(FEATURED) Sambut Lebaran Dengan Rasa Syukur, Kebersamaan dan Kebahagiaan!

Berbicara tentang lebaran, pastinya tidak lepas dari opor, nastar, putri salju hingga gulai nih Dear. Tapi momen lebaran sebenarnya menjadi momen yang bisa kita gunakan untuk menjernihkan dan membahagiakan pikiran kita loh, Dear.

Memang seperti apa? Nih Riliv punya penjelasannya.

Lebaran akan membangun kebahagiaan dari kebersamaan pada saudara

Lebaran
source from istockphoto

Salah satu alasan lebaran menjadi budaya yang menyehatkan adalah kekeluargaan dan kebersamaan yang jarang di dapatkan di momen selainnya. Ketika keluarga berkumpul, bercakap cakap & makan bersama, hal itu membuat hampir setiap orang nyaman dan bahagia.

Tapi bagaimana hanya dengan berkumpul, kita bisa merasakan energi positif pada diri kita?

Sederhana Dear, kuncinya ada di komunikasi. Jaman sekarang, banyak orang yang meremehkan manfaat komunikasi dengan para saudara nih Dear. Apa kamu juga seperti itu? Padahal kurangnya komunikasi jadi penyebab anak-anak tidak dekat dengan orang tuanya loh. Jadi banyak-banyakin komunikasi deh.

Uniknya lagi ketika kita berkumpul dengan para saudara, kita akan merasakan atmosfer yang berbeda dari biasanya kan? Komunikasi antar anggota keluarga akan terasa lebih mudah terbangun, sehingga bisa meyebabkan kondisi psikologis pada keluarga juga meningkat nih.

Psikolog Barbara Fiese menekankan bahwa kebersamaan memiliki dampak positif yang besar loh “merasakan kebahagiaan saat makan bersama, ikut memahami kondisi para saudara, membangun kepekaan untuk peduli dengan sesama, semua itu membantu iklim positif untuk kesehatan kita”

Ketika berkumpul banyak-banyaklah berinteraksi dengan para saudara Dear, kurangi interaksi terhadap pekerjaan dan sosial media. Kedua hal itu bisa membuat kita kurang merasakan semangat lebaran pada lingkungan keluarga kita.

Jangan lupakan kebiasaan lebaran untuk bersyukur dan saling memaafkan, karena hal ini sangat bermanfaat untuk kita lho!

Lebaran
Source from istockphoto

Salah satu yang paling khas dari lebaran adalah kebiasaan untuk saling memaafkan dan bersyukur dengan suksesnya menjalani ibadah satu bulan penuh di bulan rahmadan.

Banyak sekali para ilmuan yang menjelaskan bahwa rasa syukur dan ikhlas memaafkan mendorong banyak sekali dampak positif.

Dr. Emiliana Simon-Thomas, ilmuan Greater Good Science Center menjelaskan bahwa “pemindaian otak terhadap individu yang belajar untuk bersyukur memiliki struktur otak yang lebih kuat khususnya untuk bagian kognisi dan empati sosial mereka”

Bagi kita yang menjalani momen rahmadhan, kita di biasakan bersyukur atas kesehatan, kebersamaan dan rizki yang sudah kita dapatkan selama ini. Jika hal ini bisa bertahan terus, maka dampaknya terhadap kebahagiaan akan jadi semakin besar Dear.

Hindari hal yang buruk di momen fitrah ini

Meski memiliki banyak dampak positif, tidak di pungkiri lebaran juga bisa memicu beberapa hal negatif Dear. Seperti pertanyaan lulus kuliah, bekerja, menikah akan semakin tidak terelakan lagi. Selain itu, ada juga orang-orang yang saling pamer kekayaan.

Untuk itu Dear harus bijak-bijak melihat mana yang baik dan mana yang buruk. Berbagai pertanyaan yang di ajukan oleh para saudara jangan kita tanggapi secara serius, karena pertanyaan mereka tentang pencapaianmu tidak akan ada habisnya.

Lebih baik memikirkan berbagai hal positif dan menghundari komunikasi-komunikasi negatif. Tidak perlu menimbulkan konflik yang tidak perlu dan fokus pada hal positif saja. Hal itu bisa memberikan banyak manfaat untuk diri kita.


Ternyata memaknai lebaran dengan sudut pandang psikologi memiliki dampak yang besar ya Dear. Dengan kita menjalaninya dengan baik, maka kita akan merasakan hal yang positif juga.

Jadi mulailah dekat dengan saudara selagi kesempatan masih ada. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hiriah…

Refrensi:

  1. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-new-you/201412/the-secret-power-thanksgiving
  2. https://www.medicaldaily.com/how-thanksgiving-boosts-your-psychological-well-being-428650
  3. https://thriveworks.com/blog/psychology-gratitude-benefits-thankful-thanksgiving/.

 

Written by Indra Dwi Prakoso.

Related Stories