Politicophobia atau ketakutan terhadap politik adalah istilah umum yang mencakup berbagai ketakutan individu. Beberapa orang takut dengan proses politik, yang lain memiliki ketakutan pada sesuatu dari politisi. Beberapa takut pergi ke tempat pemungutan suara dan memberikan suara, sementara yang lain takut akan tanggung jawab memilih pejabat terpilih.
Karena ada begitu banyak variasi pada politicophobia, ketakutan itu sangat individual. Apa yang membuat satu orang takut, mungkin sama sekali tidak berbahaya bagi orang lain.
Nah, yuk simak apa saja yang ditakuti oleh penderita politicophobia!
1. Takut akan proses politik
Musim pemilihan umumnya diisi dengan tinta, iklan tv, dan debat politik. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan konflik, kamu mungkin akan bersembunyi di rumah dengan televisi mati selama berbulan-bulan sebelum pemilihan umum besar selesai.
2. Penderita politicophobia takut akan politisi
Seperti pengacara dan penjual mobil bekas, politisi memiliki reputasi sebagai orang yang licin dan tidak dapat dipercaya, walaupun tidak semuanya. Sementara, banyak orang secara aktif tidak menyukai politisi. Ketakutan mereka pada hal ini sebenarnya tidak biasa. Namun, yang lebih umum adalah rasa takut pada politisi tertentu.
Selama musim pemilihan, tampaknya seluruh negara memihak. Dari perusahaan besar, hingga pemimpin agama. Politisi mencari dukungan yang mereka rasa dapat membantu upaya mereka untuk pemilihan.
Tetapi, hampir selalu setiap mendukung satu kandidat, berarti berbicara menentang lawan-lawannya. Ketika pesan itu datang dari sumber tepercaya, mudah bagi kamu mengingatnya.
Kamu mungkin mulai takut pada politisi yang maju dalam pemungutan suara dan kebetulan ia adalah seseorang yang menjadi lawan pendetamu, teman, atau bos terdekat.
3. Takut untuk memilih
Lokasi pemungutan suara dapat mengintimidasi. Terutama bagi mereka yang memiliki fobia sosial, agorafobia, atau claustrophobia.
Meskipun sebagian besar kabupaten sekarang memiliki undang-undang yang mencegah kampanye di tempat pemungutan suara, para pendukung sering berbaris di trotoar dalam hari terakhir untuk meyakinkan pemilih untuk memilih kandidat tertentu.
Ini bisa terasa seperti menaiki tantangan ketika para pegiat meneriakkan slogan dan mendistribusikan literatur. Di dalam lokasi pemungutan suara, kamu harus melalui serangkaian langkah dari menyajikan identifikasi hingga memberikan suaramu.
Pekerja jajak pendapat ingin menunjukkan contoh surat suara dan memastikan bahwa kamu memahami prosesnya. Bagi mereka yang menderita jenis fobia sosial atau agorafobia tertentu, interaksi ini bisa terasa menyakitkan.
4. Takut memilih pejabat terpilih
Meskipun setiap orang hanya memegang satu suara, suara itu dapat membuat perbedaan penting dalam hasil akhir pemilihan.
Jika kamu tidak yakin dimana kamu berpihak, tidak terbiasa dengan beberapa kandidat atau tidak paham betul mengenai cara mengisi surat suara, kamu mungkin takut membuat pilihan yang salah.
Rasa takut akan tanggung jawab sangat kuat, dan beberapa orang mengembangkan rasa takut yang hampir melumpuhkan, yang berdampak negatif pada masa depannya.
5. Takut pada hasil
Beberapa orang tidak takut memberikan suara, tetapi takut pada arah ke mana negara ini menuju. Ini tampaknya tidak salah, terutama ketika pemilihan terjadi selama masa perang, ketidakpastian ekonomi, atau hal negatif lainnya.
Kampanye menjanjikan, memasang iklan, dan berorasi meningkatkan efek, dengan masing-masing pihak berusaha keras meyakinkan pemilih bahwa “hal-hal buruk” akan terjadi jika pihak lain terpilih.
Selama pemilihan presiden, keseimbangan kekuasaan sering disebutkan. Legislasi harus melewati DPR dan Senat sebelum ditandatangani oleh presiden.
Mengontrol dua atau bahkan ketiga cabang pemerintahan membuatnya lebih mudah bagi partai politik untuk melewati agendanya.
Jadi, tentu saja kedua partai besar ingin mendapatkan kontrol sebanyak mungkin. Tetapi, perjuangan untuk mendapatkan kendali ini membuat mudah bagi mereka yang mendukung pihak yang “kalah” untuk mengembangkan ketakutan yang kuat tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
Penanganan untuk politicophobia
Hampir tidak mungkin untuk menghindar dari musim pemilu sama sekali. Pemilihan umum, terutama pemilihan presiden, terjalin dalam jalinan masyarakat kita.
Pembicaraan pemilihan umum ada di mana-mana. Jika kamu tidak ingin membuat ini lebih parah, kamu bisa mempraktekkan cara ini nih!
- Tahu kapan harus meninggalkan diskusi politik
- Matikan televisi
- Berjalan-jalan atau pergi bersepeda
- Panggil teman yang tidak berpikiran politis dan keluar untuk makan malam
Nah, jadi itu tadi Dear sedikit tentang politicophobia! Tidak masalah mendengarkan debat sekarang dan nanti. Tetap terinformasi itu sehat, tetapi membiarkan dirimu masuk ke dalam obsesi itu yang tidak sehat.
Jika politicophobia mengganggu kehidupan sehari-harimu, kamu mungkin bisa berbicara dengan psikolog profesional seperti yang ada pada aplikasi Riliv.
Disadur dari :
- https://www.verywellmind.com/what-is-the-fear-of-politics-2671895
Written By Dessyafa Aulia Wardana