Menurut WHO, lansia adalah golongan kedua setelah remaja yang paling rentan dengan masalah depresi dan bunuh diri. Karena masalah psikologis yang umum terjadi pada lansia ini, maka dikembangkan terapi psikologi lansia.
Pertanyaan utama dalam konteks ini adalah: apakah intervensi psikologis dapat bekerja pada lansia? Kemudian, jika memang intervensi psikologis itu bekerja, apakah terapi psikologi lansia diperlukan?
Masalah kesehatan mental pada lansia
Dear, untuk memahami pentingnya terapi psikologi lansia, kamu perlu memahami beberapa masalah kesehatan mental yang muncul pada lansia.
Lansia seringkali mengalami penurunan kondisi mental sejalan dengan bertambahnya usia. Beberapa lansia mengalami kepikunan yang menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, paranoia, dan gangguan kecemasan.
Alzheimer juga merupakan salah satu kondisi yang dapat menurunkan fungsi ingatan dan mental secara signifikan. Statistik menunjukkan bahwa kurang lebih 15% orang di atas usia 60 tahun memiliki masalah kesehatan mental, yang meliputi gangguan kecemasan, disfungsi seksual, masalah tidur, depresi, dan tingginya angka bunuh diri.
Manfaat terapi untuk masalah penuaan
Terapi dapat membantu lansia yang memiliki masalah-masalah seiring bertambahnya umur. Masalah-masalah seperti kesulitan mengendalikan emosi, kesulitan mencari kebahagiaan dan makna hidup, serta kesulitan menemukan support system dapat dibantu dengan terapi psikologi lansia.
Terapi juga dapat membantu lansia menghadapi ketakutan akan kematian dan menghadapi duka karena kematian keluarga, teman, dan orang terdekat lainnya.
Terapi keluarga maupun terapi individual juga dapat membantu anggota keluarga yang merawat lansia, sehingga mereka dapat membantu lansia dengan masalah-masalah emosi dan masalah komunikasi yang sangat sering terjadi pada lansia yang sudah pikun.
Kepikunan sebenarnya adalah diagnosis medis, bukan psikologis, tetapi terapi dapat membantu menangani gejala-gejala yang timbul dari kepikunan itu sendiri.
Efektivitas terapi psikologi lansia
Seringkali, pemeriksaan kesehatan terhadap lansia lebih diperlukan daripada intervensi psikologis. Umumnya, semakin tinggi prevalensi terhadap kepikunan, maka pemeriksaan neurologis semakin urgent untuk dilakukan.
Intervensi yang memenuhi standar untuk lansia yang pikun adalah intervensi perilaku dan lingkungan. Untuk lansia yang menderita masalah tidur, terapi cognitive behaviour treatment terbukti efektif.
Untuk lansia yang menderita depresi klinis, diperlukan treatment psikodinamik, kognitif, dan perilaku. Untuk masalah-masalah penuaan yang bukan merupakan sindrom, training kognitif dan memory retraining dianggap paling sesuai.
Berdasarkan riset, terapi psikologi lansia sebagaimana disebutkan di atas, efektif jika diterapkan berdasarkan gejala atau masalah yang dialami oleh lansia itu sendiri.
Metode terapi psikologi lansia
Riset menunjukkan bahwa inter-personal psychotherapy (IPT) dan cognitive-behavioral therapy (CBT) telah banyak digunakan sebagai metode terapi psikologi lansia. Kedua metode tersebut telah terbukti memiliki tingkat kesuksesan yang signifikan.
Modified IPT terbukti dapat mengurangi perilaku-perilaku berbahaya seperti ide-ide bunuh diri dan gejala-gejala depresif lainnya. Sementara itu, CBT sangat potensial untuk lansia yang kemampuan kognitifnya masih berfungsi dengan baik.
Psikoterapi CBT pada lansia berfokus utamanya pada pemahaman akan cara-cara yang sehat untuk menghadapi duka kehilangan orang terdekat dan transisi menuju kehidupan selanjutnya.
CBT juga berguna untuk lansia yang mengalami depresi yang diikuti dengan pikiran-pikiran negatif. CBT juga berguna untuk mengatasi gangguan kecemasan, utamanya generalized anxiety disorder (GAD), gangguan panik, dan berbagai macam gangguan pola tidur.
Keuntungan terapi psikologi lansia
Tidak hanya bermanfaat dan penting, terapi psikologi lansia juga menguntungkan lho, Dear. Kenapa? Karena terapi psikologi tidak memerlukan obat.
Apabila memiliki penyakit fisik, lansia meminum obat. Apabila dokter memberi obat antidepresan, anti-anxiety, anti-psikotik, dan obat-obat lainnya, kemungkinan obat-obatan tersebut akan berinteraksi satu sama lain dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Psikoterapi memiliki banyak efek, tetapi tidak menghasilkan efek samping sebagaimana efek samping yang dihasilkan oleh obat. Selain itu, apabila psikoterapi berjalan lancar dan cukup efektif, maka gejala-gejala yang sebelumnya diatasi dengan obat, dapat teratasi tanpa obat.
Misal, apabila ada lansia yang mengonsumsi obat agar dapat tidur, tidak menutup kemungkinan, psikoterapi dapat membantu mengambalikan pola tidur yang sehat pada lansia, sehingga lansia tidak perlu mengonsumsi obat lagi.
Mempromosikan kesehatan mental pada lansia
Banyak aspek yang perlu diperhatikan dan banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental pada lansia.
Mempromosikan gaya hidup aktif dan penuaan yang sehat dapat meningkatkan kesehatan mental pada lansia. Keamanan dan support sosial, promosi tentang kesehatan fisik dan mental, serta program-program masyarakat dapat membantu lansia untuk hidup lebih sehat.
Perawatan dan dukungan oleh keluarga dan profesional baiknya ditawarkan, bukan dipaksakan pada lansia. Karena pada dasarnya, kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari, baik untuk kesehatan fisik dan psikologis lansia.
Dear, apakah kamu memiliki keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental karena penuaan? Kamu dapat membantu mereka berkonsultasi pada psikolog.
Referensi:
- https://www.apa.org/pi/aging/resources/guides/psychotherapy
- https://www.goodtherapy.org/learn-about-therapy/issues/aging
- https://www.omicsonline.org/open-access/the-growing-role-of-psychotherapy-in-the-elderly-2167-7182-1000272.php?aid=68756
Ditulis oleh Fida Aifiya.