Toleransi di Keluarga – Saat bicara tentang toleransi, kamu tidak bisa hanya membicarakan masalah toleransi kompleks yang terjadi di masyarakat. Misalnya perbedaan agama, ras, atau suku yang menimbulkan rasisme atau xenophobia.
Masalah toleransi yang ada di masyarakat justru tidak akan terjadi jika setiap orang dapat menginternalisasi nilai-nilai toleransi dalam hidupnya. Nah, nilai toleransi inilah yang sering luput dari perhatian. Padahal, nilai toleransi ini sudah ada sejak awal hidup kita, yaitu di keluarga.
Sayangnya, tidak semua orang tua mengajarkan nilai-nilai toleransi dalam keluarga. Parents, mengingat pentingnya toleransi, anak-anak harus diajarkan nilai-nilai toleransi sejak dini dalam keluarga. Berikut ini adalah 5 bentuk toleransi di keluarga yang bisa diajarkan pada anak:
1. Biasakan anak mengatakan 3 kata ajaib adalah bentuk toleransi di keluarga
Tahukah kamu apa itu 3 kata ajaib? Ketiga kata itu adalah maaf, tolong, dan terima kasih.
Mengapa mengucapkan kata-kata tersebut merupakan bentuk toleransi? Sebab, mengatakan 3 kata ajaib adalah tanda menghargai anggota keluarga yang lain.
Dalam keluarga, sebaiknya anak dibiasakan mengucapkan maaf saat berbuat salah, tolong saat membutuhkan bantuan dari anggota keluarga yang lain, dan terima kasih saat menerima bantuan atau hadiah dari orang lain.
2. Anggota keluarga saling membantu pekerjaan rumah tangga
Karena hidup dalam keluarga bersama-sama, tidak adil jika hanya ibu yang bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan rumah tangga. Anggota keluarga yang lain harus turut membantu.
Sebaiknya, anak memiliki tugas sendiri yang telah disetujui bersama. Selain menghargai orang lain, membantu pekerjaan rumah tangga dengan menerapkan pembagian tugas merupakan bentuk demokrasi.
3. Anggota keluarga tidak saling menganggu aktivitas satu sama lain
Toleransi dalam keluarga berarti tidak saling menganggu aktivitas antaranggota keluarga. Misalnya, kakak tidak boleh menganggu adik saat bermain, adik tidak boleh menganggu kakak yang sedang belajar, atau ayah tidak boleh mengencangkan suara televisi ketika semua orang tertidur.
Berikan pengertian pada anak bahwa setiap orang berhak memiliki waktu dan tempat yang nyaman untuk beraktivitas. Dengan demikian, anak akan memahami bahwa ia harus menghargai keinginan dan kegiatan orang lain.
4. Saling menyayangi bentuk toleransi di keluarga
Toleransi juga berarti menyayangi sesama. Sebaiknya, setiap anggota keluarga dibiasakan untuk saling mengungkapkan sayang satu sama lain. Namun sayangnya, tidak semua keluarga bisa menerapkannya. Masih banyak anggota keluarga yang kesulitan mengungkapkan perasaan sayang, baik itu karena gengsi atau malu.
Tidak perlu malu! Menyayangi anggota keluarga adalah hal yang sepatutnya dilakukan. Saling mengungkapkan sayang bisa menciptakan keluarga yang harmonis, lho. Karena itu, ayo katakan sayang pada anggota keluargamu!
5. Memberikan kesempatan anak untuk berpendapat
Masih banyak orang tua yang tidak memberikan anak kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya. Merasa seakan-akan mereka tahu yang terbaik untuk anaknya, padahal anak juga punya aspirasi yang harus didengar.
Salah satu nilai toleransi adalah menghargai pendapat orang lain dan kemampuan untuk mengekspresikan diri. Jika ingin anak memiliki toleransi yang baik, biarkan ia mengungkapkan opininya. Saat anak berbicara, ingatlah untuk tidak menghakimi. Tetap hargai ucapan anak, meski umur mereka masih sangat belia.
Nah, itu dia 5 bentuk toleransi di keluarga yang bisa kamu ajarkan pada anak. Namun sebelum mengajarkannya pada anak, sebaiknya orang tua menerapkannya terlebih dahulu. Sebab anak-anak adalah peniru ulung, akan lebih mudah bagi mereka untuk menyerap nilai-nilai toleransi jika orang tua menerapkannya.
Tetap semangat bagi para orang tua!
Riliv bekerja sama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
- Alifah, Pipiet. (2021). Implementation of Tolerance Value in the Family Environment. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 8(6), 133-140.
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga:
Kecanduan Gadget pada Remaja, Orang Tua Harus Apa?
Parents, Wajib Tahu 7 Cara Mengatasi Anak Susah Belajar!
Tanda Kamu Belum Siap Menikah: 6 Pikiran Konyol Ini Masih Muncul!