Nah tidak sama kan?
Contoh-Contoh Stressor Adalah Sebagai Berikut
Seperti yang kita tahu, stressor adalah hal yang dapat menyebabkan stress. Stressor ini banyak ragamnya, lho! Berbagai hal yang kita temui sehari-hari dapat berpotensi membuat kita stress. Sudah banyak teori yang membahas mengenai sumber stress manusia.
Pengalaman buruk, kebisingan kota, Â aktivitas sosial, pekerjaan, banyak hal yang dapat menjadi penyebab stress kita. Eits, walaupun banyak hal di sekitar yang dapat menjadi stressor, kita juga harus ingat bahwa masih banyak juga hal yang membuat kita happy, lho.
Stressor Memang Membuat Stres, Tapi Banyak Cara Mengatasinya
Beberapa stressor tidak bisa dihindari begitu saja, kita bisa stress lagi saat menemuinya. Wah, kalau begitu, apakah harus selalu merasakan stress?
Suatu stressor dapat membuat kita kembali merasakan stress ketika kita menjumpainya lagi. Namun, telah banyak cara untuk mengatasi stress, misalnya saja dengan berolahraga, relaksasi, atau dengan terapi psikologis. So, don’t worry, you always have the chance to solve it!
Baca juga:Â High Achievers, Here’s You Need to Know about Impostor Syndrome
Beda Stressor, Beda Mengatasinya

Tiap individu memiliki stressornya masing-masing. Bahkan, walaupun menghadapi situasi yang sama, kadar stress dapat dirasakan berbeda oleh masing-masing individu. Oleh karena itu, cara penanganan stress sifatnya unik, bergantung kepada kondisi individu yang mengalaminya.
Sayangnya, terkadang kita masih menganggap remeh stress yang dialami teman kita, hanya karena kita punya pandangan yang berbeda. Kita juga kerap memaksakan teman kita untuk merasa baik-baik saja, karena kita tidak merasakan persis apa yang dia alami. Yuk, berjanji untuk lebih peka lagi!
Kenali Stressor Utama Agar Kamu Bisa Menjadi Lebih Bahagia
Strategi untuk mengatasi stress disebut dengan coping stress . Untuk melakukan coping stress yang tepat, tentunya kita harus memahami stressor kita. Bagaimana bisa menyelesaikan permasalahan, jika kita tidak tahu sumbernya?
Coping stress yang baik akan membuat kita merasa lebih baik. Coping stress pun bisa menjadi tidak efektif, lho. Siapa tahu, stress yang selama ini tidak teratasi disebabkan karena kita melakukan coping stress yang kurang efektif.
Tahu nggak sih, salah satu pertolongan pertama untuk mengatasi stress yang kamu alami adalah dengan meditasi. Kamu bisa mencoba fitur meditasi online yang ada di aplikasi Riliv untuk pengalaman meditasi yang lebih praktis. Namun jika kamu merasa membutuhkan bantuan, tidak ada salahnya lho untuk melakukan konsultasi psikologi dengan psikolog profesional.
Meditasi dan Konsultasi Psikologi di Sini
Baca juga:Â Penghilang Stres Paling Ampuh yang Harus Kamu Tahu!
Baca Juga:
Stress Dapat Meningkatkan Produktivitasmu, Ini 5 Buktinya!
Eustress: Ubah Stres Kerjamu Menjadi Kreativitas!
Atasi Stress Kerja Karyawan Dengan 7 Cara Ini
Referensi:
- Aldwin, Carolyn M.(2007). Stress, coping and development 2nd edition. New York: The Guiliford Press.
- Maier, S. F., & Seligman, M. E. (2016). Learned helplessness at fifty: Insights from neuroscience. Psychological Review, 349–367.
- Glass, D. C., Singer, J. E., & Friedman, L. N. (1969). Psychic cost of adaptation to an environmental stressor. Journal of Personality and Social Psychology, 200-210.
Annisa’i S. N Amalina. In another life, she may be a lazy cat. But in this kind of life, she is just a girl, currently studying psychology and loves to watch cheesy romantic-comedy movies. Edited by Adismara Putri Pradiri, S.Psi., clinical psychologist candidate from Universitas Airlangga.
Discussion about this post