Ditulis oleh Dessyafa Aulia Wardana, diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
Trauma Pacaran –Â Siapa, sih, di dunia ini yang tidak ingin memiliki pasangan yang cocok? Pastinya, memiliki belahan jiwa yang senantiasa mendampingi kita setiap waktu adalah impian semua orang. Namun, memilih orang yang tepat tidaklah mudah. Terdapat beberapa faktor yang harus kita perhatikan dalam diri pasangan sebelum menentukan apakah dia orang yang tepat untuk kita. Jika tidak, hubungan percintaan yang tidak mulus bisa menimbulkan trauma.
Bagaimana Trauma Pacaran Terjadi?
Trauma karena hubungan percintaan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Ada yang disebabkan oleh pengkhianatan pasangannya. Entah pacarnya selingkuh ataupun dibohongi oleh pacarnya. Beberapa orang juga mengalami abusive relationship dengan pasangannya, misalnya gaslighting, kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan diabaikan secara emosional.
Dengan banyaknya fakta mengenai kekerasan dalam hubungan, nggak semudah itu memulai kehidupan baru dengan orang lain. Mendekati mereka saja akan terasa menyakitkan karena seolah-olah mengulang kenangan buruk. Namun sebetulnya, yang menentukan kesembuhan dari trauma adalah dirimu sendiri. Setiap manusia di bumi ini berhak untuk dicintai, termasuk dirimu. Jadi, jangan sampai kamu terhambat memulai hidup baru gara-gara mereka yang tidak tepat untukmu.
Nah, buat kalian yang lagi ngerasain trauma karena pacaran, yuk, simak lebih lanjut bagaimana cara memilih pasangan yang sesuai agar pengalaman berhubungan kamu kedepannya lebih oke!
Lepas dari Trauma Pacaran, Inilah Pertanda Dia Adalah Orang yang Tepat!
1. Tampang Bisa Menipu, Namun Kepribadian Tetaplah Nomer Satu!
Terlepas dari tinggi badannya, gayanya yang stylish, atau penampilannya yang menawan, semua itu akan luntur apabila dia memiliki kepribadian yang buruk. Dalam beberapa kasus, abusive relationship terjadi karena salah satu pasangan memiliki gangguan kepribadian. Salah satu gangguan kepribadian yang dimaksud adalah narsistik. Jika kamu pernah menjalin hubungan dengan orang yang narsis, mereka akan membuat hidupmu selalu dalam kesulitan. Bukannya cinta yang kamu dapatkan, namun justru perasaan hampa dan tak berharga. Hati-hati, ya! Kalau dia sudah mulai overprotektif, main kekerasan verbal, dan membatasi dirimu dengan alasan yang kurang masuk akal, artinya kamu harus menjauh darinya!
Baca juga: 6 Pengertian Narsis Menurut Psikologi, Ini Dia!
2. Humor adalah Penyelamat Hubungan
Humor adalah salah satu elemen penting dalam menjalin hubungan. Antara kamu dan dia akan merasa bosan jika tidak ada humor yang menyatukan kalian dalam jangka waktu yang lama. Bagaimanapun juga, setiap orang membutuhkan waktu-waktu untuk tertawa lepas. Namun, jangan lupa bahwa humor juga bisa merusak hubungan bila yang dilontarkan justru humor yang menyinggung perasaan orang lain. Boleh sesekali bercanda, tapi jangan lupa pasang batasan yang jelas, ya!
Baca juga: Agar Pacar Tidak Bosan, Coba Aplikasikan 5 Tips Ini!
3. Selalu Memperhatikan Hal-hal Kecil
Mencari pasangan yang perhatian dengan hal-hal kecil adalah sebuah anugerah. Dia tidak hanya mengobservasi apa yang penting bagimu, namun juga hal-hal yang orang lain mungkin anggap tidak penting atau terlalu kecil. Dia tahu apa hidangan favorit kamu di restoran Thailand yang kamu sukai. Dia tahu film apa yang kalian tonton di kencan pertamamu. Dia tahu selimut yang kamu suka kamu gunakan untuk meringkuk saat kamu membaca. Jika kamu menemukan hal-hal ini dalam diri pasanganmu, hal tersebut bisa menjadi kunci dalam menjalin hubungan jangka panjang.
