Toxic people di kantor – Toxic memiliki berbagai macam definisi di mata banyak orang. Setiap orang pun mempunyai batas toleransi masing-masing dalam menghadapi sifat orang-orang di sekitarnya.
Terlebih lagi jika hal ini berkaitan dengan produktivitas dan kinerja di kantor.
Toxic people di kantor bisa jadi menghambat kohesivitas antar karyawan. Belum lagi jika toxic people ini memiliki tujuan tertentu, seperti kenaikan pangkat sehingga menjegal kinerja karyawan lainnya.
Atau, mungkin sesederhana tukang gosip atau justru mengancam kredibilitas perusahaan Anda.
Apa saja ciri-ciri toxic people di kantor Anda? Riliv for Company akan menjelaskan dengan detil di sini.
1. Tukang gosip, mengancam karyawan dan perusahaan
Siang-malam karyawan ini terus mengomentari rekan kerja lain, membicarakan ranah pribadi yang tidak ada hubungannya.
Atau, justru toxic people di kantor ini justru berusaha menggali hal personal di kantor untuk diangkat dan menjadi ‘makanan empuk’.
Sangat penting bagi Anda sebagai manajer untuk mengetahui masalah yang terjadi di kantor dan menyelesaikannya.
Tukang gosip bisa mengancam stabilitas dengan menyebarkan rumor yang bahkan belum tentu benar.
Jika Anda mencurigai beberapa tukang gosip, tidak ada salahnya Anda mencoba menanyakan mereka secara santai dan memberikan mereka peringatan jika memang terbukti tidak benar.
2. Pembohong yang kerap mengambil credit untuk mereka sendiri
Ini bukan kisah baru. Banyak toxic people di kantor yang menunjukkan sikap berusaha mengambil kesempatan untuk keuntungan mereka pribadi.
Sangat sulit membedakan kebohongan-kebohongan mereka. Namun Anda bisa bertindak jika sudah banyak konflik dan korban.
Umumnya, mereka mencoba mengambil semua penghargaan atau apresiasi untuk diri mereka sendiri.
Bukan tidak mungkin jika di kemudian hari, mereka justru berusaha mengambil keuntungan dari perusahaan lain untuk diri mereka sendiri.
Ciri-ciri pembohong tidak dapat dipastikan saat rekrutmen, jadi Anda bisa membuka diri dengan keluhan dari karyawan lain.
3. Gemar mengontrol, bahkan melebihi kewenangan mereka
Anda sebagai manajer tentu sangat rentan dibilang ‘tukang penyuruh’. Bagaimanapun, itu adalah kewenangan Anda untuk mendelegasikan tugas untuk mencapai tujuan bersama.
Tapi bagaimana dengan karyawan atau pun rekan kerja yang serba mengontrol bahkan melebihi kewenangan mereka? Tentu perlu diwaspadai.
Toxic people jenis ini kerap mengontrol karyawan lainnya untuk bekerja sesuai ekspektasi dia.
Bahkan tidak jarang karyawan ini tidak berkoordinasi dengan Anda sehingga bisa jadi hasilnya salah!
Namun, umumnya mereka justru menyalahkan karyawan yang dianggap ‘di bawahnya’.
Anda wajib mengetahui dan memastikan bahwa ada kewenangan antar karyawan dan tidak semua orang suka dikontrol. Tunjukkan bahwa Anda adalah seorang leader, bukan boss.
Bahkan Anda pun mau mendengarkan karyawan Anda dan berdiskusi bersama. Hal ini tentu berbeda dengan tukang kontrol yang tidak mau mendengarkan orang lain kecuali atasannya.
4. Arogan, toxic people di kantor yang merepotkan
Arogan mungkin menjadi ciri terakhir toxic people yang paling merepotkan. Anda mungkin melihat karakteristik arogan sebagai percaya diri di awal rekrutmen.
Namun semakin ke sini, Anda melihat bahwa karyawan Anda arogan dan lebih memilih menyuruh orang lain untuk melakukan tugas-tugasnya.
Umumnya, karyawan ini juga enggan berbicara dengan bawahan atau pun disuruh oleh atasan. Karyawan ini percaya mereka seharusnya mendapatkan hal yang lebih baik di kantor.
Apalagi, jika ditambah dengan karakteristik ‘iri’. Bisa jadi Anda dikritik karena masuk melalui jalur dalam, pemimpin yang buruk, dan banyak lagi.
Ini tentu akan menghambat komunikasi interpersonal maupun profesional.
Anda bisa membantu mereka mengatasi masalahnya
Yang pertama, Anda bisa berasumsi bahwa toxic people di kantor adalah karyawan yang mengalami masalah di rumahnya.
Anda bisa berdiskusi, menegur, dan tentunya bersikap bahwa perilaku mereka tidak membuat mereka merasa lebih baik.
Mungkin memberhentikan mereka adalah cara terbaik. Namun jika kapasitas kerja mereka baik, Anda bisa mencoba menyelesaikan masalahnya.
Layanan konsultasi psikologi online sangat penting untuk mencegah perilaku ini muncul dalam jangka panjang dan memberi dampak buruk kepada karyawan lainnya.
Anda juga bisa memberikan pelatihan kelas karyawan yang tepat agar mereka bisa menyadari potensi yang terhambat oleh sikap buruk mereka.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Sumber:
- https://www.coburgbanks.co.uk/blog/candidate-tips/6-types-of-toxic-people-to-avoid-in-the-office/
Ditulis oleh: Rachel Emmanuella
Baca juga:
Untuk HR, Waspadai 5 Pemicu Konflik di Kantor Ini
Ada Konflik Rekan Kerja? Simak 4 Tips Mengatasi Konflik Ini!