Anxiety attack – Apakah kamu sering overthinking dan khawatir mengenai kemungkinan terburuk dari suatu peristiwa yang akan terjadi, hingga dadamu terasa sesak?
Atau, hal-hal inilah yang terjadi kepadamu: kepalamu menjadi pusing, tanganmu berkeringat, dan kamu mengalami kesulitan untuk bernafas?
Hmm… tahukah kamu, bahwa apa yang kamu alami di atas dapat disebut sebagai anxiety attack?
Ya, anxiety attack atau serangan kecemasan adalah episode yang membuatmu gelisah, panik, dan takut secara intens atas alasan satu dan lain hal.
Jika terlalu sering dibiarkan, hal tersebut akan menyebabkan depresi dan masalah yang berhubungan dengan imun, pencernaan, tidur, dan sistem reproduksi.
Lalu, bagaimana cara menguranginya agar tidak semakin mengganggu kehidupanmu dan hubunganmu dengan orang lain? Jangan khawatir, karena Riliv menyediakan jawabannya hanya untukmu di sini.
Apa itu anxiety attack?
Anxiety attack adalah serangan takut dan gelisah berlebihan yang datang setelah dipicu oleh suatu kejadian tertentu.
Berbeda dari kecemasan biasa, anxiety attack yang merupakan bagian dari anxiety disorder dapat terjadi secara berulang-ulang, bahkan hingga mengganggu kegiatan sehari-hari atau hubungan dengan orang lain.
Perlu diingat bahwa anxiety attack juga berbeda dari panic attack, yaitu serangan panik yang datang secara tiba-tiba, alih-alih disebabkan oleh kejadian tertentu.
Selain itu, hal yang membedakan keduanya adalah gejala berupa:
- Merasa gelisah, khawatir, atau sedih
- Pusing dan mual hingga ingin muntah
- Kesulitan untuk tidur dan bernafas
- Mengalami tegang otot dan berkeringat
- Merasa tertekan dan terburu-buru
Jenis-jenisnya pun bermacam-macam, yaitu generalized anxiety disorder (GAD), panic attack, obsessive-compulsive disorder (OCD), fobia, dan post-traumatic stress disorder (PTSD).
Mengapa anxiety attack dapat terjadi?
Sebenarnya, anxiety merupakan sesuatu yang normal dalam kehidupan manusia. Anxiety dapat melindungi manusia dari marabahaya tertentu berkat otak yang ‘diprogram’ untuk merasa was-was terlebih dahulu.
Namun, arti anxiety berbeda bagi para enderita anxiety disorder. Mereka merasakan anxiety yang amat sangat, hingga membuat mereka terlalu ragu untuk bertindak atau berinteraksi.
Hal ini disebabkan oleh beberapa area di dalam otak yang terlalu aktif dibandingkan dengan otak orang-orang tanpa anxiety disorder. Area itu adalah basal ganglia, yang melibatkan integrasi antara pikiran, perasaan, pergerakan, motivasi, dan kesenangan.
Beberapa faktor juga berperan, di antaranya faktor biologis, psikologis, dan sosial.
Cara mengatasi anxiety attack
Kenali tanda dan pemicunya
Serangan kecemasan adalah episode yang terjadi secara berulang-ulang dan memiliki pola yang sama. Mungkin saja, pemicu dan tanda dari serangan kecemasanmu ada di depan matamu selama ini.
Pikirkan baik-baik, apakah tugas yang menumpuk membuatmu khawatir mengenai masa depan? Atau, kamu merasakan efek samping dari minum kopi, yaitu sulit tertidur?
Setelah mengetahui apa saja yang memicumu untuk bereaksi sedemikian rupa, kamu akan berada selangkah lebih dekat dalam mengurangi serangan kecemasan yang kamu alami.
Usir pikiran negatif
Perbedaan anxiety attack dan panic attack terletak pada pemicunya. Yang terakhir datang secara tiba-tiba tanpa alasan tertentu, sedangkan yang pertama hampir selalu disebabkan oleh situasi yang spesifik.
Misalnya, stres tentang kerja, ketakutan akan public speaking, atau bahkan peristiwa besar yang mengubah jalan hidupmu, seperti kematian orang terkasih, perceraian, dan lain sebagainya.
Tentunya, kamu memproses semua itu di dalam pikiranmu, ‘kan? Maka dari itu, sumber terbesar dari anxiety sebenarnya adalah pikiranmu sendiri.
Nah, setiap kamu memikirkan peristiwa tersebut, kamu dapat menuliskan pikiran-pikiran yang negatif di atas kertas.
Hal ini akan membantumu untuk berpikir lebih jernih saat kecemasan menyerang.
Pelajari teknik relaksasi
Dalam beberapa kasus, serangan kecemasan membuatmu kesulitan untuk bernafas. Tarikan nafas yang pendek ini akan mengurangi kadar oksigen di dalam otak, sehingga memicu perasaan takut dan panik.
Untuk mengatasi hal tersebut, kamu dapat mempraktikkan teknik relaksasi, di antaranya deep breathing dan meditasi.
Deep breathing terbukti dapat membantumu menurunkan detak jantung dan kadar stres, serta meningkatkan mood dengan pernafasan melalui diafragma.
Sedangkan, meditasi dapat mengurangi gejala anxiety dengan membuatmu fokus pada pernapasan dan ‘stay in the moment‘. Kamu bisa melakukan meditasi dari Riliv untuk merasakan manfaatnya.
Minta bantuan profesional
Pada akhirnya, serangan kecemasan adalah bagian dari anxiety disorder, yaitu gangguan yang membutuhkan penyembuhan dari psikolog atau psikiater.
Tapi, tidak apa-apa, kok, kalau kamu ingin mencoba hal-hal di atas sebagai tindakan preventif apabila serangan kecemasanmu muncul sewaktu-waktu. Lakukanlah selama beberapa waktu untuk melihat hasilnya—apakah berhasil atau tidak?
Kalau dirasa belum berhasil, dan serangan kecemasanmu masih mengganggu segala aspek dalam kehidupanmu, jangan khawatir. Kamu dapat berkonsultasi secara online dengan psikolog profesional yang disediakan oleh Riliv mengenai serangan kecemasan yang kamu miliki.
Konsultasi sekarang di sini.
Referensi:
- veywellmind.com. What is An Anxiety
- verywellmind.com. How to Reduce Your Anxiety Attacks
- medicalnewstoday.com. How to recognize an anxiety attack
Ditulis oleh Adinda Mauradiva.
Baca Juga:
Stress Melanda Tiba-Tiba? Yuk, Coba Meditasi Sendiri Untuk Relaksasi!
Penting!! Cara Ini Bisa Mengatasi Panik Berlebihan!
Decluttering untuk Kesehatan Mental, Ternyata Ini Manfaatnya!