• Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Mental Health
  • Story
  • Event
  • Featured

Cyberbullying di Media Sosial, Seperti Apa Contohnya?

by Syifa Salsabila Ramadhani
21 Dec 2022
in Komunikasi, Komunitas, Loneliness, Mindfulness, Stress, Well-being
cyberbullying di media sosial

Photo by cottonbro on Pexels

586
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Cyberbullying di media sosial – Media sosial bukan milik sendiri. Saat kamu mengunggah foto di internet, orang-orang bisa merespon foto tersebut dengan memberi komentar atau like. Sama seperti mereka, kamu juga bisa melakukan hal serupa. Hal-hal yang orang lain bagikan di internet, kamu bisa melihat dan meresponnya.

Keterbukaan di media sosial tak jarang membuat cyberbullying terjadi. Cyberbullying adalah perundungan (bullying) yang terjadi di internet. Namun, kamu nggak bisa menyalahkan internet atau media sosial atas terjadinya cyberbullying. Sebab tentu saja, yang melakukan perundungan adalah manusia, bukan teknologi.

Cyberbullying bisa merusak kehidupan orang lain. Agar kamu tidak melakukannya, kamu perlu tahu dulu contoh cyberbullying di media sosial. Inilah 5 contoh cyberbullying di medsos yang paling sering dialami oleh Riliv.

Related Post

stres waktu lebaran bisa saja terjadi

Stres Menjelang Lebaran? Hadapi dengan Cara Ini!

April 13, 2023
masalah sikologi bisa muncul di twitter yang berupa witch hunt

Psikologi Twitter: Mengenal Istilah Witch Hunt

February 27, 2023

1. Mengirim pesan yang menyakiti orang lain

Biasanya, kamu bisa mengirim pesan lewat media sosial. Nah, saat mengirim pesan kepada orang lain, kamu perlu berhati-hati. Soalnya, bisa saja pesanmu menyakiti orang lain.

Pesan yang menyakiti misalnya, “kamu gendut banget kalo di foto. Mending nggak usah upload foto lagi, deh!” Sangat menyakitkan, bukan?

2. Mengancam orang lain adalah salah satu cyberbullying di media sosial

Ancaman yang kamu berikan kepada orang lain melalui media sosial juga merupakan cyberbullying, lho. Sebab, dengan mengancam orang lain, kamu membuat mereka jadi takut dan khawatir.

Contoh ancaman di media sosial misalnya, “kamu jangan macam-macam dengan saya, ya. Saya tahu kamu di mana, saya akan datengin kamu kalau kamu berani sama saya!”

3. Berbohong tentang orang lain

cyberbullying di media sosial
Photo by Pawel Czerwinski on Unsplash

Apa pun yang kamu unggah ke media sosial tidak hanya menjadi konsumsi pribadi, tetapi juga khalayak ramai. Maka, saat kamu mengunggah tentang seseorang di media sosial, jangan berbohong tentangnya.

Misalnya kamu mengunggah foto temanmu di media sosial lalu menambahkan keterangan yang tidak benar. “Ini namanya A, hobinya makan tidur makan tidur terus. Dia jarang mandi, seminggu cuma mandi 3 kali.”

Mungkin menurutmu itu lucu, tetapi bisa jadi tulisan itu menyakiti hati temanmu.

4. Mengunggah hal memalukan tentang orang lain

Sering mengunggah foto teman yang memalukan? Jangan diulangi ya, sebab itu termasuk cyberbullying.

Contoh hal memalukan itu apa? Misalnya, kamu mengunggah foto temanmu yang sedang tidur atau makan. Foto itu tidak terlalu bagus karena temanmu tidak bisa berpose. Kamu mungkin tertawa terbahak-bahak ketika melihatnya, tetapi apakah temanmu akan merasakan hal yang sama sepertimu?

Baca Juga:

Harus Bijak, 5 Trik Menghindari Hate Speech Di media Sosial

5. Cyberbullying di media sosial membuat banyak orang ikut melakukannya

cyberbullying di media sosial
Photo by monstera on Pexels

Kamu punya masalah dengan seseorang. Lantas, kamu berusaha menyerang akun media sosialnya. Namun kamu tidak sendiri, karena kamu membawa seluruh temanmu untuk menyerang orang tersebut.

Ingat, hal itu merupakan salah satu cyberbullying. Mengarahkan banyak orang untuk menyerang akun medsos seseorang tidak ada bedanya dengan perundungan di dunia nyata.

Dengan mengenal contoh cyberbullying di media sosial, Riliv harap kamu bisa menghindarinya. Ingatlah selalu jika kamu ingin dihargai orang lain, kamu juga harus menghargai orang lain.

Dampak Cyberbullying bagi Kesehatan Mental

Menurut data yang dikumpulkan U Report, di Indonesia, sebanyak 45% remaja mengaku mengalami cyberbullying, dengan jumlah terbanyak jatuh pada remaja laki-laki. Bentuk cyberbullying yang mereka alami paling banyak melalui chatting, penyebaran foto atau video tertentu, dan lain-lain.

