Dear, apakah kamu takut dan cemas berlebihan ketika berada di tempat yang sempit? Ini namanya Claustrophobia! Apa sih itu dan bagaimana mengatasinya?
Gejala Claustrophobia
Gejala claustrophobia muncul setelah adanya pemicu fobia, yaitu berada di ruang tertutup atau ruang yang penuh sesak. Definisi ruang kecil dan sempit dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan fobia yang dialami setiap penderitanya.
Ketika mengalami gejala claustrophobia, kamu mungkin merasa seperti kamu mengalami serangan panik. Gejala claustrophobia dapat meliputi:
Berkeringat, gemetar, merasakan ketakutan yang intens atau panik, cemas, sesak napas, hiperventilasi, detak jantung yang cepat, mual, merasa pusing, merasa bingung atau disorientasi.
Gejala-gejala ini bisa ringan atau berat. Jika kamu sesak, kamu mungkin juga akan:
Menghindari situasi yang memicu, seperti mengendarai pesawat, kereta bawah tanah, lift, atau berada di mobil selama lalu lintas yang padat.
Kamu akan secara otomatis dan kompulsif mencari jalan keluar di setiap ruang yang kamu masuki, merasa takut bahwa pintu akan tertutup saat kamu berada di sebuah ruangan, berdiri di dekat pintu keluar saat berada di tempat yang ramai.
Tempat lain yang dapat memicu claustrophobia termasuk:
Toilet umum, tempat pencucian mobil, pintu putar, ruang ganti toko, gua atau ruang merangkak, terowongan.
Cara mengatasi
Claustrophobia paling sering dirawat dengan psikoterapi. Berbagai jenis konseling dapat membantumu mengatasi rasa takut dan mengelola yang menjadi pemicumu.
Kamu harus berbicara dengan dokter tentang jenis terapi apa yang paling cocok untukmu. Perawatan yang mungkin dilakukan termasuk salah satu dari yang berikut:
Terapi perilaku kognitif (CBT)
Seorang ahli terapi perilaku kognitif akan mengajarkanmu cara mengendalikan dan mengubah pikiran negatif yang muncul dari situasi yang memicu claustrophobia. Dengan belajar mengubah pikiran, kamu dapat belajar mengubah reaksimu terhadap situasi ini.
Terapi perilaku emotif rasional (REBT)
REBT adalah bentuk CBT yang berorientasi aksi yang berfokus pada masa kini. REBT membahas sikap, emosi, dan perilaku yang tidak sehat.
Ini menggunakan teknik yang disebut “perselisihan” untuk membantu orang mengembangkan kepercayaan yang realistis dan sehat.
Relaksasi dan visualisasi
Terapis akan menawarkan teknik relaksasi dan visualisasi yang berbeda untuk digunakan ketika kamu berada dalam situasi klaustrofobik.
Teknik dapat mencakup latihan seperti menghitung mundur dari 10 atau membayangkan ruang yang aman. Teknik-teknik ini dapat membantu menenangkan sarafmu dan mengurangi kepanikanmu.
Meditasi juga bisa membantu kamu relaksasi lho, Dear. Kamu bisa mencoba relaksasi dengan meditasi di smartphone kamu menggunakan aplikasi Riliv.
Terapi pemaparan
Terapi paparan biasanya digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan dan fobia. Dalam terapi ini, kamu akan ditempatkan dalam situasi yang tidak berbahaya yang memicu claustrophobia untuk menghadapi dan mengatasi ketakutanmu.
Konsepnya adalah bahwa semakin kamu terpapar pada apa yang membuat kamu takut, semakin kamu tidak takut.
Semoga kamu bisa mengatasi phobia kamu ya Dear. Jangan lupa baca artikel Riliv lainnya di Riliv story.
Disadur dari :
- https://www.healthline.com/health/claustrophobia#symptoms
Written by Fadlurrohman S.M, penulis magang dan content creator di youtube [Scionation]