Ketika perceraian datang, beberapa pasangan menjadi bertanya-tanya, “Haruskah kita tetap bersama untuk anak-anak?” Tetapi, beberapa pasangan lain menemukan perceraian adalah satu-satunya pilihan mereka. Tapi ingat, akibat perceraian ternyata bisa mempengaruhi banyak hal, terutama pada anak.
Nah buat kamu orang tua yang akhirnya memutuskan untuk bercerai, coba pikirkan baik-baik ya, bagaimana dampaknya pada anakmu nantinya. Yuk simak apa saja sih dampaknya untuk anak!
1. Akibat perceraian, emosional anak akan terganggu
Akibat perceraian menciptakan kekacauan emosional bagi seluruh keluarga. Tetapi untuk anak-anak, situasinya bisa sangat menakutkan, membingungkan, dan membuat frustrasi. Anak kecil sering kesulitan memahami mengapa kedua orang tuanya harus berpisah.
Mereka mungkin khawatir jika orang tua mereka bisa berhenti saling mencintai suatu hari nanti, orang tua mereka akan berhenti mencintai dirinya. Anak-anak yang masih dijenjang sekolah dasar mungkin khawatir bahwa perceraian adalah kesalahan mereka.
Mereka mungkin takut mereka melakukan kesalahan atau mereka menganggap telah melakukan sesuatu yang salah. Remaja mungkin menjadi sangat marah tentang perceraian dan perubahan yang ditimbulkannya.
Mereka mungkin menyalahkan salah satu orang tua untuk pembubaran perkawinan atau mereka mungkin membenci satu atau kedua orang tua terkait pergolakan dalam keluarga.
Tentu saja, setiap situasi adalah unik. Dalam keadaan tertentu, seorang anak mungkin merasa lega dengan perpisahan itu jika perceraian berarti lebih sedikit pertengkaran dan lebih sedikit stres.
2. Bisa membuatnya menjadi stress
Perceraian biasanya berarti anak-anak kehilangan kontak sehari-hari dengan satu orang tua, biasanya adalah ayah. Kontak yang menurun akan mempengaruhi ikatan antara orang tua-anak. Penelitian menemukan banyak anak merasa kurang dekat dengan ayahnya setelah perceraian.
Ini juga mempengaruhi hubungan anak dengan orang tua asuh, biasanya adalah ibu. Pengasuh primer sering melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi terkait dengan pengasuhan tunggal.
Penelitian menunjukkan bahwa ibu sering kurang mendukung dan kurang penuh kasih sayang setelah perceraian. Selain itu, disiplin mereka menjadi kurang konsisten dan kurang efektif. Bagi beberapa anak, pemisahan orang tua bukanlah bagian tersulit.
Sebaliknya, stresor yang menyertainyalah yang membuat perceraian menjadi terasa sulit. Kesulitan keuangan juga umum terjadi setelah perceraian.
Banyak keluarga harus pindah ke rumah yang lebih kecil atau mengubah lingkungan dan mereka sering memiliki sumber daya material yang lebih sedikit.
3. Akibat perceraian, anak akan sulit dalam penyesuaian
Menurut pusat penelitian, sekitar 40% pernikahan baru di AS pada 2013 termasuk satu pasangan yang telah menikah sebelumnya dan dalam 20% pernikahan baru kedua pasangan telah menikah sebelumnya.
Itu berarti banyak anak mengalami perubahan yang berkelanjutan terhadap dinamika keluarga mereka.
Penambahan orang tua tiri dan mungkin beberapa saudara tiri dapat menjadi penyesuaian besar dalam hidupnya. Dan cukup sering kedua orang tua menikah kembali, yang berarti banyak perubahan untuk anak-anak.
Tingkat kegagalan untuk pernikahan kedua bahkan lebih tinggi dari pernikahan pertama. Begitu banyak anak mengalami pemisahan dan perceraian selama bertahun-tahun.
4. Kesehatan mentalnya akan terganggu
Perceraian dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada anak-anak dan remaja. Terlepas dari usia, jenis kelamin, dan budaya, anak-anak dari orang tua yang bercerai mengalami peningkatan masalah psikologis.
Ini dapat memicu kelainan penyesuaian pada anak-anak yang sembuh dalam beberapa bulan. Tetapi, penelitian juga menemukan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi pada anak-anak dari orang tua yang bercerai.
5. Perceraian orang tua akan mempengaruhi perilaku anak
Anak-anak dari keluarga yang bercerai mungkin mengalami lebih banyak masalah eksternalisasi, seperti gangguan perilaku, kenakalan, dan perilaku impulsif daripada anak-anak dari keluarga dengan kedua orang tua.
Selain masalah perilaku yang berubah, anak-anak juga mungkin mengalami lebih banyak konflik dengan teman sebaya setelah perceraian.
6. Bisa mempengaruhi kinerja akademiknya
Anak-anak dari keluarga yang bercerai tidak selalu memiliki prestasi akademik yang baik. Namun, sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak-anak dari keluarga yang bercerai cenderung memiliki masalah dengan sekolah jika perceraian itu tidak terduga.
Nah, jadi itu tadi Dear akibat perceraian untuk anak. Jadi, sebagai orang tua, jika kamu ingin menyelesaikan pertikaian dengan pasanganmu dengan cara bercerai, pikir-pikir dulu ya!
Jika memang kamu bingung bagaimana menyelesaikan permasalahanmu, kamu bisa konseling dengan ahlinya dalam pernikahan, yang bisa kamu dapatkan pada aplikasi Riliv! Riliv akan mendengarkan tanpa menghakimimu!
Disadur dari:
- https://www.inc.com/business-insider/8-personality-traits-highly-intelligent-genius-people-share-according-to-science.html
Written By Dessyafa Aulia Wardana