Tentu saja, korban cyberbullying akan mengalami rasa sedih dan kecewa karena peristiwa yang mereka alami. Namun di samping itu, mereka juga bisa mendapatkan gangguan psikologis, apalagi jika bullying yang dilakukan sudah benar-benar parah atau jatuh pada tingkat harassment. Jika kamu masih bingung membedakan bullying dengan harassment (pelecehan), mungkin kamu perlu mengenal batasannya terlebih dahulu. Bullying terjadi apabila ada ketidakseimbangan status antara si pem-bully dan korbannya. Bullying bisa berupa kekerasan verbal maupun fisik. Secara teknis, harassment juga bisa terjadi secara verbal maupun fisik, namun harassment merupakan bentuk diskriminasi, misalnya kepada orang dengan jenis kelamin yang berbeda. Harassment maupun bullying yang terjadi secara online bisa menyebabkan orang mengalami gangguan kecemasan hingga depresi dan bunuh diri.

Maka dari itu, dalam mencegah cyberbullying terjadi, kita harus lebih peka. Apalagi prevalensi cyberbullying paling sering terjadi pada remaja dan anak-anak. Pencegahan dan penanganan cyberbullying bisa dilakukan dengan memperhatikan tanda-tanda seseorang mengalaminya, yakni sebagai berikut:

• Menurunnya harga diri atau perasaan tidak berdaya
• Meningkatnya depresi dan/atau kecemasan
• Kehilangan teman secara tiba-tiba, isolasi dari teman sebaya atau menarik diri dari rumah
• Masalah kesehatan yang dilaporkan (misalnya sakit perut, sakit kepala) di mana seseorang ingin tinggal di rumah atau berpura-pura sakit
• Meningkatnya bolos atau absen sekolah
• Penurunan prestasi akademik atau kehilangan minat dalam pekerjaan sekolah
• Perubahan kebiasaan makan atau nafsu makan
• Sulit tidur atau sering mimpi buruk
• Kemarahan, amarah, atau perubahan emosi lainnya secara tiba-tiba
• Perilaku menyakiti diri sendiri, seperti memotong atau keinginan bunuh diri

Jika kamu atau orang terdekat kamu adalah korban cyberbullying, sebaiknya kamu segera berkonsultasi kepada psikolog, ya! Nggak perlu repot lagi, kamu bisa melakukan konsultasi psikologi dengan psikolog profesional dan terpercaya di aplikasi konseling online Riliv. Psikolog Riliv akan membantumu merasa lebih baik dan lebih berani mengatasi orang-orang yang melakukan cyberbullying.

Konseling Online di Riliv

Referensi:

  1. Stevens, F., Nurse, J. R. C., & Arief, B. (2021). Cyber Stalking, Cyber Harassment, and Adult Mental Health: A Systematic Review. Cyberpsychology, behavior and social networking, 24(6), 367–376. https://doi.org/10.1089/cyber.2020.0253
  2. UNICEF. (n.d.). Cyberbullying: What is it and how to stop it. unicef.org
  3. United Kingdom National Bullying Helpline. (n.d.). Cyberbullying – Information and advice for victims of online bullying or harassment. nationalbullyinghelpline.co.uk
  4. Zhu, C., Huang, S., Evans, R., & Zhang, W. (2021). Cyberbullying Among Adolescents and Children: A Comprehensive Review of the Global Situation, Risk Factors, and Preventive Measures. Frontiers in public health, 9, 634909. https://doi.org/10.3389/fpubh.2021.634909

Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani, Editor oleh Neraca Cinta D

Baca juga:

10 Cara Tepat Menghadapi Tindakan Diskriminasi Ras

Saatnya Bertindak untuk Mengatasi Bullying di Kantor!

Tags: bully orang di medsoscontoh cyberbullyingcyberbullyingcyberbullying di media sosialcyberbullying di medsos
Share234Tweet147Send
Syifa Salsabila Ramadhani

Syifa Salsabila Ramadhani

Related Stories

stres waktu lebaran bisa saja terjadi

Stres Menjelang Lebaran? Hadapi dengan Cara Ini!

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
April 13, 2023
0

Stres Lebaran - Lebaran harusnya jadi event penuh kebahagiaan karena...

masalah sikologi bisa muncul di twitter yang berupa witch hunt

Psikologi Twitter: Mengenal Istilah Witch Hunt

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
February 27, 2023
0

Psikologi Twitter - Kelakuan warga Twitter memang banyak mengundang pro...

ilustrasi kebiasaan buruk vs baik

Atomic Habits: Cara Membentuk Kebiasaan Baik

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
February 23, 2023
0

Atomic Habits - Pernahkah kamu merasa pengen banget mengubah kebiasaan...

memperbaiki hubungan dengan pasangan

Memperbaiki Hubungan Itu Mudah! Simak Artikel Ini!

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
February 27, 2024
0

⚠️ Pembahasan dalam postingan ini berkaitan dengan hal sensitif yang...

Load More

PT. RIliv Psikologi Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured

PT. RIliv Psikologi Indonesia