Kapan anxiety hilang – Kalau kamu pernah merasakan anxiety atau kecemasan, pasti tahu betapa nggak enaknya perasaan tersebut. Apalagi untuk kamu yang memiliki gangguan kecemasan, rasanya bisa sangat luar biasa.
Untungnya, kecemasan yang merupakan respon tubuh terhadap stres, ancaman, dan ketakutan, biasanya hilang begitu ancaman yang kamu rasakan berlalu. Meskipun mungkin itu bukan yang terakhir kali kamu alami.
Jadi, sebenarnya anxiety bisa hilang nggak, sih? Baca terus artikel Riliv ini supaya kamu mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya, ya.
Kapan anxiety hilang? Apakah anxiety benar-benar bisa hilang?
Anxiety memang bisa menghilang, tapi sayangnya belum tentu permanen. Perasaan tersebut pasti akan muncul kembali, misalnya ketika kamu perlu membuat keputusan penting, memiliki ketakutan mengenai kesehatan, atau ketika seseorang yang kamu cintai dalam bahaya.
Faktanya, ada situasi di mana kecemasan sangat penting untuk bertahan hidup. Lagipula, kecemasan yang sesekali dirasakan adalah bagian alami dari pengalaman manusia.
Namun, beda ceritanya jika kamu memiliki gangguan kecemasan. Perasaan ini lebih dari sekadar melewati kekhawatiran atau ketakutan. Gangguan kecemasan bisa lebih sering terjadi, tiba-tiba, bertahan lebih lama, bahkan jika nggak diobati dapat memburuk dari waktu ke waktu.
Baca Juga
Pengalamanku Menderita Stress Kehamilan
Jadi, anxiety tak bisa selalu hilang dengan sendirinya
Untuk anxiety biasa, setelah peristiwa yang menyebabkan perasaan tersebut teratasi, itu akan hilang dengan sendirinya dan mungkin kamu bisa mengelolanya agar nggak terlalu sering merasakannya.
Namun, itu mungkin nggak bisa terjadi jika kamu memiliki gangguan kecemasan. Gejala dari gangguan ini bisa berlanjut atau memburuk. Kecemasan yang parah atau kronis bahkan dapat membuatmu sulit untuk berfungsi seperti manusia normal.
Kapan anxiety hilang? Jika belum tahu, ini cara mengelolanya!
Idealnya, anxiety ditangani oleh psikolog, psikiater, dan profesional kesehatan mental lainnya. Khusus untuk gangguan kecemasan yang terkadang muncul bersamaan dengan kondisi lain, seperti depresi atau gangguan penggunaan zat, sangat penting agar kondisi kesehatan mental lainnya tersebut juga ditangani.
Beberapa pilihan pengobatan untuk kecemasan meliputi:
1. Terapi perilaku
Penelitian menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) sangat efektif dalam mengobati gangguan kecemasan dan dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup.
CBT didasarkan pada gagasan bahwa pikiran, perasaan, dan perilaku kamu saling terkait. Jadi, dengan mengubah cara kamu berpikir, itu akan mengubah cara kamu merasa dan, pada gilirannya, mengubah perilakumu.
2. Terapi bicara
Biasa disebut juga psikoterapi, ini adalah sesi terapi satu lawan satu dengan terapis. Selama terapi, kamu dapat berbicara secara terbuka tentang anxiety yang dirasakan dan masalah lainnya. Terapis akan membantu mengidentifikasi masalah dan menyusun strategi untuk mengatasinya.
3. Obat
Ketika kecemasan sudah nggak dapat dikendalikan dengan terapi saja, dokter mungkin akan meresepkan obat anti-kecemasan seperti benzodiazepin, buspiron, atau antidepresan trisiklik. Tapi, obat-obatan ini biasanya dikombinasikan dengan terapi.
Kalau anxiety bisa muncul kembali, bagaimana cara mengatasinya?
Meskipun kamu sudah mengelola anxiety yang dirasakan, tapi nyatanya perasaan tersebut bisa muncul kembali kapan saja. Beberapa alasan yang bisa menjadi faktor adalah:
- Masalah keuangan
- Masalah di tempat kerja
- Khawatir keselamatan pribadi atau orang yang dicintai
- Hubungan pribadi yang bermasalah
- Takut sendirian
- Masalah kesehatan yang serius
Ada beberapa hal yang kamu lakukan untuk membantu mengurangi kecemasan dalam jangka panjang.
1. Berolahraga secara teratur
WHO merekomendasikan setidaknya 150 menit olahraga sedang seminggu untuk kebanyakan orang dewasa yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah tersebut dapat membantu meringankan kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.
2. Berlatih mindfulness dan meditasi
Mindfulness berarti melangkah mundur, mengabaikan hal-hal yang nggak penting, dan memperhatikan apa yang terjadi pada saat ini. Ini dapat kamu pelajari.
Begitu juga dengan meditasi. Untuk belajar melakukannya, kamu bisa coba menggunakan aplikasi meditasi, seperti yang dimiliki Riliv, yang juga akan berguna ketika kamu membutuhkan bantuan di saat-saat stres.
3. Tidur yang cukup
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat berkontribusi pada kecemasan di siang hari. Jadi, prioritaskan untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak, ya.
4. Makan makanan sehat
Memertahankan pola makan yang sehat juga sangat berguna untuk kesehatan mental. Jika kamu membutuhkan bantuan, hubungi ahli gizi atau dokter gizi.
5. Tetap memiliki kehidupan sosial dan dukungan
Dengan memiliki Pertahankan jaringan sosial dan interaksi sosial yang kuat, itu dapat mengalihkan perhatianmu dari penyebab stres dan membuatmu memiliki orang lain untuk diajak berbicara.
Kamu juga bisa melakukan konseling psikologi online atau konsultasi psikologi secara online, yang juga dimiliki oleh Riliv, jika membutuhkan teman bicara dari profesional tapi enggan datang langsung ke klinik atau rumah sakit.
Referensi:
- healthline.com. Does Anxiety Ever Go Away?
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga: