Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional, Black Friday, Christmast shopping, Clearance sale, End year sale—dan apapun itu yang menjadi istilah pesta belanja—sebentar lagi menyambut kita. Pesta belanja yang konon katanya memberikan diskon secara besar-besaran membuat kita tergoda untuk belanja secara impulsif.
Klaim diskon besar-besaran itu menjadi godaan terbesar untuk langsung check out dalam hitungan detik.
Apalagi judulnya kan belanja online, transaksi mudah sekali dilakukan, alias tidak membutuhkan banyak effort. Nggak seperti belanja di mall yang membutuhkan effort buat antre panjang atau rebutan dengan pembeli lain.
Walaupun kerap terjadi rebutan antar pembeli saat belanja online karena stok produk terbatas, belanja online tetap menjadi saat-saat yang paling ditunggu untuk memburu berbagai diskon.
Tampaknya, belanja online dengan alasan “agar bahagia” sudah sering dilakukan banyak orang. Banyak yang jadi lebih getol berbelanja saat lagi sedih supaya bisa mengembalikan mood lagi. Pasalnya, belanja memang mampu membuat perasaan jauh lebih baik.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Psychology and Marketing menyatakan belanja dapat mempengaruhi suasana hati secara positif.
Namun, lain halnya jika belanja dilakukan terus-menerus tanpa berpikir panjang atau dilakukan tanpa rencana. Jika uang sudah habis, bukannya bahagia, kamu malah bisa sedih.
Belanja yang dilakukan tanpa berpikir terlebih dahulu dapat kita sebut dengan belanja impulsif. Perilaku belanja impulsif ini biasanya dipicu oleh dorongan psikologis, seperti reward. Oleh karena itu, gejalanya terkait dengan kontrol diri seseorang.
Di bawah ini, Riliv menyajikan serangkaian tips supaya kamu mampu mengendalikan diri dari godaan belanja impulsif. Yuk, disimak!
1. Buat anggaran belanja untuk hindari belanja impulsif
Photo by Amina Filkins from Pexels
Penting sekali untuk membuat anggaran belanja supaya pengeluaran dapat dibatasi, sehingga tidak melebihi kemampuan.
Alokasikan dahulu untuk pengeluaran yang sifatnya wajib, seperti belanja kebutuhan, cicilan, asuransi, tagihan, dan lain sebagainya. Kemudian, kamu dapat menyisihkan untuk hal yang sifatnya hiburan, termasuk belanja untuk self-reward.
Dengan memiliki penentuan anggaran, budget belanja jadi lebih terukur. Sebaliknya, jika tidak mempunyai anggaran, resiko untuk belanja secara impulsif akan semakin besar.
2. List kebutuhan berdasarkan prioritas
Buat daftar apa saja yang dibutuhkan saat kamu akan berbelanja. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kamu bisa memprioritaskan kebutuhan lebih dulu. Jika anggaran masih sisa, kamu dapat memakainya untuk membeli keinginan.
Misalnya, kamu sedang melihat-lihat di olshop baju. Lalu, kamu nggak sengaja memencet kategori aksesoris, kemudian mampir, dan kamu tergoda untuk membelinya, padahal nggak terdaftar dalam list kebutuhan pokok.
Dengan memiliki list, kamu tidak akan mudah tergoda oleh sesuatu di luar daftar yang kamu buat.
3. Tunggu 24 jam
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Ingin sekali membeli sesuatu yang sedang diskon? Coba deh tunggu hingga 24 jam. Dalam kurun waktu tersebut, kamu banyak waktu untuk berpikir ulang berkali-kali, apakah sesuatu yang kamu inginkan benar-benar kamu butuhkan?
Atau, jika kamu benar-benar menginginkan barang tersebut, apakah nantinya akan terpakai setiap saat? Atau sebenarnya hanya nafsu sesaat? Nah, 24 jam adalah waktu yang cukup untuk memikirkannya matang-matang.
4. Lihat value barang yang akan kamu beli bisa membantumu mengurangi belanja secara impulsif
Tips kali ini lebih merujuk kepada apakah sebanding nilai suatu barang dengan harga yang akan kamu bayar. Karena dorongan dari belanja impulsif bersifat emosional, melibatkan pikiran logis adalah salah satu cara ampuh untuk menghentikannya.
Kita seringkali tergoda dengan harga yang murah atau harga miring. Padahal, harga yang murah belum tentu sebanding dengan nilai barangnya, begitupun sebaliknya. Untuk mengukur suatu nilai, kamu bisa membagi harga dengan masa pemakaian suatu benda tersebut.
Misalnya, harga sebuah sepeda adalah 8 juta. Namun, hanya bisa dipakai selama 10 bulan. Artinya dalam sebulan kamu menghabiskan 800 ribu. Lalu, laptop seharga 20 juta bisa digunakan hingga 5 tahun. Perbulannya, kamu hanya menghabiskan biaya sekitar 300 ribu.
Kamu juga bisa mengukurnya dengan gaji bulanan. Apakah itu sebanding dengan lembur yang panjang?
5. Unsubscribed newsletters
Ketika sudah mendekati harbolnas, tiba-tiba notifikasi di e-mail jadi ramai. Kamu bisa berhenti berlangganan dari jauh-jauh hari supaya notif-notif menyebalkan tersebut tidak menggodamu, Dear!
6. Ingat belanja terakhir yang paling kamu sesali
Photo by Anthony Shkraba from Pexels
Coba pikirkan kapan terakhir kali kamu belanja dan itu membuat kamu menyesal. Kamu bisa melihat pola yang sekiranya membuat kamu menyesal dalam membeli sesuatu.
Hal ini bisa membantumu agar terhindar dari pembelian impulsif serupa yang nantinya hanya akan kamu sesali di kemudian hari.
7. Belanja dengan pikiran yang jernih agar tidak terjebak belanja impulsif
Perhatikan penyebab kamu ingin belanja sebelum memutuskannya. Apakah kamu sedang sedih, capek, atau hanya bosan?
Dear, apakah kamu pernah mendengar istilah retail therapy? Sebenarnya, ada banyak cara untuk mengurangi stres, sedih, atau bosan tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
Menghabiskan uang untuk menaikkan mood semata mungkin berhasil membuat happy dalam waktu instan. Tapi, jika kamu melakukannya setiap saat, tentu dapat membahayakan dalam jangka panjang.
8. Remember your goals
Selalu ingat tujuan hidup. Ingat apa saja rencana finansial yang sudah kamu susun untuk mencapai sebuah target tertentu. Dengan begitu, kamu akan berpikir ulang jika ingin membeli sesuatu yang tidak terlalu penting.
Semoga tips di atas dapat membantumu terhindar dari godaan harbolnas yang datang setiap bulan.
Jika kamu masih sering melakukan perilaku impulsif dan memiliki kesulitan dalam mengontrol diri, kamu bisa melakukan konseling online dengan psikolog melalui layanan aplikasi Riliv.
Sumber:
- Adams, Laura. 2020. Tips to Stop Impulse Buying and Save Money. Quick and Dirty Tips. Retrieved from https://www.quickanddirtytips.com/money-finance/saving-spending/stop-impulse-buying