Dear, apakah Anda pernah menemukan diri Anda dalam keadaan sulit fokus, padahal deadline sudah mengintai di depan mata dan minta diselesaikan? Mungkin Anda merasa banyak distraksi yang lebih menarik.
Menemukan diri Anda berkhayal tentang liburan, kekasih, film yang ingin Anda lanjutkan sepulang kerja, atau bahkan beban pikiran yang saat ini mengganjal di keseharian Anda. Di satu sisi, Anda harus segera mengerjakan pekerjaan, namun Anda tidak merasa bahwa jiwa dan pikiran berada dalam pekerjaan saat ini.
Sebagai karyawan, tentunya pikiran Anda seringkali terbawa kepada pikiran-pikiran indah yang mungkin lebih menggiurkan daripada tumpukan-tumpukan kertas di depan Anda, atau video call meeting yang sedang berlangsung di depan Anda.
Setelah berlalu 30 menit, Anda bahkan tidak tahu lagi, “sebenarnya apa sih, yang sedang kita bahas saat ini?”. Anda kemudian tersadar dari lamunan, dan kembali pada realita bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
Untuk bisa rehat, berlibur, dan bersantai seperti dalam khayalan Anda, masih ada setumpuk pekerjaan yang harus dibereskan. Kemudian sekarang, pikiran Anda terlempar kepada rasa dilema yang berlarut-larut: mau istirahat dan menonton seri Korea kesukaan, atau melanjutkan pekerjaan? Dua-duanya memiliki resikonya masing-masing.
Riliv sangat memahami dilema yang Anda rasakan. Maka dari itu, kami telah merangkum dan menyediakan kiat-kiat jitu untuk Anda, supaya tidak lagi memandang sulit fokus pada pekerjaan Anda sebagai momok yang bertempur dalam kepala Anda!
Pertama, kenapa ya, pikiran manusia sulit fokus?
Pertanyaan itu mungkin pernah terlintas di kepala Anda. “Saya sangat ingin fokus, tapi kenapa rasanya sulit?”.
Faktanya, ketika pikiran Anda bercokol ke segelas es buah segar atau fast food favorit di tengah pekerjaan yang sedang Anda kerjakan, Anda tidak sebaiknya menghukum diri terlalu keras; pikiran manusia memang secara alami akan terus berseliweran dari satu hal ke hal yang lain.
Menurut ilmuwan Peter Killeen dalam teori neurogenetik, neuron dalam otak manusia rupanya membutuhkan sumber energi yang berkelanjutan. Energi itu dicari dari sel-sel glial dan glicogen stores. Bila energi yang dibutuhkan terasa kurang, maka di situlah pikiran manusia akan mulai berseliweran dan hilang konsentrasi.
Fenomena neurosains yang dialami ini tentu membuat kita bertanya-tanya: apakah berarti tidak ada solusi untuk menghentikan kesulitan untuk fokus dalam pekerjaan?
Jawabannya, tentu saja ada!
Ternyata, mendengar musik malah jadi solusi melawan sulit fokus!
Photo by Austin Distel on Unsplash
Menurut riset University College London, mendengarkan musik sewajarnya dapat menambahkan ‘slot’ distraksi dalam pikiran kita. Ketika neuron kekurangan energi, seperti penjelasan sebelumnya, akan banyak ‘slot’ kosong dalam pikiran kita yang akan diisi dengan pikiran-pikiran abstrak bila dibiarkan.
Maka, dengan menambahkan ‘slot’ dengan hal-hal yang tidak terlalu distraktif, seperti bekerja sambil mendengarkan musik, Anda akan tetap bisa bekerjasama dengan pikiran, dan bisa mengisi keinginan untuk berkhayal atau bengong, dengan alunan musik dan lirik dari lagu yang Anda dengarkan. Akan lebih baik lagi bila Anda mendengarkan lagu dari genre favorit yang bisa memacu semangat dalam bekerja.
