Ciri-ciri Gangguan Jiwa Ringan – Gangguan jiwa ringan bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk depresi dan kecemasan yang muncul setiap harinya. Kebanyakan orang yang merasa bahwa mereka memiliki gangguan jiwa ringan seperti depresi dan kecemasan cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk bisa membicarakannya dengan orang lain. Bahkan, butuh bertahun-tahun untuk membangun keberanian untuk mencari bantuan, lalu, apa sajakah ciri-ciri gangguan jiwa ringan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?
Baca juga: Inilah Akibat Depresi Berkepanjangan yang Saya Alami
Selalu merasa sendiri menjadi ciri-ciri gangguan jiwa ringan, lho!
Kita pasti memiliki persepsi terhadap bagaimana orang lain melihat diri kita, sehingga saat kita merasa menderita, kita cenderung menyembunyikan apa yang kita rasakan demi menjaga ‘image’ tersebut. Terkadang, kita merasa takut menjadi beban kepada teman dan keluarga jika kita menceritakan apa yang kita rasakan.
Padahal, dengan menyembunyikan isu yang sedang kita hadapi, hal itu beresiko dapat memperparah keadaan kita lho!
Baca juga: Kecemasan Berlebihan: Beberapa Hal yang Tidak Kita Ketahui
Kecemasan dan depresi memiliki banyak efek yang terlihat
Para penderita merasa bahwa menyembunyikan apa yang mereka rasakan akan mudah, karena orang lain tidak akan bisa mengetahuinya. Padahal, depresi dan kecemasan memiliki efek yang bisa dilihat secara nyata lho!
- Tidur terlalu banyak
- Menghindar dari interaksi sosial
- Hilang keinginan untuk melakukan apapun
- Mengganggu pola makan
- Menjadi terobsesi dengan berat badan
Karena hal-hal yang disebutkan di atas, si penderita akan dianggap ‘moody’, membosankan, dan malas oleh teman-temannya. Mendengar hal-hal tersebut pasti tidak akan menyenangkan dan hanya akan membuat mereka semakin ingin untuk pergi dari lingkaran sosial mereka.
Baca juga: Strategi Sederhana Ini Dapat Kamu Coba sebagai Cara Menghilangkan Rasa Takut!
Akuilah jika kamu mulai mengalami ciri-ciri ganguan jiwa ringan!
Setelah mengetahui ciri-ciri gangguan jiwa ringan di atas, tidak ada salahnya menceritakan keadaanmu. Semakin kamu menyembunyikan keadaanmu, teman-temanmu juga akan semakin terasa jauh. Dengan selalu berpura-pura ‘baik-baik saja’, kamu akan jatuh dalam lingkaran penderitaan yang sangat sulit untuk dihindari.
Padahal, langkah pertama yang harus kita ambil dalam usaha untuk lebih baik adalah dengan menceritakannya pada orang lain. Percayalah bahwa banyak orang diluar sana yang akan mengerti keadaan kita. Dengan keberanian untuk bercerita pada orang lain, kita akan menemukan keberanian untuk mencari bantuan kepada tenaga profesional yang memiliki kualifikasi untuk membantu, seperti aplikasi psikolog online Riliv yang selalu siap untuk membantu melakukan konseling online! Good luck!
Disadur dari:
- https://www.time-to-change.org.uk/blog/i-waited-6-years-talk-about-my-mental-health
Translated by Jonathan Robinsar, who stuck in a neverending puzzle of life’s biggest-or-smallest questions. Also owns cats.
Baca juga:
Apa Itu Stereotip? Simak Selengkapnya Hanya Di Sini