Tes IQ – Selama ini kecerdasan seseorang diukur melalui nilai IQ yang dimilikinya. Semakin tinggi IQ seseorang, ia akan dianggap semakin pintar. Begitu juga sebaliknya, IQ rendah sering disebut sebagai orang yang “kurang pintar”.
Namun, sebelum kamu men-judge orang lain atau diri sendiri hanya berdasarkan IQ yang dimiliki, coba deh baca dulu sampai tuntas artikel ini, yang akan membahas lengkap mengenai seluk beluk tes IQ dan nilai-nilai yang dihasilkannya.
Apa itu tes IQ sebenarnya?
IQ adalah singkatan dari Intelligence Quotient. Tes ini adalah alat untuk mengukur kemampuan dan potensi intelektual, yang dirancang untuk mencerminkan berbagai keterampilan kognitif seseorang, seperti penalaran, logika, dan pemecahan masalah.
Tes IQ adalah ujian kecerdasan, sesuatu yang kamu miliki sejak lahir, bukan ujian pengetahuan, yang mewakili apa yang kamu pelajari melalui pendidikan atau pengalaman hidup.
Untuk mengetahui IQ yang dimiliki, kamu harus menjalani tes standar di hadapan seorang profesional terlatih. Bagaimana dengan tes IQ online? Itu mungkin menghibur, tapi hasilnya nggak valid.
Kamu juga harus paham kalau skor IQ nggak berdiri sendiri. Maksudnya apa? Jadi, skor yang kamu dapatkan dibandingkan dengan orang lain seusia. Kamu yang berusia 20-an nggak bisa berbangga diri memiliki skor IQ yang tinggi dengan anak remaja yang masih berusia belasan tahun, ya.
Baca Juga:
7 Fakta Tes Kepribadian DISC! HR Wajib Tahu!
Kategori skor IQ: Seberapa tinggi IQ yang pernah diperoleh seseorang?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, kalau kamu memiliki skor IQ tinggi, itu berarti kemampuan penalaran dan pemecahan masalah yang dimiliki lebih baik daripada rata-rata dan mungkin menandakan potensi intelektual.
Sementara IQ 70 ke bawah menunjukkan fungsi intelektual yang terbatas. Tapi, skor IQ saja nggak menggambarkan keseluruhan kecerdasan seseorang. Pengujian keterampilan sosial, praktis, dan konseptual diperlukan untuk membuat penilaian semacam itu.
Pada dasarnya, kategori skor IQ bisa dibagi menjadi seperti berikut:
- Berbakat ringan: 115-129
- Berbakat sedang: 130-144
- Sangat berbakat: 145-159
- Berbakat luar biasa: 160-179
- Sangat berbakat: 180+
Secara teoritis, sebenarnya nggak ada batas atas skor IQ. Siapa pemilik skor IQ tertinggi juga nggak jelas karena fakta bahwa tes IQ telah berubah selama bertahun-tahun membuatnya sulit untuk membandingkan dari era yang berbeda.
Namun, sejarah mencatat bahwa matematikawan Terence Tao dikatakan memiliki IQ 220 atau 230. Pada 2017, India Times melaporkan bahwa seorang gadis berusia 11 tahun yang tinggal di Inggris mencapai skor 162 pada tes IQ Mensa. Sementara publik juga pasti tahu kalau Albert Einstein dan Steven Hawking sama-sama “dianggap” memiliki IQ 160.
Tes IQ tak bisa memprediksi keseluruhan kehidupan seseorang
Berapapun skor IQ yang dimiliki, itu nggak bisa secara akurat memprediksi bagaimana hidup seseorang akan berubah. Orang yang memiliki IQ tinggi mungkin saja justru kurang dalam pendidikan dan pengetahuan umum, sedangkan ada orang yang mendapatkan gelar pendidikan dengan skor IQ yang lebih rendah.
Ada banyak jalan menuju kesuksesan dan nggak semua orang mendefinisikannya dengan cara yang sama. Hidup lebih rumit dari sekadar skor IQ karena melibatkan banyak variabel. Pengalaman hidup dan rasa ingin tahu tentang dunia mungkin lebih penting, begitu juga karakter, peluang, ambisi, dan belum lagi sedikit keberuntungan.
Skor IQ bisa ditingkatkan nggak, ya?
Umumnya, skor IQ dianggap stabil sepanjang hidup. Tapi, ada beberapa bukti bahwa kamu mungkin dapat meningkatkan skor IQ beberapa poin jika kamu bisa meningkatkan fokus, memori, atau keterampilan lainnya.
Artinya, kamu harus terus belajar sepanjang hidup jika ingin skor IQ meningkat. Well, cara ini mungkin nggak sulit untuk dilakukan karena kita memang seharusnya nggak berhenti belajar (tentang hal apapun) sepanjang hidup.
Saat belajar, orang cenderung melibatkan rasa ingin tahu dan menerima informasi baru. Dengan kualitas tersebut, kamu dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi, mengingat detail, berempati, memahami konsep baru, memperkaya imajinasi, dann menambah basis pengetahuan.
Stimulasi mental juga dapat membantu memperlambat atau mencegah penurunan kognitif seiring bertambahnya usia, yang berpengaruh dengan skor IQ. Selain membaca, kegiatan seperti teka-teki, bermain musik, dan diskusi kelompok dapat bermanfaat.
Jika kamu merasa memiliki skor IQ tinggi tapi merasa sulit untuk mencapai sesuatu atau merasa rendah diri dengan skor IQ yang nggak terlalu tinggi sehingga mempengaruhi kehidupan secara keseluruhan, mungkin sudah waktunya untuk berbicara dengan profesional.
Di zaman serba digital seperti sekarang, kamu sudah bisa menggunakan layanan konsultasi psikologi online atau curhat online, seperti yang dimiliki Riliv, untuk bertanya dan berdiskusi mengenai tes IQ.
Nggak perlu ragu menggunakan layanan ini karena dijamin mudah, aman, dan nggak akan menguras kantong. Selamat mencoba!
Referensi:
- healthline.com. What IQ Measurements Indicate — and What They Don’t
- verywellfamily.com. The Meaning of an IQ Test Score
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga:
Mengajarkan Sikap Toleransi di Sekolah: Guru dan Orang Tua, Catat!