Waktu, energi, motivasi, dan yang lebih parah lagi, saya juga kehilangan identitas dan diri saya sendiri sebagai akibat depresi berkepanjangan yang saya miliki. Saya adalah orang yang perfeksionis, selalu ingin mencapai prestasi yang tinggi, dan saya akan selalu membantu orang-orang di sekitar saya. Saya selalu bertanggungjawab dan dapat diandalkan.
Kecuali saat saya depresi
Saya tidak punya motivasi untuk melakukan kegiatan sehari-sehari, bahkan hal kecil seperti mandi, apalagi pergi bekerja, hampir mustahil. Membantu diri sendiri saja tidak bisa, apalagi membantu orang-orang.
Akibat depresi berkepanjangan, saya mulai kehilangan diri saya
Dulu saya perfeksionis, tapi sekarang saya tidak peduli apakah yang saya kerjakan sempurna atau tidak. Saya berubah, dan saya sadar itu. Saya merasa sangat bersalah dan mencoba untuk bersikap biasa saja, seperti diri saya yang lama.
Saya tidak ingin membuat siapapun kecewa
Saya tidak ingin menyakiti siapapun jika mereka tahu diri saya yang baru. Saya masih ingin menjadi orang yang selalu bisa diandalkan. Sampai akhirnya saya sampai di titik saya tidak bisa berpura-pura lagi.
Saya tidak bisa terus memakai topeng
Depresi itu tidak cantik. Sulit membicarakan hal ini dengan orang lain, apalagi melihat wajah mereka berubah saat mendengarkan penjelasan saya. Mereka pikir saya ‘baik-baik saja’ selama ini.
Yang paling penting adalah apa yang saya pelajari tentang diri saya
Terbuka dengan orang-orang tentang depresi saya ternyata adalah hal yang melegakan, orang-orang terdekat saya bahkan menyemangati saya untuk terus berjuang. Saya biarkan mereka melihat diri saya yang sesungguhnya.
Sekarang hanya bertahan selama beberapa hari, dan bukan bulan
Saya sangat bersyukur karena kesehatan mental saya membaik. Depresi mengambil banyak hal dari seseorang, termasuk juga rasa terhadap diri sendiri. Sebagai akibat dari depresi berkepanjangan, saya kehilangan diri saya, kemampuan saya untuk beraktivitas seperti layaknya saya yang dulu.
Depresi tidak menetapkan siapa saya
Diri saya yang asli masih ada, di suatu tempat setelah diri yang tertekan ini. Saya juga belajar untuk tidak menyembunyikan depresi saya. Saya tidak harus berpura-pura menjadi orang lain yang bukan saya.
Kalau anda tahu seseorang yang sedang berjuang melawan depresinya, beri mereka semangat dan kasih sayang meskipun mereka tidak terlihat seperti diri mereka yang dulu. Mereka tidak memilih untuk memiliki depresi, dan mereka butuh anda untuk ada di sisi mereka. Biarkan mereka menjadi diri mereka sendiri dan ingatkan mereka kalau anda masih perduli.
Referensi:
Translated by Sabrina Rizkahil. Find her on insta! @s.rizkhl
Discussion about this post