• Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Mental Health
  • Story
  • Event
  • Featured

Takut Ketinggian, Apa yang Harus Kulakukan?

by Riliv Story Admin
08 Dec 2019
in Fun Fact, Phobia
takut ketinggian

Photo by Hailey Kean on Unsplash

586
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Akrofobia adalah kondisi dimana seseorang memiliki rasa takut pada ketinggian. Fobia ini menyebabkan penderitanya takut akan berbagai hal yang berkaitan dengan jarak jauh dari tanah.

Bergantung pada tingkat keparahan fobia, seseorang mungkin takut berada di lantai tinggi sebuah bangunan, tempat wisata yang berada di ketinggian, atau area bermain yang membawa seseorang berada pada puncak yang tinggi.

Di artikel Riliv kali ini, kami akan membahas apa saja yang perlu diketahui mengenai takut ketinggian atau akrofobia. Simak yuk, Dear!

Related Post

penipuan tiket konser banyak terjadi

Waspada Penipuan Tiket Konser, Ini Fakta Psikologinya!

May 5, 2023
wonder woman

Wonder Woman: Sang Superhero Ciptaan Psikolog

April 15, 2023

Gejala takut ketinggian

Secara fisik maupun emosional, gejala dari akrofobia ini sebenarnya hampir mirip dengan gejala fobia lain. Berikut akan dipaparkan secara lebih rinci mengenai respon fisik dan emosional yang dirasakan pengidap akrofobia.

Gejala fisik

Pengidap takut ketinggian akan merasakan gemetaran, berkeringat, jantung yang berdetak tidak beraturan, bahkan terisak atau menangis ketika sedang berada pada ketinggian. Saking takutnya, sebagian orang justru merasa sulit untuk berfikir dan bisa lumpuh sesaat, lho!

Gejala emosional

Secara emosional, pengidap takut ketinggian merasa panik jika berada di puncak, yang berarti gedung atau tempat-tempat yang berada di ketinggian.

Mereka akan mulai kehilangan keseimbangan pada tubuhnya sehingga memungkinkan mereka untuk mencari suatu pijakan yang kokoh untuk bertumpu jika keadaan ini terjadi, atau segera ambil tindakan untuk turun dari ketinggian atau merangkak.

Pemicu kecemasan takut ketinggian dan apa yang dihindari

Jika kamu mengalami akrofobia, kamu akan menghindari suatu kondisi yang memungkinkanmu menghabiskan waktu lama di tempat yang tinggi.

Misalnya, kamu akan terus memikirkan rencana destinasi tempat liburan dan menghindari tempat-tempat yang tinggi. Bisa juga kamu menunda pembangunan rumah hanya karena tidak ingin menggunakan tangga. Atau menghindari mengunjungi rumah teman jika mereka memiliki balkon atau jendela di lantai atas.

Penyebab takut ketinggian

takut ketinggian
Photo by Caleb Woods on Unsplash

Penelitian menyebutkan bahwa rasa takut yang disebabkan oleh ketinggian yang masih dalam taraf normal adalah hal yang wajar. Karena hal ini tidak hanya dialami oleh manusia, namun hewan juga merasakannya.

Seperti fobia lain pada umumnya, akrofobia dapat disebabkan oleh rasa takut berlebihan yang disebabkan oleh ketinggian. Trauma yang dialami di masa lalu juga dapat menyebabkan timbulnya fobia ini. Tidak hanya itu, akrofobia juga ternyata bisa diturunkan dari sifat genetik, lho!

Apa risiko yang akan dihadapi oleh penderita akrofobia?

Risiko yang dialami oleh penderita takut ketinggian adalah keterbatasan yang menghalangi hidupnya dari berbagai aktivitas yang melibatkan situasi pada ketinggian.

Namun, yang paling berbahaya adalah jika rasa takutnya itu mengundang serangan panik secara tiba-tiba, sehingga mensugesti tubuhnya untuk melakukan hal-hal yang berbahaya dan tidak aman dan mencelakakan diri sendiri.

Penanganan yang dapat dilakukan

Jika kamu memiliki gejala-gejala akrofobia yang sudah mulai mengganggu, segeralah menemui dokter atau profesional untuk mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat. Penanganan akrofobia dapat meliputi:

Psikoterapi: Terapi perilaku kognitif, atau yang lebih dikenal sebagai cognitive-behavioral therapy (CBT), merupakan pengobatan utama yang dapat dijadikan pilihan untuk menangani fobia.

