Pikiran Negatif – Hal ini pasti pernah terjadi di setiap diri manusia. Meskipun cuma sebentar, tapi kehadiran pikiran ini bisa mengganggu kalau nggak dikelola dengan baik. Bahkan dampaknya nggak main-main, lho! Itulah kenapa butuh penanganan yang tepat buat mengatasinya. Yuk, baca sampai habis untuk tahu penjelasannya!
Mulai dari Kesehatan Fisik sampai Mental Kena Dampaknya
Menurut Absolute Awakenings, pikiran negatif bisa mempengaruhi tubuh dan kesehatan fisik kita dalam banyak hal. Misalnya menguras kinerja otak, merusak sistem kekebalan tubuh, bahkan mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Beberapa contoh risiko kesehatan lainnya seperti potensi stroke lebih tinggi, hipertensi, diabetes, dan lain-lain
Dalam Psycom, psikolog klinis Kristin Naragon-Gainey, Ph.D., profesor psikologi di Departemen Psikologi Universitas Buffalo, mengungkapkan ada dampaknya juga terhadap kesehatan mental.
“Ini dapat membuat orang menarik diri dari siapa mereka bersama dan apa yang mereka lakukan. Dan belum lagi, mendorong orang lain menjauh.” ujarnya.
“Mungkin lebih sulit untuk menikmati sesuatu karena Kamu lebih memperhatikan apa yang bisa salah; itu dapat menciptakan gesekan dengan orang lain dan memicu lebih banyak stres.” tambahnya.
Sayangnya, kita nggak bisa prediksi kapan pikiran ini muncul. Tapi kamu nggak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan buat mengendalikannya. Yuk kita cek satu per satu!
Berhenti Berpikir Sejenak
“Aku harus pergi ke gym setiap hari”
“Aku harus belajar 8 jam sehari”
“Aku harus makan sehat”
Kalau di setiap pikiranmu ada kata “harus” mungkin ini saatnya kasih jeda dulu buat berpikir. Dalam artikel McLean Hospital seorang Konsultan Klinis Senior, Lisa W. Coyne, PhD mengungkapkan kalau kamu merasa stres, cemas, atau terjebak dalam pikiran ini, coba ambil jeda terlebih dahulu. Fokuskan kesadaranmu pada lingkungan sekitar melalui panca inderamu. Ingat, pikiran negatif bukanlah pikiran sesungguhnya. Jadi setelah kamu merasa lebih tenang, kamu bisa berpikir lebih rasional tanpa melibatkan emosi tadi.
Menurut Verywell Mind, saat kamu ‘mengharuskan’ diri melakukan sesuatu justru cenderung memberi tekanan pada diri sendiri dan akhirnya kamu menghindar buat melakukan hal tersebut. Jadi, daripada selalu berpikir kalau semuanya ‘harus’ dilakukan, coba ambil sudut pandang “kalau semua orang mungkin saja melakukan kesalahan”.
Misalnya:
“Aku harus makan sehat setiap hari” menjadi “Aku bisa makan sehat setiap hari dengan cara A, B,C,D…”
Jadi, coba dengarkan pikiranmu, ya!
Akui Keberadaan Pikiran Negatif
Pikiran ini seperti hewan peliharaan yang nggak terlatih. Jadi akan terus mengganggu sampai kamu fokus mengelolanya. Ada saatnya kamu harus mengakui keberadaannya. Misalnya kamu merasa kewalahan, cemas, atau takut. Saat kamu menyadari kehadiran pikiran ini, coba dengarkan apa yang dikatakan pada dirimu. Tenangkan diri, tarik napas dalam-dalam, dan ajak bicara pikiranmu sendiri, “Pikiran negatif, mengapa kamu ada disini?”.
Menurut Verrywell Mind, menyambut pikiran negatif bisa menghabiskan lebih sedikit energi dibanding kamu terus berusaha melawannya. Jadi, bukan nggak mungkin dengan cara ini kamu mendapat jawaban yang sebelumnya nggak kamu sadari.