4. Menghargai Privasi dan Percaya Satu Sama Lain
Melibatkan kamu dalam hubungan pertemanannya memang menjadi indikasi bahwa mereka menghargai keberadaanmu. Namun, ketika kamu merasa kurang sreg berada di antara teman-temannya, mereka tidak akan memaksamu. Mereka yang tepat untukmu akan menghargai privasimu. Mereka tidak akan memaksa kamu sharing segala hal yang membuatmu kurang nyaman untuk mengungkapnya. Bagaimanapun juga, para ahli sepakat bahwa kepercayaan antar pasangan adalah sesuatu yang wajib dibangun. Jika mereka tidak mempercayaimu, mereka akan menunjukkan sikap waspada dan curiga bahwa kamu menyembunyikan sesuatu dari mereka.Â
5. Berkata Jujur
Omong-omong soal kepercayaan, orang yang tepat tidak akan pernah menipu kamu, dan bahkan tidak memberikan kecurigaan yang mengganggu kamu. Mengkhianati pasangan bisa dimulai dengan tidak membiasakan berkata jujur. Apabila ada hal-hal yang menurutnya perlu dibicarakan, pasangan yang jujur akan mencari cara untuk menyampaikannya padamu, bukannya menyimpannya untuk dirinya sendiri.
6. Visinya Sama atau Tidak?
Pasangan yang tepat adalah mereka yang visi masa depannya sangat mirip dengan visimu, atau setidaknya cukup fleksibel untuk menyesuaikan dengan apa yang kamu berdua inginkan. Membuang-buang waktu dengan seseorang yang tidak menginginkan apa yang kamu inginkan sangatlah tidak berguna. Maka dari itu, penting untuk membicarakan perihal visi ini berdua dengan pasangan. Menjaga hubungan jangka panjang membutuhkan peran dua orang yang saling berkolaborasi. Jadi, jangan pernah lupakan obrolan soal visi dan misi bersama, ya!
7. Hubungan yang Sehat dengan Teman-temannya
Pasangan yang memiliki banyak teman mengindikasikan bahwa mereka menghargai orang lain dan punya kemampuan bersosialisasi yang bagus. Mereka juga tidak terlalu terpaku dengan hubungan kalian, karena mereka punya andil di masyarakat. Meskipun para ahli mengungkapkan bahwa banyak orang-orang antisosial memiliki daya tarik tersendiri, hidup dengan mereka di dunia nyata tidak seindah yang kamu bayangkan. Boro-boro memahami dan berempati pada orang lain, karena mereka tidak memahami cara mengekspresikannya. Mereka bisa menampakkan rasa tertarik pada orang lain, namun itu bukanlah cinta yang sebenarnya. Mereka hanya akan memanfaatkan kedekatan dengan orang lain untuk keuntungan mereka sendiri. Jadi, ada baiknya kamu jauh-jauh, deh, sama orang model begini demi kebaikanmu! Sebaliknya, carilah pasangan yang bisa membangun hubungan sehat dengan orang lain.
Nah, gimana, nih, pendapat kamu? Sudahkah kamu memahami tips di atas? Jika kamu memiliki masalah dengan pasanganmu, kamu bisa mengambil konseling di Riliv dengan psikolog profesional. Yuk, konsultasikan masalah kesehatan mental antara kamu dan pasangan dengan Riliv!
Referensi:
- Craig, H. (2019). 10 Ways To Build Trust in a Relationship. Retrieved from Positive Psychology: https://positivepsychology.com/build-trust/
- Graff, M. (2022). The Importance of Humor in Long-Term Relationships. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/love-digitally/202209/the-importance-humor-in-long-term-relationships
- Gillette, H., & Litner, J. (ed.). (2022). Why the Little Things in a Relationship Mean Everything. Retrieved from Psych Central: https://psychcentral.com/relationships/the-little-things-can-mean-everything-in-a-relationship
- Mateo, A. (2019). Are Sociopaths Capable of Love?. Retrieved from Health.com: https://www.health.com/condition/antisocial-personality-disorder/can-sociopaths-love