Tips bagi Anda yang membutuhkan fokus penuh, ganti lagu yang Anda dengar, menjadi musik instrumental. Tidak adanya distraksi dari lirik-lirik lagu akan membuat Anda lebih fokus, dan lebih tenang dalam alunan musik instrumental. Anda juga bisa mengganti dengan versi instrumental dari lagu kesukaan Anda, bila tidak suka musik orkestra atau klasik.
PENTING: Anda harus memahami sumber stres dan distraksi, dan menyingkirkannya sejauh mungkin!
Seringkali kita bengong bukan untuk memikirkan hal-hal indah saja, namun juga hal-hal yang sedang menganggu pikiran, musibah atau masalah dalam keluarga maupun hubungan percintaan, bahkan kehilangan dari orang terkasih.
Menurut psikolog klinis Joan Klagsbrun, sumber stres adalah salah satu faktor yang menyeret perhatian kita menjauh dari produktivitas yang kita harapkan. Maka, untuk bisa fokus dalam pekerjaan Anda, pertama-tama Anda harus memahami sumber pikiran Anda dan menyortirnya dalam pikiran dengan baik.
Anda bisa melakukan hal-hal sederhana, seperti mematikan media sosial terlebih dahulu, tidak bolak-balik stalking, atau segera menyimpan foto mantan kekasih Anda dan tidak memajangnya di meja kerja lagi.
Bengong sebentar saja? Ternyata tidak apa-apa!
Photo by Zachary Nelson on Unsplash
Ternyata, memaksakan diri untuk tetap fokus bukanlah solusi yang tepat. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kejadian ini adalah kejadian yang alami.
Maka, memberikan diri Anda waktu untuk beristirahat dan sedikit mengawang-awang memikirkan hal-hal yang Anda suka, adalah hal yang baik untuk mengembalikan fokus kepada pekerjaan yang sedang Anda kerjakan saat ini.
Psikiater Harvard bernama Paul Seli menyarankan jeda pikiran dan berkhayal ini harus dilakukan secara berkala selama sedang bekerja, untuk membiarkan otak melakukan apa yang secara alami harus dilakukannya.
Namun, jangan lupa untuk mengontrol diri, dan tetap terpaku pada waktu dan jadwal, sehingga Anda bisa menetapkan batas pada istirahat Anda, dan kembali bekerja lagi dengan lebih prima.
Dear, sulit fokus dalam pekerjaan adalah hal yang lumrah bagi semua orang. Bagaimanapun juga, kita adalah manusia yang tidak mungkin terus-menerus dipaksa fokus hanya pada pekerjaan dalam jangka panjang.
Memaksakan diri malah mengantarkan Anda kepada stres kerja, bahkan burnout. Kami tidak menyarankan Anda untuk terlalu keras pada diri Anda sendiri dan belajar untuk memberikan istirahat dan berdamai dengan diri.
Anda juga dapat melatih fokus Anda dengan mempraktekkan gaya hidup mindfulness, sehingga Anda dapat terbiasa hidup dalam kesadaran penuh, dan memiliki kendali penuh akan diri Anda.
Bila Anda memiliki keluhan dan pertanyaan seputar kesehatan mental di dunia kerja, kami dapat menawarkan solusi dari Riliv untuk Anda. Riliv for Company memiliki program kerjasama dengan berikut:
- Konseling mudah dengan psikolog profesional, langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu
- 300+ meditasi beserta panduan mudah yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi mental, hanya 10 menit saja untuk mendapat ketenangan
- Mood tracker yang bisa diakses oleh HR atau tim yang bertanggung jawab atas karyawan, sehingga bisa dengan mudah memahami bagaimana kemajuan kesehatan mental karyawan setelah konseling atau meditasi secara rutin
- Cerita dan musik pengantar tidur yang bisa memastikan karyawan Anda beristirahat dengan cukup dan berkualitas
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Rahasia terjamin! Siapapun bisa menggunakan Riliv for Company tanpa harus ketahuan sedang konseling
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, Anda bisa klik di sini untuk menghubungi kami. Cukup 10 menit per hari, Anda bisa berpikir jernih dan terus menjadi pemimpin prima bagi karyawan Anda di masa sulit ini.
Sumber:
- https://www.siliconrepublic.com/advice/focus-concentration-work