Sadari Polanya & Ketahui Perasaanmu
Dalam Verywell Mind, dibalik munculnya pikiran negatif terdapat automatic negative thoughts (ANTs). Ini adalah pikiran pertama saat kamu bereaksi terhadap sesuatu. Seringkali hal ini mengundang kamu buat mengeksplor emosi yang terpendam. Misalnya kesedihan, ketakutan, atau kemarahan. Jadi, jangan menolak perasaan tersebut dan terima dengan lapang dada, ya.
Tapi gimana caranya supaya perasaan ini nggak terus berlarut? Ada beberapa cara buat bantu menyadari polanya. Yaitu:
- Tulis situasi yang membuatmu cemas: Ini bisa membantumu menyadarinya sacara fakta, bukan dengan perasaan. Coba tanyakan pada diri sendiri misalnya “Apa yang bikin kamu cemas? Kamu lagi bersama siapa saat merasakannya? Kapan hal ini muncul? Ketika kamu lagi dimana?”.
- Tulis situasi saat ini: Kamu bisa gambarkan suasana hatimu dalam satu kata. Terus coba beri nilai dengan skala persentase 100. Misalnya, kalau kamu lagi merasa kewalahan dalam pekerjaan, mungkin bisa digambarkan dengan perasaan capek, lelah dankesal. Penilaian cukup ikuti nalurimu aja. Poin utama dari cara ini, supaya bisa melihat seberapa banyak pikiranmu dipengaruhi sama jenis suasana hati tertentu.
- Tulis isi pikiranmu: Ini adalah langkah terpenting, buat daftar tentang isi pikiranmu pertama kali saat ada di sebuah situasi. Misalnya pikiran negatif kalau kamu akan mengacaukan pekerjaan di tim. Ketika kamu tau isi pikiranmu ini, bisa jadi lebih mudah buat mengevaluasinya. Misalnya, evaluasi mengapa situasi tersebut bikin kamu berpikir seperti itu. Saat kamu menggali detailnya, mungkin bisa menemukan bahwa ini nggak tergantung sama masa lalu dan masa depan.
Berterima Kasih Pada Pikiran Negatif
Mungkin kamu bakal bertanya:
Kenapa harus berterima kasih sama hal yang nggak menyenangkan?
Dalam Psychology Today sebenarnya hal ini bisa jadi pelindungmu, lho! Kehadiran pikiran ini bisa mengingatkanmu saat terjadi sesuatu yang nggak beres. Kalau nggak ada pikiran ini, mungkin kamu nggak akan tau kapan ada sesuatu yang salah. Jadi bisa disebut juga ada manfaatnya. Contohnya, kamu merasa takut saat naik pesawat. Daripada terus terjebak dalam kecemasan “Semoga harap pesawat ini nggak jatuh. Smeoga pilotnya tau harus melakukan apa” mungkin kamu bsia coba ucapkan “Terima kasih, pikiranku udah ngingetin supaya aku jaga diri dan aman. Tapi nggak ada yang benar-benar harus dilakukan sekarang kok. Aku aman.” Seperti poin sebelumnya, kamu bisa coba menerima kehadiran pikiran ini daripada terus berusaha menyingkirkannya. Dengan berterima kasih dan menerimanya, seiring waktu kamu lebih bisa mengendalikannya.
Beberapa cara tadi mengajarkan kita bagaiaman cara buat berdamai tanpa harus memerangi pikiran sendiri. Tentu hal ini nggak mudah buat dilakukan tapi bisa dicoba. Kalau kamu merasa kesulitan buat melakukannya, coba tenangkan diri dulu mislanya dengan meditasi. Supaya kamu bisa hadir sepenuhnya di momen saat ini dan lebih mudah mengidentifikasi pikiran negatif. Meditasi ini bisa kamu lakukan kapan aja, misalnya saat bangun tidur atau sebelum tidur. Kalau kamu belum pernah melakukannya, bisa coba pakai aplikasi Riliv. Ada banyak pilihan konten meditasi termasuk buat menenangkan diri ketika pikiran negatif datang.