Tips Memaafkan – Masih ingat dengan kenangan buruk ditertawakan teman-teman saat SMP? Atau ketika mantan masih jadian sama sahabatmu sendiri? Uuuhh, sebel banget rasanya ya. Masih ada yang mengganjal di hati tapi juga tidak bisa dihilangkan.
Eits, ternyata menyimpan dendam itu tidak baik, lho! Yuk pelan-pelan ikuti tips di bawah ini:
1. Awali tips memaafkan dengan mengenali penyebab dendam
Apa yang kamu rasakan? Mengapa itu membuatmu sakit?
Ambillah kertas, tuliskan siapa yang menjadi pelaku. Lalu tuliskan apa yang dia lakukan dan mengapa kamu bisa menjadi korban atas tindakannya.
Kamu bisa melihat apakah tindakannya sepadan dengan usahamu menyimpan dendam selama ini. Jangan lupa setel lagu favorit dan minum cokelat agar kamu tidak terbawa emosi negatif dari masa lalu.
2. Pahami yang dia rasakan, lakukan aksi yang tepat
Apa yang kira-kira dia rasakan? Apakah dia merasa bersalah? Bagaimana perasaannya jika ia tahu kamu masih dendam? Perspektif si pelaku dapat saja berbeda denganmu.
Tips memaafkan ini efektif banget kalau kamu sudah kenal dengannya, karena kamu bisa memahami alasan kenapa dia melakukan hal itu. Kamu pun bisa menentukan apa yang harus dilakukan.
Ajak dia ke cafe? Ceritakan lewat telepon? Menyelesaikan permasalahan tentu lebih membantu ketimbang menyimpannya dalam hati.
3. Merenungi dendammu juga jadi tips memaafkan, lho
Dendam sering dianggap sebuah ‘identitas’ atau ‘aku adalah orang yang disakiti’ sehingga menghapus dendam itu terasa sama seperti mengubah dirinya. Jika tips 1 dan 2 kurang berhasil, tarik nafas panjang lalu renungkanlah: adakah keuntungan dari menyimpan dendammu? Apa tujuanmu menyimpan dendam?
Jika dampak yang kamu rasakan membuatmu tidak bahagia bahkan mengganggu aktifitasmu, sekarang adalah saat yang tepat untuk berubah.
4. Ubah anggapan bahwa semua yang terjadi merupakan kesalahan orang lain
I know, I know. Hal ini mungkin sulit terutama karena kita memang tersakiti.
Tapi memaksanya untuk minta maaf bukan tindakan yang bijak. Jadikan saja pembelajaran agar ketika di kemudian hari mendapat kejadian sama, kamu bisa menghadapinya. Tentu ini lebih baik daripada menghabiskan energi menjelaskan pada dia yang tetap tidak merasa bersalah, ya kan?
5. Menyayangi diri sendiri juga jadi tips memaafkan orang lain, lho!
Dengan menyimpan dendam, kamu melabeli dirimu “Saya sudah pernah disakiti, jangan sakiti saya lagi.” Padahal kita harus belajar dari pengalaman itu.
Dengan menyayangi dirimu, kamu akan belajar bahwa dirimu jauh lebih berharga daripada memikirkan dendam yang tidak pernah berhenti. Kamu juga akan sadar bahwa kamu tidak perlu menunggu kasih sayang orang lain untuk bangkit dari peristiwa buruk tersebut. Tentu kita semua tidak ingin disakiti dua kali kan?
Tips memaafkan di atas memang tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin. Kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi konsultasi psikologi Riliv untuk melakukan curhat online, lho. Dengan begitu, permasalahanmu akan didengarkan dan dibantu untuk mengatasinya secara baik.
Referensi
- Witvliet, C. V. O., Ludwig, T. E., & Laan, K. L. V. (2001). Granting forgiveness or harboring grudges: Implications for emotion, physiology, and health. Psychological Science, 12(2), 117-123.
- Colier, N. (2015). Why We Hold Grudges, and How to Let Them Go. Diakses melalui http://www.psychologytoday.com
Marine. Seorang introvert yang hobi mengembara di bumi maupun imajinasinya. Bisa diikuti di http://ketukansunyi.blogspot.com
Baca juga:
Masalah Anak Dalam Keluarga: Cermati dan Atasi Segera