Sadar nggak sih kalau sebenarnya tubuh kita sudah sering memberikan sinyal saat kita terlalu stres? Namun, banyak dari kita yang nggak peka, bahkan menganggap ciri orang yang hadapi stres ini sebagai hal biasa. Padahal, rasa tertekan ini bisa memiliki dampak tertentu, lho, bagi kesehatan tubuh.
Berikut ini adalah beberapa ciri orang stres yang sering terabaikan, namun sebetulnya sangat perlu untuk diwaspadai. Simak pembahasannya di bawah ini!
1. Kamu sering menahan rasa sakit pada gigi atau rahangmu
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Dilansir dari Insider, ternyata stres dapat menyebabkan sakit gigi! Masalah gigi yang dapat ditimbulkan contohnya adalah bruxism.
Bruxism ini terjadi saat seseorang kerap menggeretakkan gigi hingga timbul rasa sakit di bagian rahangnya. Bruxism adalah sesuatu yang mungkin kamu lakukan—secara sadar atau tidak.
Bahkan kamu bisa, lho, melakukannya dalam tidurmu, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang serius saat kamu terbangun. Disarankan bagimu untuk pergi ke dokter gigi guna memastikan bahwa masalahnya tidak bertambah buruk dari waktu ke waktu.
2. Ciri orang yang sedang alami stres: mudah lupa dengan hal-hal kecil
Ciri stres yang ditunjukkan tubuhmu selanjutnya saat kamu punya tekanan dalam pikiran adalahkamu jadi mudah lupa dengan hal-hal kecil, misalnya lupa meletakkan dompet atau kunci kendaraan.
Kehilangan memori—atau kelupaan—seringkali merupakan pertanda jelas bahwa kamu punya masalah dengan tingkat stres di kepalamu.
Hal ini disebabkan oleh pikiranmu yang sulit untuk fokus, sehingga kamu akan mudah lupa dengan hal-hal yang pernah hadir di ingatanmu. Kamu juga mungkin sedang merasa kelelahan.
3. Jadwal menstruasi yang tidak teratur adalah ciri stres yang mungkin kamu temui di masa datang bulanmu
Mungkin banyak orang yang menganggap bahwa siklus menstruasi yang tidak teratur adalah hal yang normal.
Tapi kamu perlu waspada. Apabila perubahan siklus menstruasimu terjadi secara mendadak, hal itu menunjukkan bahwa kamu sedang mengalami stres dan terlalu banyak pikiran.
Dengan memperhatikan setiap gejala fisik dan emosional yang ada pada dirimu setiap bulan, kamu akan tahu apakah menstruasimu datang terlambat atau sedang nggak terkontrol, sebagai tanda bahwa kamu mungkin sedang menghadapi tipu daya stres emosional.
4. Kamu mungkin mengalami masalah pencernaan
Mungkin kamu nggak akan pernah menyangkanya, bahwa perut dan otak kita ternyata punya banyak kesamaan. Kesehatan pencernaan sangat erat kaitannya dengan tingkat stres. Stres memberikan banyak efek samping yang tidak menyenangkan, termasuk mulas, diare, atau bahkan sembelit.
Deborah Rhodes, MD, seorang dokter penyakit dalam Klinik Mayo, mengatakan bahwa stres dapat meningkatkan produksi asam pencernaan pada tubuhmu.
“Kecemasan dan stres dapat menyebabkan tubuh jadi memproduksi lebih banyak asam pencernaan, yang mengakibatkan pada perut mulas,” kata Rhodes.
“Stres juga dapat memperlambat pengosongan makanan dari perut—yang menyebabkan gas dan kembung, rasa tertekan bahkan juga dapat meningkatkan kontraksi pada usus—yang menyebabkan kram dan diare.”
5. Ciri stres selanjutnya: kamu mengalami nyeri dan tegang otot
Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels
Ketika kamu berada di bawah tekanan, tanpa sadar otot-ototmu akan merespons dengan tegang, hingga menyebabkan rasa sakit. Hal ini juga disebabkan oleh tubuhmu yang kemudian menghasilkan hormon stres secara berlebihan.
Pijat teratur mungkin dapat membantumu. Namun, mencari cara untuk mengurangi stres merupakan cara yang paling pasti untuk mengurangi rasa nyeri dan pegal otot yang ada pada tubuhmu.
6. Ciri orang stres selanjutnya: kamu mungkin jadi terlalu banyak tidur—atau bahkan tidak sama sekali
Saat kepalamu terlalu banyak dihinggapi rasa cemas, kamu mungkin akan mengalami kesulitan untuk tidur. Tapi, bagaimana ya kalau kamu jadi terlalu banyak tidur? Hal itu juga bisa menjadi pertanda bahwa kamu sedang berhadapan dengan sesuatu yang serius.
Jika kamu tiba-tiba ingin tetap berada di tempat tidur sepanjang hari, kamu perlu waspada mungkin kamu mengalami tanda-tanda depresi—yang dapat dikaitkan dengan stres berlebih.
Tidak disarankan untukmu melakukan self-diagnose. Jangan ragu untuk memeriksakan diri pada seseorang yang ahli seperti dokter atau psikolog.
Riliv dapat menjadi salah satu pilihan bantuan untukmu, apabila kamu ingin menjangkau bantuan profesional dari rumah secara lebih mudah dan terjangkau.
