Perilaku mem-bully atau merisak terjadi lebih sering daripada yang kita bayangkan. Tak hanya saat di bangku sekolah, bullying juga terjadi dalam keluarga, di tempat umum, hingga di kehidupan sosial dunia maya. Sebenarnya, apa sih alasan orang melakukan bullying pada orang lain?
Ingin dianggap paling kuat
Alasan yang banyak mendasari seseorang melakukan perisakan adalah karena ingin dianggap paling kuat, berkuasa, dan dominan. Karena itu, ia akan menggertak orang lain agar korbannya mengakui kekuasaan atau kehebatannya.
Tak jarang, gertakan ini tak hanya sebatas kata-kata kasar, namun juga dalam bentuk kekerasan fisik. Tindakan ini biasanya dilakukan pada korban yang dianggap lemah atau minoritas.
Mencari perhatian ternyata jadi salah satu alasan orang melakukan bullying
Seseorang melakukan perisakan juga didorong oleh kebutuhan mendapatkan perhatian dari orang lain loh, guys. Dalam hatinya, mereka merasa kesepian dan tidak berarti, namun tidak bisa menyatakan keinginannya dengan cara yang positif.
Sebaliknya, demi mendapatkan perhatian orang lain, si perisak mengejek, mengolok, berkata kasar, ngerjain, hingga mengancam. Pelaku bakal merasa makin senang jika orang di sekelilingnya ikut tertawa, memberi tanggapan, atau menonton perilaku buruknya.
Trauma masa lalu juga bisa menjadi alasan orang melakukan bullying!
Pelaku bullying justru bukanlah orang yang paling kuat. Di balik sikap kerasnya, orang yang suka mem-bully biasanya punya trauma kekerasan yang ingin dilampiaskan pada orang lain. Hal ini dilakukan agar orang juga merasakan penderitaannya sehingga sakit hatinya bisa berkurang.
Kurang percaya diri
Orang yang merisak merasa kebingungan untuk bisa menonjol dalam pergaulan karena tidak memiliki kelebihan yang membuatnya merasa percaya diri. Alih-alih mencari hal positif untuk dibanggakan, ia melakukan bullying agar merasa lebih baik dari orang lain. Dengan begitu, kepercayaan dirinya pun akan meningkat.
Memiliki masalah keluarga
Menurut ahli psikologi, ada hubungan antara perilaku bullying dengan kondisi keluarga di mana mereka dibesarkan. Beberapa pelaku bullying adalah korban dari broken home.
Selain itu, ada juga yang memiliki masalah dalam keluarga, seperti kurang kasih sayang, didikan orang tua yang kurang baik, atau masa kecil yang kurang bahagia. Kondisi ini menimbulkan trauma dan stress dalam batinnya, yang dilampiaskan dalam bentuk bullying.
Perilaku bullying bisa sangat fatal akibatnya pada korban loh, guys! Mulai merasa takut, terancam, terpuruk, depresi, hingga keinginan untuk bunuh diri. Jadi, stop bullying, sesimpel apapun bentuknya!