Gempa Turki – Gempa bumi berkekuatan 7.8 SR telah mengguncang Turki pada Senin, 6 Februari 2023 lalu. Seperti yang dilansir oleh The Guardian bahwa jumlah warga yang meninggal dunia mencapai angka 6.000 lebih dan warga yang terluka jumlahnya mencapai hingga 37.011 per hari Rabu, 8 Februari 2023. Badan Penyelamatan Bencana di Turki pun mengabarkan lebih dari 79.000 tenaga di kerahkan untuk proses evakuasi dan penyelamatan warga disana.
Pernahkah kamu membayangkan apa yang warga Turki rasakan saat ini? Bagaimana gempa turki ini mempengaruhi kesehatan mental mereka? Simak Riliv Story edisi kali ini
Bagaimana Gempa Turki Mempengaruhi Kesehatan Mental Para Korban?
Bencana alam dapat menjadi pengalaman hidup yang luar biasa dan berpotensi traumatis di hidup manusia. Orang-orang yang terkena dampak langsung dari bencana alam, seperti Gempa Turki, dapat mengalami cedera serius atau near death experience. Mereka mungkin sempat menyaksikan kejadian musibah yang menimpa teman, keluarga, tetangga, atau dirinya sendiri. Perasaan pertama yang dirasakan adalah kebingungan yang hebat dan ditandai dengan keinginan yang kuat untuk kembali ke keadaan yang normal. Masa pemulihan tersebut mungkin bisa membutuhkan seminggu, sebulan, atau lebih lama lagi, tergantung pada masing-masing individu. Jadi dampak bencana alam terhadap kesehatan mental warga Turki mungkin tidak akan terlihat dengan jelas dalam waktu dekat, tapi suatu saat dalam hidupnya di masa depan.
Menurut Anka A. Vujanovic, Ph.D., dan Matthew W. Gallagher, Ph.D. dari Department of Psychology, University of Houston. Jenis dan tingkat trauma korban bencana alam akan sangat berbeda-beda. Individu yang terkena dampak langsung dari bencana alam mungkin akan merasakan kesedihan yang kuat, panik, kehilangan, ketakutan, dan kesedihan. Kemudian permasalahan seperti sulit tidur dengan cepat dan menjadi tidak nyenyak, mudah marah, dan rasa bersalah juga sangat bisa muncul. Beberapa orang yang tidak terkena dampak parah mungkin akan merasakan “Rasa bersalah orang yang selamat”, diliputi oleh perasaan “Kenapa mereka yang harus pergi, dan bukan saya?”. Namun, mayoritas individu yang selamat dari bencana alam pada akhirnya akan pulih juga tanpa gangguan kesehatan mental yang besar, bahkan jika mereka mengalami lonjakan gejala selama bencana atau beberapa waktu setelahnya.
Apa Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Menolong Korban Gempa Turki?
Banyak lembaga-lembaga yang sudah membuka open donation untuk disalurkan kepada korban Gempa di Turki. Kamu bisa memberikan bantuan dengan datang langsung ke posko yang sedang membuka open donation atau dengan mengunjungi situs mereka. Cara paling mudah adalah menyalurkan bantuan melalui situs mereka secara online. Berikut adalah beberapa lembaga yang tersedia:
- kitabisa.com
- baznas.go.id
- sahabatkebaikan.com
- rumahzakat.org
- amalsholeh.com
- siagapeduli.com
- Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Cabang Turki
- Lazis Muhammadiyah
Kemudian Bagaimana Cara Kita Menjaga Kesehatan Mental Ketika Menjadi Korban Bencana Alam?
Banyak orang pada awalnya akan mengalami overthinking, perasaan tidak enak, dan gejala pada fisik yang menyusahkan mereka untuk mengatasinya. Tapi beberapa waktu setelah terjadinya bencana, kebanyakan dari kita pada akhirnya akan baik-baik saja dan kembali ke keadaan yang normal.
Dilansir dari situs APA (American Psychiatric Association), Peristiwa traumatis pun tidak mudah untuk dipahami atau diterima oleh siapa pun. Maklum, siapapun juga akan merasa ketakutan dan bingung ketika terjadinya bencana alam. Untungnya, anak-anak yang masih muda mungkin juga akan terkena trauma, tapi mereka akan cukup tangguh. Orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya harus peduli dan dapat membantu anak-anak dengan mendengarkan dan merespons mereka dengan cara yang jujur, konsisten, dan suportif.
Ada langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk diri kita sendiri dan keluarga dalam mengurangi efek negatif dan meningkatkan kemampuan kita untuk kembali produktif. Salah satunya adalah latihan secara tertaur untuk meregulasi emosi kita dengan cara meditasi. Menurut studi dari University of Bristol yang dilakukan oleh Widyarta Mega Paramita dalam On-Hand Mindfulness: Efektivitas Mindfulness Berbasis Aplikasi terhadap Kesehatan Mental, meditasi menggunakan aplikasi Riliv mampu menurunkan tingkat stress sebanyak 41,4% dan membuat kita lebih semangat sebanyak 25,7%!
Jika kamu ingin mencoba untuk melakukan meditasi di aplikasi Riliv, kamu bisa redeem kode gratis ini saatnyabahagia dan kamu bisa bermeditasi dengan 500 lebih konten gratis selama 1 bulan.
Jangan lupa untuk selalu merawat kesehatan mentalmu dan orang-orang tersayang di sekitarmu ya!
Referensi:
- Vujanovic, Anka. Gallagher, Matthew. University of Houston. Psychological Impact of Natural Disasters in Adults. https://www.uh.edu/class/news/archive/2017/august-september/natural-disasters-impact-adults/#:~:text=Depending%20on%20the%20type%20and,and%20guilt%20may%20also%20surface.
- Kidhealths. Disasters: How Familly can Help. https://kidshealth.org/en/parents/natural-disaster.html
- APA. American Psychiatric Association. Coping After Disaster. https://www.psychiatry.org/patients-families/coping-after-disaster-trauma#:~:text=Find%20healthy%20ways%20to%20relax,exercise%2C%20hobbies%20and%20social%20activities.
- Paramita, Widyarta Mega. University of Bristol. On-Hand Mindfulness: Efektivitas Mindfulness Berbasis Aplikasi terhadap Kesehatan Mental