Dalam terapi ini, dilakukan teknik yang memaparkan pengidap pada situasi yang ditakuti, baik secara bertahap atau dengan cepat. Selain itu, pengidap diajarkan cara untuk menghentikan reaksi panik dan mengendalikan emosi.

Paparan (exposure): Secara tradisional, pemaparan terhadap objek sumber ketakutan adalah solusi yang paling umum. Memiliki kemiripan dengan CBT, exposure berbeda dari segi pendamping. Exposure tidak memerlukan tenaga khusus atau ahli yang profesional untuk membimbing pengidap dalam pemaparan pada objek fobia, jadi pengidap dapat melakukannya sendiri.

Metode ini tentunya lebih terjangkau dari CBT. Namun tetap perhatikan risikonya ya, Dear. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika rasa takut yang datang tiba-tiba mengundang serangan panik, pengidap berisiko melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri.

Pengobatan: Kadang-kadang, obat penenang atau beta-blocker dapat digunakan untuk bantuan jangka pendek dalam situasi tertentu. Hal ini membantu menghilangkan kepanikan dan kecemasan yang dirasakan.

Sebuah studi pada 2012 menemukan bahwa menggunakan obat secara bersamaan dengan terapi perilaku kognitif dapat membuahkan dan meningkatkan hasil. Namun, para peneliti mengatakan bahwa butuh waktu yang lama untuk perawatan jika hanya mengandalkan obat penenang.

Fun fact: Siapa selebritis yang mengidap takut ketinggian?

Tahukan kamu bahwa perancang Eiffel Tower, Gustave Eiffel, sebenarnya justru mengidap akrofobia? Begitu pula dengan rock star Sheryl Crow dan aktor-sutradara Woody Allen, mereka juga diduga mengidap akrofobia.

Woody Allen bahkan menjadi selebritis yang memiliki fobia paling banyak karena ia juga mengaku takut terhadap serangga, anjing, terserang penyakit tertentu, mandi dengan lubang pembuangan di tengah-tengah (seperti bath tub), ruangan kecil dan orang banyak.

–

Seperti itulah hal-hal dasar yang perlu diketahui mengenai akrofobia atau takut ketinggian. Apakah kamu salah satu yang mengidap fobia ini? Jangan ragu untuk menemui ahli yang profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat jika kamu mulai merasa memiliki gejala akrofobia ya, Dear. Kamu bisa membaca cara mengatasi fobia dengan praktis disini.

Semoga artikel ini membantu!

Disadur dari:

  1. https://www.fearof.net/surprising-celebrity-phobias-that-famous-people-have/
  2. https://www.verywellmind.com/acrophobia-fear-of-heights-2671677

Ditulis oleh Khanza Sabrina Salsabila, penulis magang yang demen sama Pamungkas.

Tags: akrofobiacara mengatasi fobiafobiafobia ketinggianmengatasi fobiaobat fobiapenanganan fobiatakut ketinggian
Share234Tweet147Send
Riliv Story Admin

Riliv Story Admin

Riliv Story Admin adalah tim editor dari Riliv yang mengkurasi dan mengelola seluruh konten di Riliv Story. Kami senang menjelajahi ide-ide baru dan berkolaborasi, mari bekerjasama untuk membangun kesehatan mental yang lebih baik. Contact us @riliv

Related Stories

penipuan tiket konser banyak terjadi

Waspada Penipuan Tiket Konser, Ini Fakta Psikologinya!

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
May 5, 2023
0

Penipuan Tiket Konser - Tidak dipungkiri bahwa Indonesia menjadi salah...

wonder woman

Wonder Woman: Sang Superhero Ciptaan Psikolog

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
April 15, 2023
0

Wonder Woman - Semua orang pasti kenal dengan superhero wanita...

ichthyophobia

Ichthyophobia: Rasa Takut Seseorang pada Ikan

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
March 14, 2023
0

Ditulis oleh Hafiyyan Faza, diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi.,...

nostophobia

Nostophobia: Definisi, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
March 9, 2023
0

Diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog Nostophobia – Dear...

Load More

PT. RIliv Psikologi Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured

PT. RIliv Psikologi Indonesia