Berbeda dengan pendekatan psikologi lainnya, terapi psikologi positif lebih berfokus pada sifat, pola pikir, perilaku, dan pengalaman yang dapat membantu seseorang menjalani kehidupan harian.
Dalam psikologi positif, fokusnya bukan pada ‘diagnosis’ seseorang. Misalnya, klien yang memiliki masalah gejala depresi, tidak dipandang semata-mata sebagai penderita depresi.
Psikologi positif mengarahkan klien untuk merasakan kebahagiaan dalam proses melawan depresi, proses penyembuhan dalam menghadapi masa depan, dan belajar untuk meringankan gejala-gejala depresi itu sendiri.
Terapi psikologi positif membantu klien untuk menggunakan inner resource mereka untuk menghadapi tantangan-tantangan hidup dan mempelajari skill-skill yang berguna untuk meningkatkan resiliensi, wellbeing, dan pertumbuhan mereka.
Pada intinya, terapi psikologi positif membuatmu berpandangan positif
Terapi psikologi positif memotivasimu untuk menyadari secara penuh hal-hal baik, potensi-potensi dalam dirimu sedari lahir. Ini dapat membantumu mengerahkan potensi-potensi baik untuk melawan tantangan, hambatan, dan kesulitan menjalani hidup karena keadaan mentalmu.
Mungkin, kamu menderita depresi. Tapi, sebelum kamu menderita depresi, pada dasarnya kamu adalah pribadi yang tangguh dan resilien, sabar dalam menghadapi masalah dan pantang menyerah. Nah, dengan pemikiran positif seperti ini, kamu dapat melawan depresimu.
Kamu tidak dipandang sebagai seorang yang menderita depresi, kamu dipandang sebagai pribadi yang mampu menghadapi depresi karena kamu punya banyak potensi positif.
Terapi psikologi positif well-being
Seperti namanya, terapi well-being menekankan penyembuhan depresi dan masalah mental lainnya dengan memfokuskan pada aspek positif kehidupan. Teknik ini dikembangkan oleh Giovanni Fava.
Terapi model ini terdiri dari 6 prinsip, yaitu: (1) penguasaan terhadap lingkungan, (2) pertumbuhan personal, (3) tujuan hidup, (4) otonomi, (5) penerimaan diri, dan (6) hubungan positif dengan orang lain.
Dalam istilah praktis, terapi well-being lebih mirip cognitive behavioral therapy (CBT). Umumnya, klien memproses kejadian-kejadian dan pikiran-pikiran, kemudian menuliskannya di sebuah jurnal. Tujuannya agar dapat melihat hal-hal dari perspektif positif.
Positive psychotherapy
Psikoterapi positif dikembangkan oleh Seligman dan kawan-kawannya di University of Pennsylvania sebagai sebuah metode untuk menangani depresi. Psikoterapi ini dilakukan dengan cara membangun emosi positif, penguatan karakter, dan sense of meaning.
Psikoterapi positif tidak hanya mengurangi gejala-gejala negatif seperti kesedihan. Terapi ini terdiri dari 12 latihan yang dapat dilakukan secara individual. Beberapa latihan ini termasuk:
Gratitude visit: misalnya dengan cara menulis surat pada seseorang, menyatakan bahwa kamu bersyukur akan keberadaan mereka dalam hidupmu.
Three good things: tiap malam, cobalah untuk menuliskan tiga hal baik yang terjadi padamu hari itu dan pikirkan lebih dalam mengapa tiga hal itu terjadi.
Using your signature strength: identifikasi lima kekuatanmu yang paling menonjol, kemudian gunakan itu dalam kehidupanmu sehari-hari.
Dari latihan tersebut, umumnya tiap orang merasakan level efektivitas yang berbeda-beda. Bagi beberapa orang misalnya, gratitude visit paling berguna dan efektif membantu mereka berpikir positif, tapi orang lainnya mungkin berpikir three good things lebih efektif.
Mempraktikkan terapi psikologi positif
Psikolog Carol Kauffman dari Harvard’s McLean Hospital menjelaskan empat teknik cara mempraktikkan terapi psikologi positif baik secara individu maupun berkelompok:
Alihkan fokus dari hal negatif ke hal positif
Kebanyakan orang umumnya cenderung terfokus pada kejadian-kejadian dan emosi-emosi negatif, dan melupakan yang positif. Karena itu, terapi dilakukan untuk mengalihkan agar fokus seseorang berpindah ke yang positif.
Salah satu cara untuk mengalihkan fokus adalah dengan menggunaan teknik pengalihan fokus ke aspek-aspek positif kehidupan. Misalnya, tiap malam, cobalah untuk mengingat kejadian-kejadian hari itu, pikirkan tentang pilihan bagus yang kamu buat, hal-hal keren yang terjadi, dan sebagainya.
Intinya, jika kamu memiliki pikiran negatif, alihkan ke hal lain yang positif.
Develop a language of strength
Terapis dan klien seringkali membicarakan tentang luka, konflik, dan kemarahan. Meskipun hal-hal ini masih termasuk aspek kehidupan, tapi mungkin sulit bagi beberapa orang untuk membicarakannya, apalagi menemukan sisi positifnya.
Praktisi psikologi positif seringkali menggunakan strength coaching ketika konseling dengan klien. Sebagaimana atlet yang ototnya semakin kuat apabila berlatih, begitu pula dengan kejiwaan manusia.
Menyeimbangkan antara yang positif dengan yang negatif
Penting juga bagi orang untuk mengidentifikasi dan memeilihara hal dan pikiran positif untuk menyeimbangkan yang negatif. Misalnya, para eksekutif bisnis umumnya menyampaikan pujian dan kritik ketika mengevaluasi kinerja karyawan, sehingga karyawan dapat berkembang.
Bangun strategi untuk memelihara harapan
Menemukan berbagai cara dan strategi untuk menjaga harapan pada seseorang dapat meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi masalah hidup.
Salah satu cara untuk memelihara harapan adalah dengan mempersempit ruang lingkup masalah, misalnya dengan memecah sebuah masalah besar dalam komponen-komponen kecil yang dapat ditangani satu per satu.
Cara lainnya adalah dengan mengidentifikasi skill-skill dan coping mechanism yang akan membantu seseorang melewati suatu tantangan atau kesulitan tertentu.
Apabila kamu kesulitan mempraktikkan psikologi positif dan memiliki masalah hidup, kamu dapat berkonsultasi dengan psikolog, Dear.
Sumber:
- https://positivepsychology.co/positive-psychology-interventions/
- https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/positive_psychology_in_practice
- https://www.psychologytoday.com/intl/therapy-types/positive-psychology
Ditulis oleh Fida Aifiya.