7. Sakit kepala secara terus-menerus adalah ciri stres yang perlu segera kamu sadari!
Kamu mungkin sudah mengetahuinya, bahwa stres menyebabkan otot tegang, dan itu mengalir dari kepala hingga kaki. Sakit kepala tegang dan migrain adalah efek samping yang umum dari stres. Kamu mungkin bahkan tidak menyadari bahwa stres dan sakit kepala memiliki keterkaitan.
Jika kamu sedang mengalami sakit kepala atau migrain lebih sering dari biasanya—atau kamu baru mengalaminya pertama kali—mungkin tubuhmu sedang mengirimkan sinyal bahwa kamu lagi terlalu banyak pikiran.
8. Kamu mengalami perubahan selera makan atau berat badan
Saat kita sedang stres, ciri yang paling jelas terlihat adalah bentuk selera makan yang kita punya. Seiring waktu, hal ini dapat membawa dampak yang signifikan terhadap perubahan berat badan kita.
Menurut Reader’s Digest, “Dua pertiga orang makan lebih banyak saat sedang merasa stres, sedangkan sisanya makan lebih sedikit. Hormon stres glukokortikoid merangsang nafsu makan. Hal itu bisa memicu emosi kita untuk makan secara berlebihan.”
9. Kamu merasa gelisah dan mudah tersinggung
Stres timbul dari rasa cemas hingga menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin juga memberikan pengaruh terhadap diri kita yang jadi mudah merasa tersinggung atau sensitif.
Stres yang terlalu sering dapat membuat emosi kita—terutama yang negatif—meningkat. Hal ini tentu tidak membuat kita merasa nyaman. Inilah pentingnya mengelola pikiran kita untuk tetap mindful.
Saat kita benar-benar menyadari situasi yang sedang kita alami, tubuh akan dapat memunculkan respons seolah-olah dapat menghentikan waktu. Hal ini berguna bagi kita—seperti memberikan kesempatan bagi pikiran—untuk memutuskan langkah mana yang tepat saat menanggapi suatu peristiwa.
10. Kamu tidak lagi mudah dibuat senang oleh hal-hal kecil
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Menurut Reader’s Digest, “Saat tingkat stres meninggi, interaksi antara hormon stres yang disebut adrenal glukokortikoid dan reseptor serotonin di otak akan mengganggu kemampuan kita untuk merasakan kesenangan. Kadar serotonin yang secara konsisten tidak seimbang menghasilkan senyawa kimia di otak, yang akhirnya mengarah ke depresi. “
Saat timbul keinginan untuk menarik diri dari lingkungan sosial—atau menghindari kegiatan, atau segala sesuatu yang biasanya membuatmu merasa senang—kamu perlu waspada.
Pertimbangkanlah untuk pergi ke seseorang yang ahli dalam mengangani masalahmu. Bicarakanlah apa yang membuatmu merasa cemas dan terganggu pada dokter atau konselor berlisensi yang kamu percayai.
11. Tugas yang biasanya sederhana tiba-tiba menjadi terasa sangat sulit
Ketika kamu menghadapi stres kronis, hal-hal sederhana—bahkan seperti mengangkat panggilan telepon—bisa terasa seperti sedang mendaki gunung. Menurut Reader’s Digest, ini adalah efek dari hormon-hormon stres yang menyebabkan overdrive.
“Hormon stres yang melonjak mempengaruhi dopamin di otak. Hal ini dapat membuat penurunan kinerja kognitif. Salah satu tanda kamu sedang stres adalah bahwa tugas yang bahkan sangat mudah (misalnya, menjemur cucian, mencuci piring, dan menandatangani sebuah dokumen) jadi terasa sulit dilakukan.”
12. Rambutmu jadi mudah rontok, jumlahnya bahkan sangat banyak
Kita semua kehilangan rambut setiap hari—ini sangat normal dan merupakan dari proses pertumbuhan rambut.
Tetapi, bagaimana jika kamu mulai kehilangan rambut lebih banyak dari biasanya—kamu bahkan menemukan lebih banyak helai rambut di sisir, lubang saluran air kamar mandi, atau di seluruh pakaianmu?
Stres dan kerontokan rambut dihubungkan dengan tiga cara: Satu, yang disebut Telogen effluvium—ketika folikel rambut terdorong keluar sebelum waktunya sebelum menyelesaikan siklus pertumbuhan penuh, menghasilkan kerontokan yang berlebihan.
Kedua—alopecia areata—kerontokan rambut yang sistematis saat sistem kekebalan tubuhmu menembus folikel rambut, hingga menyebabkan mereka rontok.
Dan yang ketiga—trikotilomania adalah kelainan di mana seseorang menarik atau mencabut rambutnya sendiri, yang seringkali diperburuk oleh tingginya tingkat stres atau kecemasan.
***
Inilah beberapa ciri stres yang akan kamu temui saat tubuhmu dilanda terlalu banyak pikiran—termasuk rasa cemas dan kekhawatiran. Menjaga pikiranmu agar dapat bekerja secara seimbang adalah hal yang sangat penting.
Stres mungkin memang merupakan hal yang wajar. Namun, saat hal tersebut jadi seiring mengganggu keseharianmu, kamu perlu mewaspadainya. Jangan ragu untuk menemui konselor atau bantuan profesional.
Kamu juga dapat mencoba untuk berlatih meditasi untuk mengurangi tingkat stres yang berlebih. Unduh aplikasi Riliv untuk mendapatkan akses yang mudah—seperti panduan meditasi berbahasa Indonesia. Selamat mencoba!
Referensi:
- https://www.insider.com/how-to-know-if-youre-stressed-2018-4